AgungPoker - Agen Poker Terpercaya

AGUNGPOKER.COM AGEN JUDI TERPERCAYA Kami memberikan promo bonus terbaik : - Bonus Refferal 10% - Bonud Rakeback 16.7% - Bonus Rollingan 0,2% - Bonus Deposit New Member Minimal deposit 10.000 dan minimal withdraw 25.000 Proses deposit dan withdraw dalam 5 menit*. LIVE CHAT KAMI 24JAM TELEGRAM: @AGUNGPOKER LINE : AGUNGPKR WECHAT: AGUNGPOKER WHATAPPS : +85585754910

Agen Bola Terpercaya

Ocebet - Agen Judi Superlengkap seindonesia Kami menghadirkan berbagai permainan poker, bola, casino, live game, slot game, dan masih banyak lainnya. Kami memberikan bonus menarik seperti bonus deposit untuk permainan bola sebesar 20%, bonus deposit live casino 5%, bonus cashback sportbook 5%, bonus rebate yang lain, pencapain turnover poker akan dapatkan hadiah besar, dan bonus refferal seumur hidup. anda tidak akan menyesal bergabung bersama kami. anda akan pasti pemenang disini. live chat kami 24jam. Telegram kami : ocebet wechat kami : ocebet line kami : ocebet wa kami : +855977383999.

Sunday, April 28, 2019

Video bokep Anak Gadis Muda Sekolah Cantik o

Video bokep Anak Gadis Muda Sekolah Cantik o


Nonton video bokep lainnya : 

Ayo bergabung di AGUNGPOKER 
AGEN POKER TERPERCAYA INDONESIA


Kami memberikan promo bonus terbaik : 
- Promo Hadiah TurnOver AgungPoker 
- Bonus RakeBack 16.7%
- Bonus Deposit New Member*
- Bonus Referral 10% 
- Bonus Rollingan 0.2% 
Minimal deposit 10.000 dan minimal withdraw 25.000

Kami hadirkan permainan disini : 
*. Pokerqq
*. Dominoqq 
*. Cemeqq
*. Cemeqq Keliling 
*. Capsa Susun 
*. Omaha poker
*. Superten poker 
banyak permainan lainnya. 
 
Support Bank Kami : BCA - BRI - BNI - MANDIRI - DANAMON
Proses deposit dan withdraw dalam 5 menit*. 
Aman dan Terpercaya 

1 User id bisa main 7 permainan. 100% Murni Player VS Player 

anda bisa kunjungi kami ke link :  http://bit.ly/2Agxyz 

Info Lebih lanjut hubungi : 
PIN BBM KAMI : AGUNGPKR
LINE : AGUNGPKR 
WECHAT : AGUNGPOKER
WA: +85585754910

 Nonton sini : 



Video Bokep Pengisapan Yang Terbaik

Video Bokep Pengisapan Yang Terbaik 
Nonton Video Bokep Lainnya : 


AGUNGPOKER diyakini banyak jutaan member indonesia ikut bermain di situs kami. AGUNGPOKER memberikan layanan terbaik dan professional kepada member setia nya. 


AGUNGPOKER Berdiri website pendirian tahun 2011 selama 8 tahun hingga sampai sekarang. Konsepsi AGUNGPOKER memiliki teknologi supercanggih hingga mampu melindungi sistem keamanan user id. AGUNGPOKER Tidak ada namanya sistem bot dan asli murni dari member online yang bermain game didalam permainannya. 

AGUNGPOKER telah memberikan bonus deposit member baru *, bonus turn over memberikan hadiah kepada member telah mencapai targetnya. 


Tunggu kapan lagi anda bergabung di situs resmi agungpoker kami. 

Daftar sekarang di http://bit.ly/Agpkr88 

Nonton sini : 


Saturday, April 27, 2019

Cerita Ngentot Dengan Tante Titik


Cerita Ngentot Dengan Tante Titik - AGUNGPOKER Namaku Didi. Sekarang saya berkerja di salah satu perusahaan multinasional di kota B dan tinggal di daerah J sejak tahun 1995. Cerita yang akan saya tuturkan di bawah ini adalah kisah nyata yang terjadi beberapa tahun yang silam. Dulu saya tinggal bersama kedua orang tuaku di sebuah kompleks kecil milik sebuah instansi pemerintah dan dihuni oleh beberapa keluarga saja di dalam satu pagar. Tetangga yang paling dekat dengan kami adalah Om Yan dan Tante Titik yang mempunyai 2 orang anak laki-laki yang masih kecil-kecil, yang besar berumur 3 tahun dan yang kecil berumur 1 tahun.




Pada saat saya kelas 3 SMA, Om Yan secara kebetulan ditugaskan oleh kantornya untuk belajar ke Jepang (terakhir saya baru tahu kalau Om Yan bertugas selama 1 tahun lebih). Dan tinggallah Tante Titik dan 2 orang anaknya beserta 1 orang pembantunya. Keadaan tersebut membuat saya berhasrat untuk selalu bertandang ke rumahnya dengan alasan ingin bermain dengan kedua anaknya. Alasan tersebut cukup kuat karena orang tua saya dan Tante Titik tidak pernah curiga sama sekali. Seringkali saya juga memergoki Tante Titik sedang berganti pakaian di kamar dengan tidak menutup pintunya, atau mandi dengan tidak menutup pintunya.

Sampai pada suatu ketika, saat saya sedang bertandang ke rumahnya dan hanya Tante Titik yang ada di rumah. Kedua anaknya dan pembantunya di-hijrah-kan ke daerah KD, sebelah timur kota BT karena Tante Titik sering berpergian. Dan kebetulan juga orang tua saya saat itu sedang ditugaskan ke luar daerah. Dengan ikutnya ibu dan kakak saya, yang berarti saya juga hanya tinggal sendiri di rumah.

Sekedar gambaran, Tante Titik itu mempunyai tinggi badan sekitar 165 cm, mempunyai pinggul yang besar, buah pantat yang bulat, pinggang yang ramping, dan perut yang agak rata (ini dikarenakan senam aerobic, fitness, dan renang yang diikutinya secara berkala), dengan didukung oleh buah dada yang besar dan bulat (belakangan saya baru tahu bahwa Tante Titik memakai Bra ukuran 36B untuk menutupinya). Dengan wajah yang seksi menantang dan warna kulit yang putih bersih, wajarlah jika Tante Titik menjadi impian banyak lelaki baik-baik maupun lelaki hidung belang.

Hingga pada suatu sore, saat saya mendengar ada suara langkah kaki di luar, kemudian saya intip dari jendela dan ternyata Tante Titik baru pulang. Tidak lama kemudian saya ingin ke kamar mandi (kamar mandinya terletak di luar masing-masing rumah dan ada beberapa tempat yang berjejer). Di saat saya keluar dari kamar mandi, saya berpapasan dengannya. Dia memakai kimono tipis warna biru muda dengan handuk di pundak dan rambut yang diikat agak ke atas sehingga leher jenjangnya terlihat seksi sekali. Sedangkan saya hanya memakai celana pendek tanpa kaos (memang kalau di rumah, saya jarang memakai kaos/baju).

“Malem Tante”, saya sapa dia agar terlihat agak sopan.

“Malem Mas Dio.. kok belum tidur..?” balasnya.

Dan tanpa saya sadari tiba-tiba dia mencekal tangan saya.

“Mas Dio..” katanya tiba-tiba dan terlihat agak sedikit ragu-ragu.

“Ya Tante..?” Jawab saya.

“Eee.. nggak jadi deh..” Jawabnya ragu-ragu.

“Ada yang bisa saya bantu, Tante..? Tanya saya agak bingung karena melihat keragu-raguannya.

“Eee.. nggak kok. Tante cuma mau nanya..” jawabnya dengan ragu-ragu lagi.

“Mas Dio di rumah lagi ngapain sekarang..?” tanya dia.

“Lagi nonton. Emangnya kenapa Tante..?” saya tanya dia lagi.

“Lagi nonton apa sih..?” tanya dia agak menyelidik.

“Lagi nonton BF Tante”, kata saya yang tidak tahu dari mana tiba-tiba saya mendapat keberanian untuk bilang begitu.

“BF..? tanya dia agak kaget.



“Maksudnya Blue Film..?”

“Iya.. emangnya ada apa sih Tante? Kalo tidak ada apa-apa saya mau nerusin nonton lagi nih..” kata saya dengan agak memaksa.

“Eee.. mau bantuin Tante nggak..? Soalnya Tante agak takut sendirian di rumah. Kalau kamu mau sambil nonton juga boleh kok. Bawa aja filmnya ke rumah, Tante juga punya beberapa film seperti itu. Nanti Tante temenin nontonnya deh”, kata dia agak merajuk.

“Iya deh Tante, saya pilihin dulu yang bagus”, kataku tanpa ba bi Bu langsung setuju dengan ajakannya.

Pucuk di cinta ulam tiba, sesuatu yang sangat aku impikan sejak lama untuk bisa berdua dengan Tante Titik. Hari ini aku akan berdua dengannya sambil menonton Film Biru dengan harapan bisa melihat keindahan ragawi seorang wanita yang aku puja-puja dari dulu dan bahkan (mungkin) merasakan kenikmatannya juga.

Singkat kata saya langsung memilah-milah video yang bagus-bagus (Maklum, waktu itu masih jamannya Betamax, belum VCD). Kemudian saya masuk rumah Tante Titik lewat pintu dapurnya. Saya setel lebih dulu video yang tadi saya tonton dan belum habis. Beberapa menit kemudian Tante Titik masuk lewat pintu dapur juga dengan wangi tubuh yang segar, apalagi rambutnya juga kelihatan basah seperti habis keramas. Saya selidiki tiap sudut tubuhnya yang masih terbalut kimono tipis biru muda yang agak menerawang tersebut, sehingga dengan leluasa mata saya melihat puncak buah dadanya karena dia tidak memakai Bra. Tanpa kusadari, di antara degupan jantungku yang terasa mulai keras dan kencang, kejantananku juga sudah mulai menegang. Dengan santai dia duduk tepat di sebelahku, dan ikut menonton film BF yang sedang berlangsung.

“Cakep-cakep juga yang main..” akhirnya dia memberi komentarnya.

“Dari kapan Mas Dio mulai nonton film beginian..? tanyanya.

“Udah dari dulu Tante..” kataku.

“Mainnya juga bagus dan tidak kasar. Mas Dio udah tahu rasanya belum..? tanya dia lagi.

“Ya belum Tante. Tapi kata temen-temen sih enak. Emang kenapa Tante, mau ngajarin saya yah? Kalau iya boleh juga sih”, kataku.

“Ah Mas Dio ini kok jadi nakal yah sekarang”, katanya sambil mencubit lenganku.

“Tapi bolehlah nanti Tante ajarin biar kamu tahu rasanya”, tambahnya dengan sambil melirik ke arahku dengan agak menantang.

Tidak lama berselang, tiba-tiba Tante Titik menyenderkan kepalanya ke bahuku. Seketika itu pula aku langsung kaget dan bingung karena belum pernah sama sekali melakukan perbuatan itu. Tapi aku hanya bisa pasrah saja oleh perlakuannya. Sebentar kemudian tangan Tante Titik sudah mulai mengusap-ngusap daerah tubuhku sekitar dada dan perut (karena lagi-lagi aku tidak memakai kaos saat itu). Rangsangan yang ditimbulkan dari usapannya cukup membuat aku nervous karena itu adalah kali pertama aku diperlakukan oleh seorang wanita, apalagi wanita tersebut tidak lain adalah Tante Titik. Kejantananku sudah mulai semakin berdenyut-denyut siap bertempur.

Kemudian Tante Titik mulai menciumi leherku, lalu turun ke bawah sampai dadaku. Sampai di daerah dada, dia menjilat-jilat ujung dadaku, secara bergantian kanan dan kiri. Tangan kanan Tante Titik juga sudah mulai masuk ke dalam celanaku, dan mulai mengusap-usap kejantananku.

Karena dalam keadaan yang sudah sangat terangsang, aku mulai memberanikan diri untuk membuka kimono yang dia pakai. Aku remas payudaranya, dan aku pilin-pilin ujung dari payudara yang berwarna kecoklatan dan sangat sensitif itu, terkadang aku juga mengusap ujung-ujung tersebut dengan ujung jariku. “Ssshh.. ya situ sayang..” katanya setengah berbisik. “Ssshh.. oohh..”

Tiba-tiba dia memaksa lepas celana pendekku, dan diusapnya kejantananku. Akhirnya bibir kami saling berpagutan dengan penuh nafsu yang sangat membara. Dan dia mulai menjulur-julurkan lidahnya di dalam mulutku. Sambil berciuman tanganku mulai bergerilya ke bawah sampai pada permukaan celana dalamnya, yang rupanya sudah mulai menghangat dan agak lembab. Aku melepaskan celana dalam Tante Titik, sehingga kami berdua menjadi telanjang bulat. Kutempelkan jariku di ujung atas permukaan kemaluannya. Dia kelihatan agak kaget ketika merasakan jariku bermain di daerah seputar klitorisnya. Lama kelamaan Aku masukkan satu jariku, lalu jari kedua dan kemudian aku tambah satu jari lagi sehingga menjadi tiga ke dalam liang kemaluannya. “Aaahh.. sshh.. oohh.. terus sayang.. terus..” bisik Tante Titik.

Ketika jariku terasa mengenai akhir lubangnya, tubuhnya terlihat agak bergetar. “Ya.. terus sayang.. terus.. aahh.. sshh.. oohh.. aahh.. terus.. sebentar lagi.. teruuss.. oohh.. aahh.. aarrgghh..” kata Tante Titik.

Seketika itu pula dia memeluk tubuhku dengan sangat erat sambil menciumku dengan penuh nafsu. Aku merasakan bahwa tubuhnya agak bergetar (yang kemudian baru aku tahu bahwa dia sedang mengalami orgasme). Beberapa saat tubuhnya mengejang-ngejang menggelepar dengan hebatnya. Yang diakhiri dengan terkulainya tubuh Tante Titik yang terlihat sangat lemas di sofa.

“Saya kapan Tante, kan saya belum..?” Rujukku

“Nanti dulu yah sayang, sebentar.. beri Tante waktu untuk istirahat sebentar aja”, kata Tante Titik.

Tapi karena sudah sangat terangsang, kuusap-usap bibir kemaluannya sampai mengenai klitorisnya, aku dekati payudaranya yang menantang itu sambil kujilati ujungnya, sesekali kuremas payudara yang satunya. Sehingga rupanya Tante Titik juga tidak tahan menerima paksaan rangsangan-rangsangan yang kulakukan terhadapnya. Sehingga sesekali terdengar suara erangan dan desisan dari mulutnya yang seksi. Aku usap-usapkan kejantananku yang sudah sangat amat tegang di bibir kemaluannya sebelah atas. Sehingga kemudian dengan terpaksa dia membimbing batang kemaluanku menuju lubang kemaluannya. Pelan-pelan saya dorong kejantananku agar masuk semua.

Kepala kejantananku mulai menyentuh bibir kewanitaan Tante Titik. “Ssshh..” rasanya benar-benar tidak bisa kubayangkan sebelumnya. Lalu Tante Titik mulai menyuruhku untuk memasukan kejantananku ke liang kewanitaannya lebih dalam dan pelan-pelan. “Aaahh..” baru masuk kepalanya saja aku sudah tidak tahan, lalu Tante Titik mulai menarik pantatku ke bawah, supaya batang kejantananku yang perkasa ini bisa masuk lebih dalam. Bagian dalam kewanitaannya sudah terasa agak licin dan basah, tapi masih agak seret, mungkin karena sudah lama tidak dipergunakan. Namun Tante Titik tetap memaksakannya masuk. “Aaagghh..” rasanya memang benar-benar luar biasa walaupun kejantananku agak sedikit terasa ngilu, tapi nikmatnya luar biasa. Lalu terdengar suara erangan Tante Titik.



Lalu Tante Titik mulai menyuruhku untuk menggerakkan kemaluanku di dalam kewanitaannya, yang membuatku semakin gila. Ia sendiri pun mengerang-ngerang dan mendesah tak karuan. Beberapa menit kami begitu hingga suatu saat, seperti ada sesuatu yang membuat liang kewanitaannya bertambah licin, dan makin lama Tante Titik terlihat seperti sedang menahan sesuatu yang membuat dia berteriak dan mengerang dengan sejadi-jadinya karena tidak kuasa menahannya. Dan tiba-tiba kemaluanku terasa seperti disedot oleh liang kewanitaan Tante Titik, yang tiba-tiba dinding-dinding kewanitaannya terasa seperti menjepit dengan kuat sekali. Aduuh.. kalau begini aku makin tidak tahan dan.. “Aaarrgghh.. sayaang.. Tante keluar lagii..” jeritnya dengan keras, dan makin basahlah di dalam kewanitaan Tante Titik, tubuhnya mengejang kuat seperti kesetrum, ia benar-benar menggelinjang hebat, membuat gerakannya semakin tak karuan. Dan akhirnya Tante Titik terkulai lemas, tapi kejantananku masih tetap tertancap dengan mantap.

Aku mencoba membuatnya terangsang kembali karena aku belum apa-apa. Tangan kananku meremas payudaranya yang sebelah kanan, sambil sesekali kupilin-pilin ujungnya dan kuusap-usap dengan ujung jari telunjukku. Sedang payudara kirinya kuhisap sambil menyapu ujungnya dengan lidahku. Tiba-tiba seperti ada sesuatu yang keluar dan terasa hambar dari ujung payudaranya, yang ternyata susu. “Ssshh.. shh..” desahan Tante Titik sudah mulai terdengar lagi. Aku memintanya untuk berganti posisi dengan doggy style. Awalnya dia menolak dengan alasan belum pernah bersetubuh dengan gaya itu, setelah aku beritahu alasanku, akhirnya dia mau juga dengan berpesan agar aku tidak memasukkan air maniku ke dalam liang kewanitaannya.

Aku mencoba untuk menusukkan kejantananku ke dalam liang kewanitaannya, pelan tapi pasti. Kepala Tante Titik agak menengok ke belakang dan matanya melihat mataku dengan sayu, sambil dia gigit bibir bawahnya untuk menahan rasa sakit yang timbul. Sedikit demi sedikit aku coba untuk menekannya lebih dalam. Kejantananku terlihat sudah tertelan semuanya di dalam kewanitaan Tante Titik, lalu aku mulai menggerakkan kejantananku perlahan-lahan sambil menggenggam buah pantatnya yang bulat. Dengan gaya seperti ini, desahan dan erangannya lebih keras, tidak seperti gaya konvensional yang tadi.

Aku terus menggerakkan pinggulku dengan tangan kananku yang kini meremas payudaranya, sedangkan tangan kiri kupergunakan untuk menarik rambutnya agar terlihat lebih merangsang dan seksi. “Ssshh.. aarrgghh.. oohh.. terus sayaang.. terus.. aarrgghh.. oohh..” Tante Titik terus mengerang.

Beberapa menit berlalu, kemudian Tante Titik merasa akan orgasme lagi sambil mengerang dengan sangat keras sehingga tubuhnya mengejang-ngejang dengan sangat hebat, dan tangannya mengenggam bantalan sofa dengan sangat erat. Beberapa detik kemudian bagian depan tubuhnya jatuh terkulai lemas menempel pada sofa itu sambil lututnya terus menyangga pantatnya agar tetap di atas. Dan aku merasa kejantananku mulai berdenyut-denyut dan aku memberitahukan hal tersebut padanya, tapi dia tidak menjawab sepatah kata pun. Yang keluar dari mulutnya hanya desahan dan erangan kecil, sehingga aku tidak berhenti menggerakkan pinggulku terus.

Aku merasakan tubuhku agak mengejang seperti ada sesuatu yang tertahan, sepertinya semua tulang-tulangku akan lepas dari tubuhku, tanganku menggenggam buah pantat Tante Titik dengan erat, yang kemudian diikuti oleh keluarnya cairan maniku di dalam liang kewanitaan Tante Titik. Mata Tante Titik terlihat agak terbelalak ketika merasakan ada cairan yang memenuhi bagian dalam dari kewanitaannya. Sesaat kemudian aku ambruk di atas tubuhnya, tubuhku terasa sangat lemas sekali. Setelah kami berdua merasa agak tenang, aku melepaskan kejantananku dari liang nikmat milik Tante Titik.

Dengan agak malas Tante Titik membalikkan tubuhnya dan duduk di sampingku sambil menatap tajam mataku dengan mulut yang agak terbuka, sambil tangan kanannya menutupi permukaan kemaluannya.

“Kok dikeluarin di dalem sih Mas Dio..? tanyanya dengan suara yang agak bergetar.

“Tadi kan saya sudah bilang ke Tante, kalau punya saya berdenyut-denyut, tapi Tante nggak ngejawab sama sekali..” kataku membela diri.

“Ya kan terasa kalau sudah mau keluar..” katanya.

“Saya mana tahu rasanya kalau mau keluar.. ini kan yang pertama buat saya. Jadi saya belum tahu rasanya..” jawabku.

“Terus entar kalau jadi gimana?” katanya lagi.

“Nggaakk tahu Tante..” jawabku dengan suara yang agak terbata-bata karena takut dengan resiko tersebut.

“Ya sudahlah.. tapi lain kali kalau sudah kerasa kayak tadi itu langsung buru-buru dicabut dan dikeluarkan di luar ya..?” katanya menenangkan diriku yang terlihat takut.

“I.. iiya Tante..” jawabku sambil menunduk.

Lalu Tante Titik berdiri menghampiri video dan TV yang masih menyala, dan mematikannya. Kemudian tangannya dijulurkan, mengajakku pindah ke kamar untuk tidur. Akhirnya kami tertidur pulas sampai pagi sambil saling berdekapan dalam keadaan polos tanpa sehelai benang pun.



Itulah awal dari perbuatan-perbuatan saya bersama Tante Titik. Selama hampir 2 tahun Tante Titik memberi saya banyak pelajaran dan kenikmatan yang sangat luar biasa. Terkadang jika Tante Titik sedang sangat menginginkannya, aku selalu siap melayaninya, kecuali jika keadaanku sedang tidak fit atau sedang ada keperluan keluarga atau sekolah. Dan jika aku yang sedang menginginkannya, Tante Titik sangat tidak keberatan melayaniku, bahkan dia terlihat sangat senang. Tidak jarang aku diajak pergi untuk melakukan fitness atau olah raga atau hanya sekedar jalan-jalan atau ngerumpi bersama teman-temannya. Akhirnya aku baru tahu kalau Tante Titik sebenarnya sangat haus akan seks, dia adalah wanita yang bertipe agak mendewakan seks. Dan dia akan melakukan apa saja demi seks. Tapi sebenarnya pula dia tidak begitu kuat dalam bersetubuh, sehingga dia bisa berkali-kali mengeluarkan cairannya dan berkali-kali pula tubuhnya terkulai lemas.

Cerita Dewasa Ngentot Dengan Tante Saat Liburan


Cerita Dewasa Ngentot Dengan Tante Saat Liburan - AGUNGPOKER  Ini berawal dari liburan kuliahku yang jadi awal cerita sex dewasa dan cerita seks panas ini. Aku memang sudah punya rencana untuk jalan-jalan sekaligus pulang ke kampung halamanku. Tidak terasa pesawat yang kutumpangi telah mendarat di bandara Sam Ratulangi. Aku bingung, ini mau kemana sich?? sudah lama aku nggak kesini. Tiba-tiba ada yang menepuk punggungku,




” Hei, sudah lama yach? ”

Aku bingung, siapa tante ini.

” Masih ingat tidak sama tantemu ini”? katanya.

Aku cuma menggelengkan kepala. ” Aku tante Linda ” katanya.

Ooo..iya aku langsung jadi teringat sama adik papaku. Ternyata dia yang menjemputku. Singkat kata aku pun berada dirumahnya. Habis makan siang, dia mengajakku mengobrol diruang tamu. Aku tanya sama dia, kok sepi sich?? Dia bilang, memang begini keadaanya tiap hari. Oom boy masih berlayar, sepupuku yang cewek satu-satunya lagi Kuliah katanya.Saat Tanteku ingin mengambil gelas minumannya, tak sengaja mataku melihat ketengah dadanya yang hanya terbalut baju kaos yang ketat dan tipis(ngaa’ pake BH cing!!). “Adikku” langsung ngeras, aduh bahaya nich kalau ketahuan, pikirku. Sambil berdiri aku berkata mau istirahat dulu. Dia berkata:

” Silahkan, soalnya tante mau istirahat juga.”

Sesampainya dikamar, perasaanku jadi nggak karuan, soalnya masih ingat dada putih tante Linda tadi.Aku langsung mengunci pintu kamar, lalu beronani ria sambil membayangkan wajah tante Linda yang agak mirip-mirip dengan Krisdayanti itu. Oo enak banget “croott..croot..crot..” aku sudah keluar rupanya. Aku harus nyari cara nih supaya bisa merasakan dada putihnya tadi. Sambil pikir-pikir, aku ketiduran.

Aku terkejut dan bangun karena tiba-tiba saja aku merasa dingin. Wah ternyata sudah gelap, mana hujan lagi. Kututup jendela kamarku itu, lalu aku beranjak keluar. Hening dan sepi rumah ini. Aku ke dapur, hanya mendapati si Ijah sedang mencuci piring. Aku bertanya ke dia,

” Ibu kemana Bi? “.

Bi ijah menjawab kalau tanteku sudah tidur tadi sehabis makan dan sepupuku sedang menginap di rumah temannya. ” Aku kekamar aja dech”, pikirku. Saat menuju kamar, tak sengaja aku melewati kamar tante Linda. Pintunya sudah tertutup rapat. Teringat dada putih yang tadi siang, aku jadi bersemangat untuk melihat, bagaimana sich tante Linda kalau tidur. Pelan-pelan kuintip melalui lubang kunci.Tapi gelap banget. Rupanya lampu dikamar tante Linda sudah padam.

Makin penasaran aku dibuatnya. Kucoba untuk menarik gagang pintu, ahaa.. ternyata tidak terkunci. Sambil melihat kiri-kanan, aku beranjak masuk ke kamar tante Linda. Kesempatan nih pikirku. Terdengar desahan halus tante Linda diatas ranjangnya. Pelan-pelan aku merayap mendekati tempat tidurnya. Kimono tente Linda tersingkap keatas sedikit, sehingga memamerkan pahanya yang putih mulus.

Kejantananku langsung bereaksi. Pelan-pelan kuraba paha tante Linda, sambil menurunkan celana pendekku. Tante Linda tidak bergeming sedikitpun, dia tertidur begitu pulasnya membuatku semakin berani. Batang penisku sudah semakin membesar. Tanganku semakin naik keatas, menyentuh bulit-bukit halus tante Linda. Tante Linda mendesah, akupun menarik tanganku. Takut ketahuan. Tanganku kembali naik ke paha dan sekitarnya. Sambil mengocok penisku, kucari lubang vagina tante Linda. Terasa hangat ditanganku. Ternyata tante Linda tidak memakai CD ketika tidur. Pelan-pelan kubuka tali kimono yang berada dipinggangnya.

Tampaklah tubuh putih tante Linda dengan dada berukuran 36B (kutaksir).Aku membaringkan diri disamping tubuh tante Linda. Tiba-tiba tante Linda bergeser ke arahku, membuatku semakin tidak karuan. Sambil menusukkan jariku ke vaginanya, aku pun pelan-pelan beranjak menindih tante Linda. Tapi tanganku yang satu kugunakan sebagai penopang tubuhku. Pelan-pelan kutusukkan penisku ke liang vaginanya yang sudah basah. Tapi masuknya sulit banget. Dan tiba-tiba dia mengerang.Aku pun menahan napas. Ternyata dia tidak sadar pada apa yang akan menimpanya. Dengan memastikan sasaran yang tepat, kedua tanganku kugunakan sebagai penopang tubuhku. Kutusuk pelan-pelan vaginanya, penisku sudah sebatas kepala yang tenggelam. Aku menanti reaksi tante Linda. Tidak ada apa-apa (mungkin dia sedang mimpi hubungan sex dengan Om Boy).



Dengan suatu dorongan yang kuat, kuhujamkan penisku kedalam liang vagina tante Linda sampai amblas seluruhnya. Terpekik tante Linda karena kaget.

” Apa yang kau lakukan??” katanya.

” Penisku ingin merasakan vagina tante ” , kataku.

Tante Linda terus berontak.Tapi apalah daya sorang wanita bertinggi badan 165 dengan berat kira-kira 55, terhadap aku yang bertinggi badan 180 cm. Sambil terus menghujamkan penisku dengan keras, terdengar pekikan dan desahan halus tante Linda yang ternyata sudah mulai menikmati besarnya penisku. Saat aku hampir keluar, kuhentikan goyanganku. Ternyata dia marah.

Ia berkata,” Kalau tidak mau kulaporkan kau sama bapakmu, lanjutkan goyangan penismu “.

Aku pun tersenyum dan membalik badan tante Linda. Kuangkat kimononya dan berkata, aku mau rasain pantat tante .Tante Linda pun kaget, pantatnya belum pernah dimasukin penis katanya. Akupun memaksa dengan tusukan keras dan teriakan histeris tante Linda, kutusuk pantatnya dengan sekuat tenagaku. Terasa sempit dan licin karena darah tante Linda rupanya. Tak berapa lama aku pun mengeluarkan air maniku ke pantat tante Linda.



Malam itu aku melakukanya berulang-ulang, aku betul-betul membuat tante Linda kepayahan sampai hampir pingsan. Perbuatan itu kami lakukan selama aku berada di sana. Sampai sekarang aku masih teringat akan perbuatanku terhadap tante Linda dan aku ingin selalu melakukannya lagi bersama jika aku bertemu lagi dengannya nanti.

Thursday, April 25, 2019

Video Bokep Mereka Berdua Sedang Asyik Saat Ketemuan

Video Bokep Mereka Berdua Sedang Asyik Saat Ketemuan
Nonton video bokep lain nya : 

Ayo Gabung! disitus AGUNGPOKER

AGUNGPOKER kini telah menyediakan permainan PokerQQ, DominoQQ, CemeQQ, CemeQQ Keliling, Capsa Susun, dan masih banyak lagi . 

1 user id sudah bisa bermain 7 permainan. 
Not Bot didalam permainan dan 100% asli player vs player. 

AGUNGPOKER memberikan promo bonus terbaik : 
- Promo Hadiah TurnOver /Uang Saku AgungPoker 
- Bonus RakeBack 16.7%
- Bonus Deposit New Member*
- Bonus Refferal 10% 
- Bonus Rollingan 0.2% 
Minimal deposit 10.000 dan minimal withdraw 25.000

Jangan tunggu lagi. buat akun baru sekarang juga. 

Info Lebih lanjut hubungi : 
PIN BBM KAMI : AGUNGPKR
LINE : AGUNGPKR 
WECHAT : AGUNGPOKER
WA: +85585754910

Nonton sini : 


Video Bokep Nikmat Ngentot Burit Lagi

Video Bokep Nikmat Ngentot Burit Lagi
Nonton video bokep lain : 

Bingung Pilih Situs Online Judi yang tepat dan banyak bermunculan dari betting online sekarang? 

Dengan Agungpoker untuk cocok dengan pendatang baru dan penjudi online. 
Dikembangkan dan dikelola oleh para profesional aplikasi poker terkemuka. 
Agungpoker menawarkan inovatif pengalaman dalam bermain online , teraman, terbaik,  dan up to date tiap harinya. 

Mengapa anda harus pilih agungpoker? dengan alasan :
-. Support Bank Nasional Kami : BCA - BRI - BNI - MANDIRI - DANAMON
-. Proses deposit dan withdraw dalam 5 menit*. 
-. Customer Service Professional 24Jam Online. 
-. Deposit Minimal 10.000 
-. Minimal Withdraw 25.000 
-. Bonus yang menarik . 

Kami hadirkan permainan disini : 
*. Pokerqq
*. Dominoqq 
*. Cemeqq
*. Cemeqq Keliling 
*. Capsa Susun 
*. Omaha poker
*. Superten poker 
banyak permainan lainnya. 

Link Resmi Kami : http://bit.ly/Agpkr88

Info Lebih lanjut hubungi : 
PIN BBM KAMI : AGUNGPKR
LINE : AGUNGPKR 
WECHAT : AGUNGPOKER
WA: +85585754910

Nonton sini : 




Wednesday, April 24, 2019

Cerita Panas Terpana dengan Tubuh Guruku

Cerita Panas Terpana dengan Tubuh Guruku - OCEBET Teptanya kisah ini terjadi saat aku masih SMA dan masih lajang kejadian itu saat aku berkunjung ke rumahnya mb Putri tetangga yang ada dikampungku untuk memperbaiki listrik yang konslet, dengan dihampiri anak kecil yang menyutuh aku cepat datang kerumahnya, sungguh aku ada perasaan senang selain tetanggku dia adalah guru seni di sekolahku.




Aku sendiri tak tahu, kenapa dia sering minta tolong untuk memperbaiki peralatan rumah tangganya. Yang jelas, semenjak dia mengajaku melukis pergi ke lereng gunung dan making love di semak-semak hutan, Mbak Putri makin sering mengajakku pergi. Dan sore ini dia memintaku datang ke rumahnya lagi.

Tanpa banyak pikir aku langsung berangkat dengan mengendarai sepeda motor. Maklum, rumahnya terbilang cukup jauh, sekitar 5km dari rumahku. Setibanya di rumah Mbak Putri, suasana sepi. Keluarganya tampaknya sedang pergi. Betul, ketika aku mengetuk pintu, hanya Mbak Putri yang tampak.

“Ayo, cepet masuk. Semua keluargaku sedang pergi menghadiri acara hajatan saudara di luar kota,” sambut Mbak Putri sambil menggandeng tangganku.


Darahku mendesir ketika membuntuti lamngkah Mbak Putri. Betapa tidak, pakaian yang dikenakan luar biasa sexy, hanya sejenis daster pendek hingga tonjolan payudara dan pahanya terasa menggoda.

“Anu, Bud.. Listrik rumahku mati melulu. Mungkin ada ada kabel yang konslet. Tolong betulin, ya.. Kau tak keberatan kan,” pinta Mbak Putri kemudian.

Tanpa banyak basa-basi Mbak Putri menggandengku masuk ke ruang tengah, kemudian masuk ke sebuah kamar.

“Nah saya curiga jaringan di kamar ini yang rusak. Buruan kau teliti ya. Nanti keburu mahrib.”

Aku hanya menuruti segala permintaannya. Setelah merunut jaringan kabel, akhirnya aku memutuskan untuk memanjat atap kamar melalui ranjang. Tapi aku tidak tahu persis, kamar itu tempat tidur siapa.

Yang jelas, aku sangat yakin itu bukan kamarnya bapak-ibunya. Celakanya, ketika aku menelusuri kabel-kabel, aku belum menemukan kabel yang lecet. Semuanya beres. Kemudian aku pindah ke kamar sebelah.

Aku juga tak bisa menemukan kabel yang lecet. Kemudian pindah ke kamar lain lagi, sampai akhirnya aku harus meneliti kamar tidur Mbak Putri sendiri, sebuah kamar yang dipenuhi dengan aneka lukisan sensual.

Celakanya lagi, ketika hari telah gelap, aku belum bisa menemukan kabel yang rusak. Akibatnya, rumah Mbak Putri tetap gelap total. Dan aku hanya mengandalkan bantuan sebuah senter serta lilin kecil yang dinyalakan Mbak Putri.

Lebih celaka lagi, tiba-tiba hujan deras mengguyur seantero kota. Tidak-bisa tidak, aku harus berhenti. Maunya aku ingin melanjutkan pekerjaan itu besok pagi.

“Wah, maaf Mbak aku tak bisa menemukan kabel yang rusak. Ku pikir, kabel bagian puncak atap rumah yang kurang beres. Jadi besok aku harus bawa tangga khusus,” jelasku sambil melangkah keluar kamar.

“Yah, tak apa-apa. Tapi sorry yah. Aku.. Merepotkanmu,” balas Mbak Yanti, “Itu es tehnya diminum dulu.”

Sementara menunggu hujan reda, kami berdua bercakap-cakap berdua di ruang tengah. Cukup banyak cerita-cerita masalah pribadi yang kami tukar, termasuk hubunganku dengan Mbak Putri selama ini. Mbak Putri juga tidak ketinggalan menanyakan soal puisi indah tulisannya yang dia kirimkan padaku lewat kado ulang tahunku beberapa bulan lalu.

Entah bagaimana awalnya, tahu-tahu nada percakapan kami berubah mesra dan menjurus ke arah yang menggairahkan jiwa. Bahkan, Mbak Putri tak segan-segan membelai wajahku, mengelus telingku dan seterusnya.

Tak sadar, tubuh kami berdua jadi berhimpitan hingga menimbulkan rangsangan yang cukup berarti untukku. Apalagi setelah dadaku menempel erat pada payudaranya yang berukuran tidak begitu besar namun bentuknya indah dan kencang.

Dan tak ayal lagi, penisku pun mulai berdiri mengencang. Aku tak sadar, bahwa aku sudah terangsang oleh guru sekolahku sendiri! Namun hawa nafsu birahi yang mulai melandaku sepertinya mengalahkan akal sehatku. Mbak Putri sendiri juga tampaknya memiliki pikiran yang saja. Ia tidak henti-hentinya mengulumi bibirku dengan nafsunya.

Akhirnya, nafsuku sudah tak tertahankan lagi. Sementara bibirku dan Mbak Putri masih tetap saling memagut, tanganku mulai menggerayangi tubuh guru sekolahku itu. Kujamah gundukan daging kembar yang menghiasi dengan indahnya dada Mbak Putri yang masih berpakaian lengkap. Dengan segera kuremas-remas bagian tubuh yang sensitif tersebut.

“Aaah.. Budi.. Aah..” Mbak Putri mulai melenguh kenikmatan. Bibirnya masih tetap melahap bibirku.

Mengetahui Mbak Putri tidak menghalangiku, aku semakin berani. Remasan-remasan tanganku pada payudaranya semakin menjadi-jadi. Sungguh suatu kenikmatan yang baru pertama kali kualami meremas-remas benda kembar indah nan kenyal milik guru sekolahku itu. Melalui kain blus yang dikenakan Mbak Putri kuusap-usap ujung payudaranya yang begitu menggiurkan itu. Tubuh Mbak Putri mulai bergerak menggelinjang.

“Uuuhh.. Mbak..” Aku mendesah saat merasakan ada jamahan yang mendarat di selangkanganku.

Penisku pun bertambah menegang akibat sentuhan tangan Mbak Putri ini, membuatku bagian selangkangan celana panjangku tampak begitu menonjol. Mbak Putri juga merasakannya, membuatnya semakin bernafsu meremas-remas penisku itu dari balik celana panjangku. Nafsu birahi yang menggelora nampaknya semakin menenggelamkan kami berdua, sehingga membuat kami melupakan hubungan kami sebagai guru-murid.

“Aaauuhh.. Bud.. Uuuh..” Mbak Putri mendesis-desis dengan Putrirnya karena remasan-remasan tanganku di payudaranya bukannya berhenti, malah semakin merajalela. Matanya terpejam merasa kenikmatan yang begitu menghebat.



Tanganku mulai membuka satu persatu kancing blus Mbak Putri dari yang paling atas hingga kancing terakhir. Lalu Mbak Putri sendiri yang menanggalkan blus yang dikenakannya itu.

Aku terpana sesaat melihat tubuh guru sekolahku itu yang putih dan mulus dengan payudaranya yang membulat dan bertengger dengan begitu indahnya di dadanya yang masih tertutup beha katun berwarna krem kekuningan. Tetapi aku segera tersadar, bahwa pemandangan amboi di hadapannya itu memang tersedia untukku, terlepas itu milik guru sekolahku sendiri.

Tidak ingin membuang-buang waktu, bibirku berhenti menciumi bibir Mbak Putri dan mulai bergerak ke bawah. Kucium dan kujilati leher jenjang Mbak Putri, membuatnya menggerinjal-gerinjal sambil merintih kecil.

Sementara itu, tanganku kuselipkan ke balik beha Mbak Putri sehingga menungkupi seluruh permukaan payudara sebelah kanannya. Puting susunya yang tinggi dan mulai mengeras begitu menggelitik telapak tanganku.

Segera kuelus-elus puting susu yang indah itu dengan telapak tanganku. Kepala Mbak Putri tersentak menghadap ke atas sambil memejamkan matanya. Tidak puas dengan itu, ibu jari dan telunjukku memilin-milin puting susu Mbak Putri yang langsung saja menjadi sangat keras.

Memang baru kali ini aku menggeluti tubuh indah seorang wanita. Namun memang insting kelelakianku membuatku seakan-akan sudah mahir melakukannya.

“Uhh.. Hmm ahh..” Mbak Putri tidak dapat menahan desahan-desahan nafsunya.

Segala gelitikan jari-jemariku yang dirasakan oleh payudara dan puting susunya dengan bertubi-tubi, membuat nafsu birahinya semakin membulak-bulak.

Kupegang tali pengikat beha Mbak Putri lalu kuturunkan ke bawah. Kemudian beha itu kupelorotkan ke bawah sampai ke perut Mbak Putri. Puting susu Mbak Putri yang sudah begitu mengeras itu langsung mencelat dan mencuat dengan indahnya di depanku.

Aku langsung saja melahap puting susu yang sangat menggiurkan itu. Kusedot-sedot puting susu Mbak Putri. Kuingat masa kecilku dulu saat masih menyusu pada payudara ibuku. Bedanya, tentu saja payudara guru sekolahku ini belum dapat mengeluarkan air susu.

Mbak Putri menggeliat-geliat akibat rasa nikmat yang begitu melanda kalbunya. Lidahku dengan mahirnya, tak ayal menggelitiki puting susunya sehingga pentil yang sensitif itu melenting ke kiri dan ke kanan terkena hajaran lidahku.

“Oooh. Buud’ desahan Mbak Putri semakin lama bertambah keras. Untung saja rumahnya sedang sepi dan letaknya memang agak berjauhan dari rumah yang paling dekat, sehingga tidak mungkin ada orang yang mendengarnya.

Belum puas dengan payudara dan puting susu Mbak Putri yang sebelah kiri, yang sudah basah berlumuran air liurku, mulutku kini pindah merambah bukit membusung sebelah kanan. Apa yang kuperbuat pada belahan indah sebelah kiri tadi, kuperbuat pula pada yang sebelah kanan ini.

Payudara sebelah kanan milik guru sekolahku yang membulat indah itu tak luput menerima jelajahan mulutku dengan lidahnya yang bergerak-gerak dengan Putrirnya. Kukulum ujung payudara Mbak Putri. Lalu kujilati dan kugelitiki puting susunya yang tinggi.

Puting susu itu juga sama melenting ke kiri dan ke kanan, seperti halnya puting susu payudaranya yang sebelah kiri tadi. Mbak Putri pun semakin merintih-rintih karena merasakan geli dan nikmat yang menjadi-jadi berbaur menjadi satu padu. Seperti tengah minum soft drink dengan memakai sedotan plastik, kuseruput puting susu guru sekolahku itu.

“Aaahh.. Hmm..” Mbak Putri menjerit panjang.

Lidahku tetap tak henti-hentinya menjilati puting susu Mbak Putri yang sudah demikian kerasnya. Sementara itu tanganku mulai bergerak ke arah bawah. Kubuka retsleting celana jeans yang Mbak Putri kenakan. Kemudian dengan sedikit dibantunya sambil tetap merem-melek, kutanggalkan celana jeans itu ke bawah hingga ke mata kaki.

Tubuh bagian bawah Mbak Putri sekarang hanya dilindungi oleh selembar celana dalam dengan bahan dan warna yang seragam dengan behanya. Meskipun begitu, tetap dapat kulihat warna kehitaman samar-samar di bagian selangkangannya.

Ditunjang oleh nafsu birahi yang semakin menjulang tinggi, tanpa berpikir panjang lagi, kulepas pula kain satu-satunya yang masih menutupi tubuh Mbak Putri yang memang sintal itu. Dan akhirnya tubuh mulus guru sekolahku itu pun terhampar bugil di depanku, siap untuk kunikmati.

Tak ayal, jari tengahku mulai menjamah bibir vagina Mbak Putri di selangkangannya yang sudah mulai ditumbuhi bulu-bulu tipis kehitaman walaupun belum begitu banyak. Kutelusuri sekujur permukaan bibir vagina itu secara melingkar berulang-ulang dengan lembutnya.

Tubuh Mbak Putri yang masih terduduk di sofa melengkung ke atas dibuatnya, sehingga payudaranya semakin membusung menjulang tinggi, yang masih tetap dilahap oleh mulut dan bibirku dengan tanpa henti.

“Ooohh..

Jari tengahku itu berhenti pada gundukan daging kecil berwarna kemerahan yang terletak di bibir vagina Mbak Putri yang mulai dibasahi cairan-cairan bening. Mula-mula kuusap-usap daging kecil yang bernama klitoris ini dengan perlahan-lahan. Lama-kelamaan kunaikkan temponya, sehingga usapan-usapan tersebut sekarang sudah menjadi gelitikan, bahkan tak lama kemudian bertambah lagi intensitasnya menjadi sentilan.



Klitoris Mbak Putri yang bertambah merah akibat sentuhan jariku yang bagaikan sudah profesional, membuat tubuh pemiliknya itu semakin menggerinjal-gerinjal tak tentu arahnya.

Melihat Mbak Putri yang tampak semakin merangsang, aku menambah kecepatan gelitikanku pada klitorisnya. Dan akibatnya, klitoris Mbak Putri mulai membengkak. Sementara vaginanya pun semakin dibanjiri oleh cairan-cairan kenikmatan yang terus mengalir dari dalam lubang keramat yang masih sempit itu.

Puas menjelajahi klitoris Mbak Putri, jari tengahku mulai merangsek masuk perlahan-lahan ke dalam vagina guru sekolahku itu. Setahap demi setahap kumasukkan jariku ke dalam vaginanya. Mula-mula sebatas ruas jari yang pertama.

Dengan susah payah memang, sebab vagina Mbak Putri memang masih teramat sempit. Kemudian perlahan-lahan jariku kutusukkan lebih dalam lagi. Pada saat setengah jariku sudah amblas ke dalam vagina Mbak Putri, terasa ada hambatan. Seperti adanya selaput yang cukup lentur.

“Hmm.. Bud..”

Mbak Putri merintih kecil seraya meringis seperti menahan rasa sakit. Saat itu juga, aku langsung sadar, bahwa yang menghambat penetrasi jari tengahku ke dalam vagina Mbak Putri adalah selaput daranya yang masih utuh.

Ternyata guru sekolahku satu-satunya itu masih perawan. Baru aku tahu, ternyata sebandel-bandelnya Mbak Putri, ternyata guru sekolahku itu masih sanggup memelihara kehormatannya. Aku sedikit salut padanya. Dan untuk menghargainya, aku memutuskan tidak akan melanjutkan perbuatanku itu.

“Bud.. Jangan berhenti..” tanya Mbak Putri dengan nafas terengah-engah.

“Mbak, Mbak kan masih perawan. Nanti kalau aku terusin kan Mbak bisa..”

Mbak Putri malah menjulurkan tangannya menggapai selangkanganku. Begitu tangannya menyentuh ujung penisku yang masih ada di dalam celana pendek yang kupakai, penisku yang tadinya sudah mengecil, sontak langsung bergerak mengeras kembali.

Ternyata sentuhan lembut tangannya itu berhasil membuatku terangsang kembali, membuatku tidak dapat membantah apapun lagi, bahkan aku seperti melupakan apa-apa yang kukatakan barusan.

Dengan secepat kilat, Mbak Putri memegang kolor celana pendekku itu, lalu dengan sigap pula celanaku itu dilucutinya sebatas lutut. Yang tersisa hanya celana dalamku. Mata Mbak Putri tampak berbinar-binar menyaksikan onggokan yang cukup besar di selangkanganku.

Diremas-remasnya penisku dengan tangannya, membuat penisku itu semakin bertambah keras dan bertambah panjang. Kutaksir panjangnya sekarang sudah bertambah dua kali lipat semula. Bukan main! Semua ini akibat rangsangan yang kuterima dari guru sekolahku itu sedemikian hebatnya.

“Mbak.. Aku buka dulu ya,” tanyaku sambil menanggalkan celana dalamku.

Penisku yang sudah begitu tegangnya seperti meloncat keluar begitu penutupnya terlepas.

“Aw!” Mbak Putri menjerit kaget melihat penisku yang begitu menjulang dan siap tempur.

Namun kemudian ia meraih penisku itu dan perlahan-lahan ia menggosok-gosok batang ‘meriam’-ku itu, sehingga membuat otot-otot yang mengitarinya bertambah jelas kelihatan dan batang penisku itu pun menjadi laksana tonggak yang kokoh dan siap menghujam siapa saja yang menghalanginya.

Kemudian Mbak Putri menarik penisku dan membimbingnya menuju selangkangannya sendiri. Diarahkannya penisku itu tepat ke arah lubang vaginanya.

Sekilas, aku seperti sadar. Astaga! Mbak Putri kan guru sekolahku sendiri! Apa jadinya nanti jika aku sampai menyetubuhinya? Apa kata orang-orang nanti mengetahui aku berhubungan seks dengan guru sekolahku sendiri?

Akhirnya aku memutuskan tidak akan melakukan penetrasi lebih jauh ke dalam vagina Mbak Putri. Kutempelkan ujung penisku ke bibir vagina Mbak Putri, lalu kuputar-putar mengelilingi bibir gua tersebut. Mbak Putri menggerinjal-gerinjal merasakan sensasi yang demikian hebatnya serta tidak ada duanya di dunia ini.

“Aaahh.. Uuuhh..” Mbak Putri mendesah-desah dengan Putrirnya sewaktu aku sengaja menyentuhkan penisku pada klitorisnya yang kemerahan dan kini kembali membengkak. Sementara bibirku masih belum puas-puasnya berpetualang di payudara Mbak Putri itu dengan puting susunya yang menggairahkan.

Terlihat payudara guru sekolahku itu dan daerah sekitarnya basah kuyup terkena jilatan dan lumatanku yang begitu menggila, sehingga tampak mengkilap.



Aku perlahan-lahan mulai memasukkan batang penisku ke dalam lubang vagina Mbak Putri. Sengaja aku tidak mau langsung menusukkannya. Sebab jika sampai kebablasan, bukan tidak mungkin dapat mengoyak selaput daranya. Aku tidak mau melakukan perbuatan itu, sebab bagaimanapun juga Mbak Putri adalah guru sekolahku, darah dagingku sendiri!

Mbak Putri mengejan ketika kusodokkan penisku lebih dalam lagi ke dalam vaginanya. Sewaktu kira-kira penisku amblas hampir setengahnya, ujung ‘tonggak’-ku itu ternyata telah tertahan oleh selaput dara Mbak Putri, sehingga membuatku menghentikan hujaman penisku itu.

Segera saja kutarik penisku perlahan-lahan dari liang surgawi milik guru sekolahku itu. Gesekan-gesekan yang terjadi antara batang penisku dengan dinding lorong vagina Mbak Putri membuatku meringis-ringis menahan rasa nikmat yang yang tak terhingga.

Baru kali ini aku merasakan sensasi seperti ini. Lalu, kembali kutusukkan penisku ke dalam vagina Mbak Putri sampai sebatas selaput daranya lagi dan kutarik lagi sampai hampir keluar seluruhnya.

Begitu terus kulakukan berulang-ulang memasukkan dan mengeluarkan setengah batang penisku ke dalam vagina Mbak Putri. Dan temponya pun semakin lama semakin kupercepat. Gesekan-gesekan batang penisku dengan Putring vagina Mbak Putri semakin menggila.

Rasanya tidak ada lagi di dunia ini yang dapat menandingi kenikmatan yang sedang kurasakan dalam permainan cintaku dengan guru sekolahku sendiri ini. Kenikmatan yang pertama dengan kenikmatan berikutnya, disambung dengan kenikmatan selanjutnya lagi, saling susul-menyusul tanpa henti.

Tampaknya setan mulai merajalela di otakku seiring dengan intensitas gesekan-gesekan yang terjadi di dalam vagina Mbak Putri yang semakin tinggi. Kenikmatan tiada taranya yang serasa tidak kesudahan, bahkan semakin menjadi-jadi membuat aku dan Mbak Putri menjadi lupa segala-galanya. Aku pun melupakan semua komitmenku tadi.

Dalam suatu kali saat penisku tengah menyodok vagina Mbak Putri, aku tidak menghentikan hujamanku itu sebatas selaput daranya seperti biasa, namun malah meneruskannya dengan cukup keras dan cepat, sehingga batang penisku amblas seluruhnya dalam vagina Mbak Putri.

Vaginanya yang amat sempit itu berdenyut-denyut menjepit batang penisku yang tenggelam sepenuhnya.

Mbak Putri menjerit cukup keras kesakitan. Tetapi aku tidak menghiraukannya. Sebaliknya aku semakin bernafsu untuk memompa penisku itu semakin dalam dan semakin cepat lagi penetrasi di dalam vagina Mbak Putri.

Tampaknya rasa sakit yang dialami guru sekolahku itu tidak membuat aku mengurungkan perbuatan setanku. Bahkan genjotan penisku ke dalam lubang vaginanya semakin menggila. Kurasakan, semakin cepat aku memompa penisku, semakin hebat pula gesekan-gesekan yang terjadi antara batang penisku itu dengan dinding vagina Mbak Putri, dan semakin tiada tandingannya kenikmatan yang kurasakan.

Hujaman-hujaman penisku ke dalam vagina Mbak Putri terus-menerus terjadi sambung-menyambung. Bahkan tambah lama bertambah tinggi temponya.

Mbak Putri tidak sanggup berbuat apa-apa lagi kecuali hanya menjerit-jerit tidak karuan. Rupa-rupanya setan telah menguasai jiwa kami berdua, sehingga kami terhanyut dalam perbuatan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh dua guru dan murid.

“Aaah.. Budi.. Aaahh..” Mbak Putri menjerit panjang.

Tampaknya ia sudah seakan-akan terbang melayang sampai langit ketujuh. Matanya terpejam sementara tubuhnya bergetar dan menggelinjang keras. Peluh mulai membasahi tubuh kami berdua. Kutahu, guru sekolahku itu sudah hampir mencapai orgasme.

Namun aku tidak mempedulikannya. Aku sendiri belum merasakan apa-apa. Dan lenguhan serta jeritan Mbak Putri semakin membuat tusukan-tusukan penisku ke dalam vaginanya bertambah menggila lagi. Mbak Putri pun bertambah keras jeritan-jeritannya.

Pokoknya suasana saat itu sudah gaduh sekali. Segala macam lenguhan, desahan, ditambah dengan jeritan berpadu menjadi satu.

Akhirnya kurasakan sesuatu hampir meluap keluar dari dalam penisku. Tetapi ini tidak membuatku menghentikan penetrasiku pada vagina Mbak Putri. Tempo genjotan-genjotan penisku juga tidak kukurangi.

Dan akhirnya setelah rasanya aku tidak sanggup menahan orgasmeku, kutarik penisku dari dalam vagina Mbak Putri secepat kilat. Kemudian dengan tempo yang tinggi, kugosok-gosok batang penisku itu dengan tanganku.



Tak lama kemudian, cairan-cairan kental berwarna putih bagaikan layaknya senapan mesin bermuncratan dari ujung penisku. Sebagian mengenai muka Mbak Putri. Ada pula yang mengenai payudara dan bagian tubuhnya yang lain. Bahkan celaka! Ada pula yang belepotan di jok sofa yang diduduki Mbak Putri.

Tak lama kemudian, kami saling mengejang-ngejang ke puncak kepuasan bersama hingga kehabisan tenaga. Aku terhempas ke atas sofa di samping Mbak Putri. Tubuh kami berdua sudah bermandikan keringat dari ujung rambut ke ujung kaki.

Hmm begitu indahnya guruku..

Cerita Panas Hasrat Seorang Cewek Bispak

Cerita Panas Hasrat Seorang Cewek Bispak - AGUNGPOKER  Deru suara mesin mobil yang parkir mengangkut barang-barang masih terdengar dengan jelas, kulihat pak Kosim supir yang selalu setia kepadaku sibuk mondar-mandir mengangkat barang. Mas Pras yang berdiri dipojok garasi hanya memandangku dengan tatapan yang agak sinis. Sesekali asap rokoknya dihembuskan ke udara, dan nafas nya yang berat dikeluarkan seiring dengan asap rokok yang keluar dari hidungnya.




“sudah tidak ada yang tertinggal mas..?” kataku membuka pembicaraan.
“apa urusanmu menanyakan itu” jawabnya dengan nada keras.

Mendengar jawaban dari mas Pras ini, aku kaget juga, dari pada berlanjut jadi pertengkaran akupun memilih masuk kekamar.

Ini semua salahku, kalau saja aku mau memaafkan perbuatan selingkuh mas Pras dengan skretarisnya, tentu tidak akan berakhir seperti ini.

Justru karena aku yang egois inilah, rumah tangga yang kubina menjadi berantakan. Dan aku tak bisa membayangkan sebagai anak dari keluarga terhormat, setelah berumah tangga harus berakhir seperti ini. Teringat kembali kenangan indah bersama mas Pras, kenangan terindah yang pernah kupunyai.

Aku dibesarkan dari keluarga yang bisa dikatakan cukup mampu, papaku seorang manager disebuah perusahaan swasta, dan sebagai anak tunggal aku selalu mendapatkan semua kebutuhanku, semua dipenuhinya.

Banyak orang mengatakan bahwa aku memiliki wajah yang cantik, apalagi bentuk tubuhku yang tingginya 165 cm dan kulit putih, ukuran Bra 36C, banyak yang mengira aku blasteran, padahal sebenarnya aku wanita Indonesia asli, untuk merawat kecantikanku ini, papa memenuhi semuanya dari pakaian branded yang mahal, dan peralatan make-up kualitas terbaik. Hari-hari kulalui dengan hura-hura dari shoping hingga clubing, aku berteman dengan anak-anak dari keluarga kaya, karena orangtuaku selalu menyeleksi teman-temanku.

Tak selamanya cerita kehidupan berakhir indah, karena tanpa kesusahan manusia tak akan pernah belajar berjuang.

Krisis ekonomi melanda negeri ini, dan perusahaan tempat papa bekerja terkena imbasnya, gelombang phk pun menimpa para pegawainya, termasuk papa.

Diusia yang tidak lagi muda, sulit bagi papa untuk mencari pekerjaan baru, dan untuk hidup papa hanya mengandalkan deposito dari bank, tak terasa setahun sudah papa menganggur dan deposito semakin menipis.

Akupun terkena imbas nya, karena terbiasa dimanja, ketika kebutuhan mulai tidak bisa terpenuhi, aku berontak, teriak, marah, dan puncaknya kabur dari rumah.



Aku menuju tempat dimana aku yakin bisa mendapatkan apa yang biasa kudapatkan dulu, apartemen Deny, teman kuliahku yang juga pacarku, Deny anak orang kaya, dan ia juga yang kerap menanggung biaya ku beberapa bulan belakangan ini.

Deny mendengarkan keluh kesahku dan membisikan kata2 yang bisa membuatku tenang,

“aku mencintaimu Lin, aku akan menjagamu” kata dari mulut Deny, yang membuatku terlena memejamkan mata dan tanpa sadar, aku pasrah saja saat bibir Deny mencium bibirku, dan bahkan membalas nya, hingga terlena dan tak sadar Deny sudah membawaku ke kamar

Tangannya mulai bergerilya, melucuti kancing bajuku, nafas birahi yang keluar dari hidung Deny, membuatku semakin pasrah, dan membiarkan tangannya melolosi bra yang kupakai, kurasakan lidahnya bermain diputingku, dan reflek tanganku pun membenamkan kepalanya didadaku.

Sambil melumat, tangan Deny membuka cd ku, tangannya terasa memainkan bulu-bulu halus di sekitar memek ku, kemudian ujung jarinya mulai membelai bibir memekku. Aku yang belum pernah merasakan kenikmatan itu mendesis keenakan.

Puas dengan payudaraku Deny mengangkat kedua pahaku dan mengganjal dengan tangan nya, seraya membenamkan kepalanya diselangkanganku. Dengan beringas Deny menjilati lubang memekku. Aku hanya berteriak pelan, dan Deny semakin nakal, mempermainkan lidahnya dilubang kenikmatanku.

“ayo sekarang gantian…” sambil memelorotkan celana dalam nya, kulihat batang kontol nya telah berdiri tegak, aku yang telah panas oleh birahi tanpa pikir panjang langsung meraih dan mengulum nya pelan.
“ahh…enak..lin, terus.. Ya.. Ahh..”

panasnya birahi telah membuat aku liar, kontol Deny kulumat habis dan kujilati seperti anak kecil makan permen. Setelah puas aku tiduran telentang dan membuka pahaku lebar-lebar, menunjukan seolah-olah lubang memek-ku menantang untuk dimasuki kontol Deny, dan tanpa menunggu lama kontol itu langsung tertancap dilobang memek ku.

Sakit, perih tapi juga nikmat, kunikmati irama goyangan Deny yang naik turun, dengan sesekali ikut bergoyang, dan tak berapa lama kurasakan ada yang keluar dari tubuhku sebuah rasa nikmat yang belum pernah kurasakan, dan gerakan Deny juga semakin cepat hingga disaat ia berteriak kurasakan cairan hangat membasahi memek-ku.

“kamu hebat Lin..” bisik nya dan langsung rebah disampingku.

Hari-hari berikut nya ngewe jadi kegiatan rutinku dengan Deny, apalagi bila aku butuh uang aku akan menyerahkan tubuhku untuk dipakai Deny..

Aku mulai berpikir, bila aku membutuhkan uang kenapa aku tidak melakukan nya dengan orang lain? Toh… Aku sudah tidak perawan lagi, dan Deny juga mulai terlalu banyak mendikte ku, dan akhirnya akupun mulai keluar masuk diskotik, menawarkan tubuhku untuk uang…

Sejak awal aku pacaran dengan Deny sebenarnya aku mengkondisikan hubungan kami untuk tidak terlalu dekat, hanya sebatas makan, nonton atau jalan, karena aku tahu kalo Deny orang yang selalu memaksakan semua hal sesuai dengan maunya, dan itu terbukti sejak aku mulai mengandalkan dia untuk memenuhi kebutuhanku, Deny mulai mengatur hampir semua hidupku, mulai dari dengan siapa aku bergaul, hingga pakaian apa yg harus ku kenakan, aku benar-benar merasa terkekang, hingga akhirnya aku mempunyai pikiran untuk menjual diri saja, toh aku sudah tidak perawan, dan setiap kali aku minta uang pada Deny, pasti tubuhku dipakai dulu, baru dikasih.

Malam ini bukan malam libur dan sejak tadi soren hujan turun lumayan banyak, namun tidak membuat club ini sepi, hentakan music yang dimainkan dj mengantarkan setiap pengunjung untuk meliukan tubuhnya.

Belum sampai setengah jam aku duduk di bar, seorang pria paruhbaya, menghampiriku,

“hai manis… Boleh saya tambah minum nya…” katanya sambil menunjuk gelasku yang memang sudah kosong, dan kubalas dengan anggukan, lalu ia langsung mengorder segelas lagi ke bartender.

Setelah basabasi dan berkenalan, dan obrolan mulai kemana-mana, om Robby tak kunjung mengajak untuk kencan, akhirnya ku nekad menawarkan diri “om mau check-in..? ” kataku setengah berbisik ditelinga nya.

“berapa..?” tanya nya, aku sedikit bingung menjawabnya, karena ini pertama kali buatku.
“lima juta” jawabku,
“ehm…” si om berguman sambil memandang tubuhku dari atas kebawah, dan tiba-tiba ia memasukan tangannya kedalam rok yang aku kenakan, dan aneh nya aku seolah terbius membiarkan tangan nya menyentuh memek-ku, ditempat yang ramai seperti ini.
” oke, masih lumayan rapat, boleh lah, ” kata nya ketika jemari nya sudah terbenam di memek-ku, lalu kamipun berangkat menuju hotel..



Begitu dikamar hotel, bajuku langsung dilucuti semua hingga bugil, dan kemudian tubuhku dilemparkan ke atas ranjang, setelah si om jg bugil ia pun menyusul ke atas ranjang, mulut nya yang masih terasa bau alkohol itu menjilati seluruh tubuhku, tangan nya dengan kasar meremas payudaraku, hingga aku teriak kesakitan, puas menyiksa payudaraku, si om mulai menjilati belahan memekku, namun tak lama, karena ia langsung mengarahkan kontol nya dibibir memek dan kontol nya yang tidak terlalu besar itu tanpa kesulitan menerobos masuk..

Kuimbangi setiap gerakan si om dengan goyangan pinggulku, beberapa menit kemudian si om minta aku yang di atas, akupun menduduki nya dan bergerak naik turun.. Posisi ini membuat rangsangan ditubuhku mulai meninggi, namun belum sampai gelombang kenikmatan ku raih, si om sudah berteriak dan kontol nya, menyemburkan cairan kental nya dirongga memek, kucoba untuk terus menggoyang tapi kontol itu mengecil dan terlepas dari jepitan memek-ku.

Aku baru menyadari ternyata menjadi pelacur itu berat, selain harga diri yang dibuang, juga hak untuk mendapat kenikmatan, untunglah, untuk yang satu itu, orang-orang yang membookingku berikutnya tidak selemah om Robby, hingga aku bisa merasakan juga kenikmatan persetubuhan.

Aku yang mulai terlena mencari uang dengan menjual diri, dan akhirnya Deny pun tahu, dia langsung memutuskan hubungan dan tidak hanya itu, dia juga memberitahukan hal ini kepada kedua orangtuaku, papa mama marah besar, bahkan mama sempat shock dan sakit, papa menjual rumah dan membawa mama pindah ketempat yang lebih tenang, aku diberi uang untuk biaya kost, namun uang pemberian papa hanya cukup untuk biaya beberapa bulan, akhirnya aku melanjutkan profesi sebagai pelacur.

Suatu ketika aku sedang berbelanja di sebuah mall. Aku berkenalan dengan seorang pria bernama mas pram, orang nya cukup kalem dan tutur bahasanya lembut, entah kenapa aku seolah terpesona oleh kharisma nya padahal dari segi wajah mas Pras tidaklah tampan.

Aku berusaha menahan rasa hati ini, karena aku merasa orang seperti mas Pras bukanlah untuk perempuan seperti aku..

Kali ini aku benar-benar kelabakan mengimbangi permainan pria ini, 3x aku orgasme baru mampu meruntuhkan pertahanannya… Aku terkapar lelah.

“bagaimana.. Puas?” tanya nya.

Kuhanya mampu menjawab dengan anggukan..

” kutambah 2juta, untuk lubang pantat mu..Mau?. Tawar nya disaat aku masih kelelahan..

Selama beberapa hari ini aku mulai menjauhi mas Pras telpon dan sms nya sama sekali kuacuhkan, namun entah kenapa mas Pras seakan tidak pernah menyerah setiap hari ia selalu menanyakan kabarku, atau bertanya sudah makan atau belum, dan aku menjadi semakin sulit untuk melupakannya…

“aku harus melupakannya, lelaki baik seperti mas Pras terlalu sempurna untuk perempuan sepertiku!..”

Jam 9 malam, hp ku kembali berdering, dan ini dari mas pras, kuputuskan untuk mengangkat nya,

” haloo.. Lin ” suaranya diseberang sana.
“kamu kenapa tidak memberi kabar sama sekali lin?.. Apakah ada sesuatu atau aku ada salah sama kamu”…
” Aku lagi sibuk, mas.. Dan mungkin kita ga harus ketemu lagi..” jawabku dan langsung memutuskan hubungan telpon, tangisku tak tertahan, dering suara telepon dari mas Pras trus berlanjut…

Semalaman aku menangis hingga tertidur, dan terbangun oleh ketukan pintu di kamas kosku.

“haduh kamu ini susah sekali dibangunkan nya,..” cerocos ibu kost begitu aku membuka pintu “ada tamu mencari kamu depan!”

“siapa bu?..”

“katanya temen kamu, namanya santi…”

“oh iya, nanti saya temui, makasi bu”

setelah sekedar mencuci muka kutemui santi, santi adalah temenku yang kutemui di salah satu club, sama seperti aku dia juga menjual tubuhnya untuk membiayai kuliah nya.
“lin.. Tolongin gue dong. Gua ada janji ma orang, tp gua ga bisa, ada ujian mendadak di kampus..” jelasnya ketika kutanyakan ada apa mencariku, karena kasian akhirnya ku sanggupi. Setelah memberikan alamat hotelnya dia langsung pergi.

seperti yang sudah dijelaskan linda jam 11, kamar nomor 141 hotel Grand. Aku sudah akan kembali lagi, setelah beberapa kali memencet bel tak ada yg membuka, sebelum akhirnya pintunya terbuka juga, seorang pria bertubuh tambun dan botak usia nya mungkin 50an muncul dari balik pintu dengan hanya mengenakan jubah mandi.

“temen nya Santi ya, maaf lama.. tadi om lagi mandi, ayo masuk..”
akupun masuk dan orang itu menutup pintu.
“gila si Santi, langganan nya orang kaya gini..” batinku, karena memang selama ini aku selalu pilih- pilih orang, aku tidak masalah dengan usia, yang penting orang nya bersih karena biarpun mereka tua, rata-rata mereka orang berduit, sehingga badannya terawat.

Tapi yg ini meskipun tampak jelas habis mandi, tubuh nya kelihatan hitam, dan muka nya penuh bekas jerawat..

“nama kamu siapa..?” tanya nya sambil duduk disebelahku..
“Linda om..” jawabku
“nama yang bagus, terkesan seksi seperti orang nya.. Nama om Sutikno, tapi kamu panggil om Tino aja..”
“nama om juga jelek..sejelek orang nya..” gumanku dalam hati xixixi….

Lalu tanpa diminta iapun menceritakan kalau ia merantau ke kalimantan sejak muda dan berbisnis kayu olahan..

Sebulan 2x ia ke jakarta dan biasanya selama dijakarta santi yang menemaninya…

Om Tino menyuruh untuk mandi, karena ia tidak suka bersetubuh dengan tubuh yang berselubung make up. Tamu adalah raja, karena aku memang tidak ingin terlalu lama dengan kerbau versi manusia ini, akupun mandi kuhapus semua makeup di wajahku namun tetap kujaga agar rambutku tak basah, selesai mandi dan mengeringkan tubuh, ku sengaja keluar tanpa busana, om Tino sudah berbaring bugil diranjang, dan nampaknya hari ini aku harus terkejut dua kali, ternyata kontol om Tino gede banget..

” hahaha… Kenapa ga menyangka ya..” tawa nya angkuh seolah menyadari keterkejutan ku,
“sini..” sambil menepuk sisi kosong disebelah nya.

Aku berbaring telentang disebelahnya, dimiringkan tubuh nya, menatapku jari telunjuknya menelusuri wajahku.. Berhenti dibibirku dan berusaha dimasukan. Kubuka mulutku dan membiarkan jari gemuk itu menyelusuri rongga mulutku..

“mulut pelacur, pasti sudah banyak pejuh yang tertelan lewat mulut ini..” gumannya.. Kubalas perkataan kurang ajar itu dengan mengemut jarinya, “sabar pelacur, nanti simpan tenaga mu, untuk menghisap kontolku..” katanya sambil menarik jarinya dari mulutku..

Jarinya kembali bergerak menyelusuri tubuhku, meremas sebentar kedua buahdadaku, lalu terus menyusuri memek-ku yang mulus tanpa bulu..

Diselipkan jemari nya dilubangku, disentuhnya dan dipermainkannya klitorisku..

“akh..ahh.. Sakiit oomm..” teriakku kesakitan, saat tiba-tiba saja kedua jarinya menjepit keras klentitku.. Aku berusaha berontak menggelinjang namun tenaga nya lebih kuat dariku untuk menahan rontaan aku, cukup lama dia melakukan itu seolah dia sangat menikmati rontaanku..
“ampuun omm.. Sakit, jangan di gituu..in..”
“kamu pelacur, memek pelacur boleh diapain aja oleh pembeli nya..” dia berkata dengan diiringi tawa keras merendahkanku.. Tak berapa lama ia menghetikan jepitannya, air mata menetes dari sudut mataku.

Si om menarik tubuhku bangkit, lalu ia berbaring dan memposisikan tubuhku diatas nya dengan posisi 69, kurasakan lidah nya mulai bergerak membelah celah memek-ku, dan akupun mulai menjulurkan lidah menjilati batang besar didepanku..

Cukup sulit juga untuk menjilati kontol ukuran besar begini, apalagi dalam kondisi memek-ku juga sedang dijilati, rasangan birahi mulai melanda diriku,

kujilati kepala kontol itu, lubang kecil nya mulai mengeluarkan cairan yang langsung kusapu dengan lidahku, kutelusuri batang ber-urat nya, menjilatinya hingga air liurku membasahi seluruh batang itu, sesekali jilatanku terhenti karena merasakan gigitan kecil dibagian memek,.. Kugenggam batang itu dan kubuka lebar mulutku, kontol itu berhasil masuk sebagian, aku tidak berani memasukannya, terlalu dalam kemulutku, walau kurasakan si om sesekali mencoba mengangkat pantat nya agar kontol nya bisa masuk lebih dalam kemulutku, namun selalu kuhindari dengan mengangkat kepalaku lebih tinggi..

Tubuhku didorong kesamping, dan dengan cepat si om mengangkangi ku, di arahkan kontol nya menempel dibibirku, aku menggeleng menolak membuka mulut..

“plak.. Plak” si om menamparku kiri kan “buka mulutmu lonte..” bentak nya.
“ga muat om, jangan..” aku berusaha menolak, namun akhirnya kubuka juga mulutku ketika kulihat tangan si om terangkat untuk menamparku lagi. Dan amblaslah batang besar itu.

Rasanya seolah merobek mulutku, tenggorokanku bener2 terasa sakit saat batang itu keluar masuk, untuk bernafaspun terasa sesak, mataku benar2 sudah berair, menahan rasa sakit dan sesak, untunglah sebelum aku benar-benar mati sesak nafas, si om menarik keluar kontolnya dari mulutku..

Kini ia mulai mengarahkan batangnya dimemekku, digesek-gesekan ujung nya dibibir memekku..

“siap di entot, sayang,..”kata nya dengan seringai mesum..
“siap om, tapi pelan-pelan ya om masukin nya, kontol om terlalu besar..” jawabku dengan nada suara kubuat semanja mungkin.
“arrghh..” suara erangan nya bersamaan dengan terbenam nya kontol besar itu memenuhi rongga memekku.
“kontol om, gede banget, sampe terasa penuh..” kataku..

“tapi kamu suka kan, dikontolin sama kontol besar..”

“iya om, tapi takut nanti memekku ga tahan..” rengekku

“memek lonte harus tahan dimasukin apapun ” katanya sambil menundukan wajahnya untuk melumat bibirku, kubalas lumatan nya, kulingkarkan tanganku dibadan nya, sementara si om juga mulai mengerakan kontol nya dimemekku.
“ah.. Ah.. Argh.. Memekmu enak lonte ah.. Ah..!” suaranya disela dengus nafas berat nya..
“yeah.. Ukh.. Terus om.. Akh.. Enaak..” aku mulai sulit mengontrol diri, ternyata disetubuhi kontol besar itu enak banget..

Tubuh besar itu sudah benar-benar mandi keringat, dan sebagian besar keringat nya sudah menempel ditubuhku, tapi tidak perduli, aku masih tetap semangat menggoyang pinggulku menyambut setiap sodokan di memekku..

” teruss..om akh.. Yeah akh..”
“ah.. Ah.. Argh..” dengus nafas si om semakin memburu..

Si om mencabut kontol nya tiba-tiba, dan mengarahkan tubuhku untuk doggy, kembali kontol nya dibenamkan, dalam posisi ini, penetrasi yang kuterima terasa lebih dalam.

“akh.. Yeah..” aku meracau tak tentu, gelombang rasa kenikmatan mulai mendekati puncak, kurasakan jempol si om menyelusup kelobang anusku..
“wah seperti nya pantat mu masih perawan..” kata nya..
“jangan om, akh sakit..” rintihku ketika jari nya mencolok masuk.
“hahaha..” dia tertawa sambil menepuk pantatku dan mempercepat gerakan nya, aku yang tinggal selangkah lagi mencapai puncak, akhirnya tak tahan dan orgasmepun menerjangku, aku nyaris ambruk tapi tangan si om menahanku untuk tetap dalam posisi nungging, dan ia pun semakin cepat bergerak dan akhir nya mengejang “arrgh.,…akh.” teriaknya bersamaan dengan muncrat nya cairan sperma nya dimemekku. Kami ambruk bersamaan, benar-benar melelahkan, tapi sungguh nikmat,
“puas..?” tanya nya.
“puas, om hebat!” kataku, dan dia tertawa penuh kesombongan.
” kutambah 3juta jika untuk lubang pantatmu..” tawarnya, gila aja pikirku, bisa mati aku..
“gak mau..ah, buat nanti kalo aku punya suami..” jawabku..

Si om kembali tertawa, hari itu aku layani si om sampai 3x, dan aku bener-bener kelelahan sekaligus puas…

kembali untuk kedua kalinya mas Pras mengirim sms tentang dirinya yang masih terjebak macet.. Sempat terpikir olehku untuk pergi saja dari cafe ini, tapi entah kenapa kaki ini seolah enggan untuk beranjak. Sekitar 15menit kemudian mas Pras datang, dan langsung mengajakku pergi, aku hanya menuruti naik ke mobilnya dan tidak bertanya kemana ia membawaku..

Mobil berhenti di depan pagar sebuah rumah mewah..

“kenapa kita kesini mas?” tanyaku..
“ini rumah orang tuaku, aku ga mau kehilangan kamu lagi, jadi jawab pertanyaanku, apakah kamu mencintaiku, karena aku sangat mencintai kamu..”.. Mas Pras berkata sambil memandangku dengan mata penuh ketulusan..
“aku juga mencintaimu mas tapi… Aku.” belum sempat aku berbicara lagi mas Pras sudah memotong “maukah kau menjadi istriku?…” semua rencanaku untuk berterus terang buyar, aku tak sanggup lagi berkata apa-apa selain mengangguk. Dan mas Pras langsung memasukan mobil nya kerumah itu, lalu mengenalkan aku pada kedua orang tua nya.



Tak sampai dua bulan sejak kejadian itu, keluarga mas Pras datang kerumah orang tuaku untuk melamarku secara resmi, dan seminggu kemudian resepsi pernikahan diadakan dengan cukup mewah. Dan ketika pesta usai

Mas Pras membawaku ke kamar pengantin, ranjang yang berhias itu, seharusnya disinilah aku melepas keperawananku, disprei putih ini lah bercak darahku menempel tapi itu semua sudah tidak mungkin, tak terasa air mataku menetes..

“kenapa sayang?. Ini malam pertama kita menjadi suami istri knp kamu menangis..?” tanya mas Pras lembut.
” aku malu mas.. Seharusnya aku punya sesuatu yang bisa kuserahkan untukmu malam ini..” kataku sambil tersedu.

Mendengar penuturanku ini mas Pras hanya tersenyum dan mengatakan bahwa ia hanya ingin aku mencintai nya dan setia pada nya, seperti cintanya padaku..

Dan malam itu mungkin malam terindah yang pernah kurasakan, ketika dengan lembutnya mas Pras mencumbuku, ketika dengan pelan dikulum nya buah dadaku, aku yang merasakan cumbuan penuh cinta ini, hanya bisa menggeliat keenakan.

Aku akan berusaha memuaskan Mas Pras, suasana kamar pengantin yang romantis membuat birahiku memuncak, apalagi ketika mas Pras memasukan batang kontol nya kelubang memekku, aku merasakan kenikmatan yang belum pernah aku rasakan dari kontol-kontol lain yang sebelum ini pernah mengisi lubangku.. Birahiku kali ini dilandasi cinta. Dan nikmatnya benar-benar luar biasa.

Demikianlah Cerita Bokep Hasrat Seorang Cewek Bispak, semoga dengan kisah cabul yang satu ini anda semua dapat terhibur, dan jangan lupa untuk melihat artikel dewasa lainnya yang lebih vulgar dan hot seperti