Bandar Ceme Online - Dua pesawat nyaris bertabrakan di landas pacu (runway) Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Karena masalah komunikasi atau petugas yang kelelahan?
"Kemungkinan faktor utamanya adalah ketidakjelasan komunikasi. Bisa karena frekuensi radio terlalu padat, atau adanya gangguan splatter masuk frekuensi. Bisa juga karena pengucapan atau pemahaman yang kurang jelas. Bisa juga karena fatigue akibat beban kerja melebihi normal. Baik pada sisi ATC maupun pilot," ujar komisioner Ombudsman RI Alvin Lie.
(Baca juga:Kemenhub Investigasi 2 Pesawat Nyaris Tabrakan di Cengkareng)
Alvin yang juga mantan Anggota Komisi V (bidang perhubungan) dan mantan Ketua Kaukus Penerbangan DPR ini menyampaikan pendapatnya dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (12/4/2017). Untuk diketahui, pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten mencapai 72 kali pergerakan pesawat per jam, baik yang lepas landas atau melakukan pendaratan.
Di moda transportasi udara, Alvin mengatakan kecelakaan atau nyaris kecelakaan di sudah sering terjadi. Yang paling parah, menurutnya, tahun lalu di Bandara Halim Perdanakusuma.
(Baca juga: Kemenhub Investigasi 2 Pesawat Nyaris Tabrakan di Cengkareng)
Agen Domino
"Yang pasti kejadian di sisi udara sudah terlalu sering. Sudah masuk kategori Siaga Merah. Perlu perhatian dan tindakan korektif khusus. Jangan menunggu sampai terjadi musibah baru tergopoh-gopoh," tandas dia.Sebelumnya, Kemenhub sudah memberikan peringatan imbas insiden ini. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Agus Santoso memerintahkan pada semua personil penerbangan untuk selalu menaati prosedur standar operasi ( Standart Operations Perocedure / SOP) dan meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari runway incursion. Runway incursion adalah insiden pesawat, kendaraan, orang atau benda apapun di runway yang bisa memicu kecelakaan atau mengganggu jarak yang dibutuhkan untuk lepas landas atau pendaratan pesawat.
Perintah ini diberikan khususnya pada personel penerbangan yang berada di sisi udara bandara seperti personil pemandu lalu lintas (navigasi) penerbangan dan pilot.
"Petugas navigasi dan pilot harus selalu waspada dan menaati SOP pendaratan (landing) dan penerbangan (take off). Keduanya harus selalu bekerjasama dengan baik untuk keselamatan penerbangan," ujar Agus dalam rilis yang diterima, Rabu (12/4/2017).
Menurut Agus, petugas navigasi penerbangan dan pilot jangan hanya mengandalkan teknologi. Namun harus digabung dengan pengamatan dan pandangan mata (visual) untuk mendapatkan kondisi yang sebenarnya.
(nwk/van)
Post By : AlamPoker.com









