AgungPoker - Agen Poker Terpercaya

AGUNGPOKER.COM AGEN JUDI TERPERCAYA Kami memberikan promo bonus terbaik : - Bonus Refferal 10% - Bonud Rakeback 16.7% - Bonus Rollingan 0,2% - Bonus Deposit New Member Minimal deposit 10.000 dan minimal withdraw 25.000 Proses deposit dan withdraw dalam 5 menit*. LIVE CHAT KAMI 24JAM TELEGRAM: @AGUNGPOKER LINE : AGUNGPKR WECHAT: AGUNGPOKER WHATAPPS : +85585754910

Agen Bola Terpercaya

Ocebet - Agen Judi Superlengkap seindonesia Kami menghadirkan berbagai permainan poker, bola, casino, live game, slot game, dan masih banyak lainnya. Kami memberikan bonus menarik seperti bonus deposit untuk permainan bola sebesar 20%, bonus deposit live casino 5%, bonus cashback sportbook 5%, bonus rebate yang lain, pencapain turnover poker akan dapatkan hadiah besar, dan bonus refferal seumur hidup. anda tidak akan menyesal bergabung bersama kami. anda akan pasti pemenang disini. live chat kami 24jam. Telegram kami : ocebet wechat kami : ocebet line kami : ocebet wa kami : +855977383999.

Sunday, April 29, 2018

Cerita Dewasa dengan Istri Paman Penuh Nikmat

Cerita Dewasa dengan Istri Paman Penuh Nikmat - Cerita Dewasa Kisah ini bermula ketika aku sedang berkunjung ke rumah pamanku yang ada di daerah, bagaimana selanjutnya ? Penasaran…

Kisah ini terjadi kira-kira 2 tahun yang lalu, tapi setiap kali aku membayangkannya, seolah-olah baru saja terjadi kemarin peristiwa yang sangat indah ini.


Aku mempunyai seorang paman yang belum menikah. Pamanku ini bisa dibilang banyak istri. Hal ini disebabkan karena pamanku adalah pengusaha kaya tapi ia terlalu cerewet dalam memilih pendamping hidupnya. Sebenarnya ia telah banyak diperkenalkan dgn wanita-wanita muda oleh keluargaku, tetapi tetap ia bilang inilah itulah, semuanya cocok dgn matanya, katanya.

Sampai pada suatu saat, ketika aku kebetulan sedang bertamu ke rumahnya, datang istri pamanku dgn seorang wanita yang sangat cantik dan Seksi, semampai, langsing, pokoknya kalau menurut saya, layak dikirim untuk jadi calon miss universe.

Kemudian kami diperkenalkan dgnnya, wanita itu bernama Dina, ternyata namanya pas sekali dgn wajahnya yang memang Dina itu. Ia berusia 24 tahun dan saat itu ia bekerja sebagai sekretaris di perusahaan teman pamanku itu. Kemudian kami bercakap-cakap, ternyata Dina memang enak untuk diajak ngobrol. Dan aku melihat sepertinya pamanku tertarik sekali dgnnya, karena aku tahu matanya tidak pernah lepas memandang wajah Dina.

Tapi tidak demikian halnya dgn Dina. Ia lebih sering memandangku, terutama ketika aku berbicara, tatapannya dalam sekali, seolah-olah dapat menembus pikiranku. Aku mulai berpikir jangan-jangan Dina lebih menyukaiku. Tapi aku tidak dapat berharap banyak, soalnya bukan aku yang hendak dijodohkan. Tapi aku tetap saja memandangnya ketika ia sedang berbicara, kupandangi dari ujung rambut ke kaki, rambutnya panjang seperti gadis di iklan sampo, kulitnya putih bersih, kakinya juga putih mulus, tapi sepertinya dadanya agak rata, tapi aku tidak terlalu memikirkannya.

Tidak terasa hari sudah mulai malam. Kemudian sebelum mereka pulang, pamanku mentraktir mereka makan di sebuah restoran chinese food di dekat rumahnya di daerah Sunter. Ketika sampai di restorant tersebut, aku langsung pergi ke WC dulu karena aku sudah kebelet. Sebelum aku menutup pintu, tiba-tiba ada tangan yang menahan pintu tersebut. Ternyata adalah Dina.

“Eh, ada apa din?”
“Enggak, gua pengen kasih kartu nama gua, besok jangan lupa telpon gua, ada yang mau gua omongin, oke?”
“Kenapa enggak sekarang aja?”
“Jangan, ada paman elu, pokoknya besok jangan lupa.”

Setelah acara makan malam itu, aku pun pulang ke rumah dgn seribu satu pertanyaan di otakku, apa yang mau diomongin sama Dina sih. Tapi aku tidak mau pikir panjang lagi, lagipula nanti aku bisa-bisa susah tidur, soalnya kan besok harus masuk kerja.

Besoknya saat istirahat makan siang, aku meneleponnya dan bertanya langsung padanya. JUDI POKER
“Eh, apa sih yang mau elu omongin, gua penasaran banget?”
“Eee, penasaran ya, Tonn?”
“Iya lah, ayo dong buruan!”
“Eh, slow aja lagi, napsu amet sih elu.”
“Baru tahu yah, napsu gua emang tinggi.”
“Napsu yang mana nih?” Dina sepertinya memancingku.
“Napsu makan dong, gua kan belum sempat makan siang!”



Aku sempat emosi juga rasanya, sepertinya ia tidak tahu aku ini orang yang sangat menghargai waktu, terutama jam makan siang, soalnya aku sambil makan dapat sekaligus main internet di tempat kerjaku, karena saat itu pasti bosku pergi makan keluar, jadi aku bebas surfing di internet, gratis lagi.

“Yah udah, gua cuma mau bilang bisa enggak elu ke apartment gua sore ini abis pulang kerja, soalnya gua pengen ngobrol banyak sama elu.”
Aku tidak habis pikir, nih orang kenapa tidak bilang kemarin saja.
Lalu kataku, “Kenapa enggak kemarin aja bilangnya?”
“Karena gua mau kasih surprise buat elu.” katanya manja.
“Ala, gitu aja pake surprise segala, yah udah entar gua ke tempat elu, kira-kira jam 6, alamat elu di mana?”
Lalu Dina bilang, “Nih catet yah, apartment XX (edited), lantai XX (edited), pintu no. XX (edited), jangan lupa yah!””Oke deh, tunggu aja nanti, bye!”
“Bye-bye Tonn.”

Setelah telepon terputus, lalu aku mulai membayangkan apa yang akan dibicarakan, lalu pikiran nakalku mulai bekerja. Apa bisa aku menyentuhnya nanti, tetapi langsung aku berpikir tentang pamanku, bagaimana kalau nanti ketahuan, pasti tidak enak dgn pamanku. Lalu aku pun mulai tenggelam dalam kesibukan pekerjaanku.

Tidak lama pun waktu sudah menunjukkan pukul 18.00, sudah waktunya nih, pikirku. Lalu aku pun mulai mengendarai motorku ke tempatnya. Lumayan dekat dari tempat kerjaku di Roxymas. Sesampainya di sana, aku pun langsung menaiki lift ke lantai yang diberitahukan. Begitu sampai di lantai tersebut, aku pun langsung melihatnya sedang membuka pintu ruanganya.
Langsung saja kutepuk pundaknya, “Hai, baru sampe yah, Yu..”
Dina tersentak kaget, “Wah gua kira siapa, pake tepuk segala.”
“Elu khan kasih surprise buat gua, jadi gua juga mesti kasih surprise juga buat elu.”
Lalu ia mencubit lenganku, “Nakal elu yah, awas nanti!”
Kujawab saja, “Siapa takut, emang gua pikirin!”
“Ayo masuk Tonn, santai aja, anggap aja rumah sendiri.” katanya setelah pintunya terbuka.

Ketika aku masuk, aku langsung terpana dgn apa yang ada di dalamnya, kulihat temboknya berbeda dgn tembok rumah orang-orang pada umumnya, temboknya dilukis dgn gambar-gambar pemandangan di luar negeri. Dia sepertinya orang yang berjiwa seniman, pikirku. Tapi hebat juga kalau cuma kerja sebagai sekretaris mampu menyewa apartment. Jangan-jangan ini cewek simpanan, pikirku.

Sambil aku berkeliling, Dina berkata, “Mau minum apa Tonn?”
“Apa saja lah, asal bukan racun.” kataku bercanda.
“Oh, kalau gitu nanti saya campurin obat tidur deh.” kata Dina sambil tertawa.
Sementara ia sedang membuat minuman, mataku secara tidak sengaja tertuju pada rak VCD-nya, ketika kulihat satu persatu, ternyata lebih banyak film yang berbau porno. Aku tidak sadar ketika ia sudah kembali, tahu-tahu ia nyeletuk, “Tonn, kalo elu mau nonTonn, setel aja langsung..!”

Aku tersentak ketika ia ngomong seperti itu, lalu kubilang, “Apa gua enggak salah denger nih..?”
Lalu katanya, “Kalo elu merasa salah denger, yah gua setelin aja sekarang deh..!”
Lalu ia pun mengambil sembarang film kemudian disetelnya. Wah, gila juga nih cewek, pikirku, apa ia tidak tahu kalau aku ini laki-laki, baru kenal sehari saja, sudah seberani ini.

“Duduk sini Tonn, jangan bengong aja, khan udah gua bilang anggap aja rumah sendiri..!” kata Dina sambil menepuk sofa menyuruhku duduk.
Kemudian aku pun duduk dan nonTonn di sampingnya, agak lama kami terdiam menyaksikan film panas itu, sampai akhirnya aku pun buka mulut, “Eh Yu, tadi di telpon elu bilang mau ngomong sesuatu, apa sih yang mau elu ngomongin..?”
Dina tidak langsung ngomong, tapi ia kemudian menggenggam jemariku, aku tidak menyangka akan tindakannya itu, tapi aku pun tidak berusaha untuk melepaskannya.

Agak lama kemudian baru ia ngomong, pelan sekali, “Elu tau Tonn, sejak kemarin bertemu, kayaknya gua merasa pengen menatap elu terus, ngobrol terus. Tonn, gua suka sama elu.”
“Tapi khan kemarin elu dikenalkan ke Paman gua, apa elu enggak merasa kalo elu itu dijodohin ke Paman gua, apa elu enggak lihat reaksi Paman gua ke elu..?”
“Iya, tapi gua enggak mau dijodohin sama Paman elu, soalnya umurnya aja beda jauh, gua pikir-pikir, kenapa hari itu bukannya elu aja yang dijodohin ke gua..?” kata Dina sambil mendesah.

Aku pun menjawab, “Gua sebenarnya juga suka sama elu, tapi gua enggak enak sama Paman gua, entar dikiranya gua kurang ajar sama yang lebih tua.”
Dina diam saja, demikian juga aku, sementara itu film semakin bertambah panas, tapi Dina tidak melepaskan genggamannya. Lalu secara tidak sadar otak pornoku mulai bekerja, soalnya kupikir sekarang kan tidak ada orang lain ini. Lalu mulai kuusap-usap tangannya, lalu ia menoleh padaku, kutatap matanya dalam-dalam, sambil berkata dgn pelan, “Dina, gua cinta elu.”

Ia tidak menjawab, tapi memejamkan matanya. Kupikir ini saatnya, lalu pelan-pelan kukecup bibirnya sambil lidahku menerobos bertemu lidahnya. Dina pun lalu membalasnya sambil memelukku erat-erat. Tanganku tidak tinggal diam berusaha untuk meraba-raba buah dadanya, ternyata agak besar juga, walaupun tidak sebesar punyanya bintang film porno. Dina menggeliat seperti cacing kepanasan, mendesah-desah menikmati rangsangan yang diterima pada buah dadanya.

Kemudian aku berusaha membuka satu persatu kancing bajunya, lalu kuremas-remas pDinadara yang masih terbungkus BRA itu.
“Aaahh, buka aja BH-nya Tonn, cepat.., oohh..!”
Kucari-cari pengaitnya di belakang, lalu kubuka. Wah, ternyata lumayan juga, masih padat dan kencang, walaupun tidak begitu besar. Langsung kusedot-sedot putingnya seperti anak bayi kehausan. JUDI ONLINE

“Esshh.. ouwww.. aduhh.. Tonn.. nikmat sekali lidahmu.., teruss..!”
Setelah bosan dgn pDinadaranya, lalu kubuka seluruh pakaiannya sampai bugil total. Ia juga tidak mau kalah, lalu melepaskan semua yang kukenakan. Untuk sesaat kami saling berpandangan mengagumi keindahan masing-masing. Lalu ia menarik tanganku menuju ke kamarnya, tapi aku melepaskan pegangannya lalu menggendongnya dgn kedua tanganku.
“Aouww Tonn, kamu romantis sekali..!” katanya sambil kedua tangannya menggelDinat manja melingkari leherku.

Kemudian kuletakkan Dina pelan-pelan di atas ranjangnya, lalu aku menindih tubuhnya dari atas, untuk sesaat mulut kami saling pagut memagut dgn mesranya sambil berpelukan erat. Lalu mulutku mulai turun ke buah dadanya, kujilat-jilat dgn lembut, Dina mendesah-desah nikmat. Tidak lama aku bermain di dadanya, mulutku pelan-pelan mulai menjilati turun ke perutnya, Dina menggeliat kegelian.

“Aduh Tonn, elu ngerjain gua yah, awas elu nanti..!”
“Tapi elu suka khan? Geli-geli nikmat..!”
“Udah ah, jilati aja memek gua Tonn..!”
“Oke boss.., siap laksanakan perintah..!”

Langsung saja kubuka paha lebar-lebar, tanpa menunggu lagi langsung saja kujilat-jilat klitorisnya yang sebesar kacang kedele. Dina menggoyang-goyangkan pinggulnya dgn liar seakan-akan tidak mau kalah dgn permainan lidahku ini.
“Oohh esshh aaouuw uuhh teeruss.., lebih dalemm, oohh.. nikmat sekali..!”
Agak lama juga aku bermain di klitorisnya sampai-sampai terlihat banjir di sekitar vaginanya.

“Tonn, masukkin aja titit elu ke lobang gua, gua udah enggak tahan lagi..!”
dgn segera kuposisikan diriku untuk menembus kemaluannya, tapi ketika kutekan ujung penisku, ternyata tidak mau masuk. Aku baru tahu ternyata dia masih perawan.
“Dina, apa elu tidak menyesal perawan elu gua tembus..?”
“Tonn, gua rela kalau elu yang ngambil perawan gua, bagi gua di dunia ini cuma ada kita berdua aja.”

Tanpa ragu-ragu lagi langsung kutusuk penisku dgn kuat, rasanya seperti ada sesuatu yang robek, mungkin itu perawannya, pikirku.
“Aduh sakit Tonn, tahan dulu..!” katanya menahan sakit.
Aku pun diam sejenak, lalu kucium mulutnya untuk meredakan rasa sakitnya. Beberapa menit kemudian ia terangsang lagi, lalu tanpa buang waktu lagi kutekan pantatku sehingga batang kemaluanku masuk semuanya ke dalam lubangnya.

“Pelan-pelan Tonn, masih sakit nih..!” katanya meringis.
Kugoyangkan pinggulku pelan-pelan, lama kelamaan kulihat dia mulai terangsang lagi. Lalu gerakanku mulai kupercepat sambil menyedot-nyedot puting susunya. Kulihat Dina sangat menikmati sekali permainan ini.



Tidak lama kemudian ia mengejang, “Tonn, aa.. akuu.. mau keluarr.., teruss.. terus.., aahh..!”
Aku pun mulai merasakan hal yang sama, “Yu, aku juga mau keluar, di dalam atau di luar..?”
“Keluarin di dalem aja Sayang.. ohh.. aahh..!” katanya sambil kedua pahanya mulai dijepitkan pada pinggangku dan terus menggoyangkan pantatnya.

Tiba-tiba dia menjerit histeris, “Oohh.. sshh.. sshh.. sshh..”
Ternyata dia sudah keluar, aku terus menggenjot pantatku semakin cepat dan keras hingga menyentuh ke dasar liang senggamanya.
“Sshh.. aahh..” dan, “Aagghh.. crett.. crett.. creet..!”
Kutekan pantatku hingga batang kejantananku menempel ke dasar liang kenikmatannya, dan keluarlah spermaku ke dalam liang surganya.

Saat terakhir air maniku keluar, aku pun merasa lemas. Walaupun dalam keadaan lemas, tidak kucabut batang kemaluanku dari liangnya, melainkan menaikkan lagi kedua pahanya hingga dgn jelas aku dapat melihat bagaimana rudalku masuk ke dalam sarangnya yang dikelilingi oleh bulu kemaluannya yang menggoda. Kubelai bulu-bulu itu sambil sesekali menyentuh klitorisnya.
“Sshh.. aahh..!” hanya desisan saja yang menjadi jawaban atas perlakuanku itu.

Setelah itu kami berdua sama-sama lemas. Kami saling berpelukan selama kira-kira satu jam sambil meraba-raba.
Lalu ia berkata kepadaku, “Tonn, mudah-mudahan kita bisa bersatu seperti ini Tonn, gua sangat sayang pada elu.”
Aku diam sejenak, lalu kubilang begini, “Gua juga sayang elu, tapi elu mesti janji tidak boleh meladeni paman gua kalo dia nyari-nyari elu.”
“Oke boss, siap laksanakan perintah..!” katanya sambil memelukku lebih erat.

Sejak saat itu, kami menjadi sangat lengket, tiap malam minggu selalu kami bertingkah seperti suami istri. Tidak hanya di apartmentnya, kadang aku datang ke tempat kerjanya dan melakukannya bersama di WC, tentu saja setelah semua orang sudah pulang. Kadang ia juga ke tempat kerjaku untuk minta jatahnya. Katanya pamanku sudah tidak pernah mencarinya lagi, soalnya tiap kali Dina ditelpon, yang menjawabnya adalah mesin penjawabnya, lalu tak pernah dibalas Dina, mungkin akhirnya pamanku jadi bosan sendiri. DOMINO QQ



Aku dan ia sering jalan-jalan ke Mal-Mal, untungnya tidak pernah bertemu dgn pamanku itu. Sampai saat ini aku masih jalan bersama, tapi ketika kutanya sampai kapan mau begini, ia tidak menjawabnya. Aku ingin sekali menikahinya, tapi sepertinya ia bukan tipe cewek yang ingin punya keluarga. Tapi lama-lama kupikir, tidak apalah, yang penting aku dapat enaknya juga.

Cerita Dewasa Bu Sekdes Dan Anaknya

Cerita Dewasa Bu Sekdes Dan Anaknya - Pada waktu KKN di suatu daerah terpencil di Jawa Tengah (Di suatu desa kecil yang belum terjangkau angkutan dari arah kota, bahkan untuk mencapai jalan raya yang dilalui mobil angkutan, harus berjalan kaki selama 2 jam), kukira warganya masih terbelakang dan kurang pergaulan.


Maklum di salah satu dusun, yang dihuni sekitar 100 keluarga, hanya satu yang mempunyai TV dengan menggunakan aki. Tetapi kenyataannya lain. Inilah pengalamanku hidup ditengah-tengah penduduk tersebut, tentu saja pengalamanku di bidang seks.

Aku kebetulan menginap di rumah Sekdes, yang ternyata seorang ibu muda aku taksir kurang dari 40 tahun. Langsing, kulitnya mulus dan rupawan. Memang lain dibandingkan dengan penduduk kebanyakan di sekitarnya. Dan yang menjadikan aku sangat bernafsu adalah karena statusnya yang janda beranak satu.

Disuatu sore, menjelang malam, ketika baru datang dari kampus untuk konsultasi skripsi, kudapati rumah Mbak Tati (begitulah panggilan Sekretaris Desa yang rumahnya kutempati itu) tampaknya sepi. Badanku basah kuyup, karena kehujanan sepanjang perjalanan kaki dari jalan raya. Aku dorong pintunya dan ternyata tidak terkunci. Aku segera menuju ke kamarku, kulepas semua pakaianku dan kukeringkan dengan handuk. Tiba-tiba ada suara langkah
mendekati kamarku, kuintip dari balik korden, Mbak Tati mendekat ke kamarku.
“Ini kesempatan,” pikirku. JUDI ONLINE

Aku terus mengeringkan kepalaku dengan handuk sehingga
mataku tertutup dan pura-pura tidak tahu kalau Mbak Tati mendatangi kamarku.
Tanpa kusengaja kemaluanku jadi bertambah besar. Tergantung kesana-kemari
ketika tubuhku tergoncang karena gosokan yang keras di kepalaku.

Benar saja Mbak Tati menyingkapkan korden, namun aku
pura-pura tidak melihatnya, walaupun dari pori-pori handuk aku melihat Mbak Tati
dengan raut wajahnya agak terkejut, tetapi dia diam saja. Bahkan sepertinya
dengan seksama memperhatikan alat vitalku yang makin lama makin besar oleh
tatapan Mbak Tati. Aku pura-pura terkejut ketika kulepas handukku dari kepalaku.

“wwwOh, Mbak Tati, kirain siapa,” Aku sengaja membiarkan
kemaluanku tidak kututupi, ada perasaan bangga mempertontonkan kemaluanku
disaat sedang gagah-gagahnya.

“Dik Windu, datang kok nggak bilang-bilang,” bicaranya cukup
tenang, seakan-akan tidak melihatku aneh.

“Iya Mbak, baru datang terus kehujanan.”

“Aduh, nanti masuk angin, aku ambilkan minyak angin ya.”

“Nggak usah Mbak, takut panas.”

“Lha iya biar anget gitu lho.”

“Maksud saya, taku panas kalau kena ini, lho Mbak.”

“Ah Dik Windu bisa aja, mikiran apa sih kok ngacung-ngacung
kayak gitu,” kali ini Mbak Tati mau melihat terpedoku, aku bahagia sekali.

“Ih, gede banget sih Dik.”

“Pernah aku ukur 17 cm kok Mbak,” Aku berjalan mendekatinya.

“Dik Windu bisa aja, pake diukur-ukur segala,” kupegang
pundaknya, dan dia diam saja.

“Kok sepi Mbak, kemana anak-anak lain.”

“Anu.. khan, lagi bertemu Pak Bupati,” tampaknya ia agak
gugup dan seperti mau melangkah ke belakang. Tetapi kutahan dia, bahkan ketika
kucium pipinya ia diam saja. Kulanjutkan dengan bibirnya, ia juga diam saja.
Bahkan memberikan sambutan yang hangat.

Kini Mbak Tati yang aktif menciumi tubuhku dengan gemasnya,
aku diam saja, dan kulucuti pakaiannya. Ketika kubuka BH-nya, aku tertegun,
payudaranya masih kencang dan mulus, ukurannya sedang. Perutnya ramping,
cembung di bawah, sedikit di atas jembutnya. Mbak Tati terus menyerangku dengan
kecupan-kecupan yang membuatku kelabakan dan jatuh ke tempat tidur karena
terdorong oleh kuatnya desakan Mbak Tati yang sudah telanjang bulat itu. Aku
hanya bisa memegang payudaranya sambil memijat, mengelus dan memelintir
putingnya.



Mbak Tati terus mengecup setiap inci dari tubuhku, dadaku,
lenganku, perutku dan pahaku. Kejantananku yang sudah sangat keras dipegangnya
terus seakan sudah menjadi hak miliknya saja. Dikecupnya ujung kemaluanku, aku
mengelinjang kegelian. Namun Mbak Tati tidak meneruskan. Sambil tersenyum manis
ia berkata, setengah berbisik, “Nanti saja..” Sambil memeluk dan menciumku
dengan hangat dan membalikkan posisinya sehingga aku berada di atasnya. Kini
posisiku lebih leluasa, aku bisa pandangi kemolekan tubuh Mbak Tati, setiap
senti dari permukaan tubuh itu kuciumi dengan penuh nafsu.beritaseks.com Nafas Mbak Tati
makin memburu, lama kutempelkan pipiku pada perutnya. Perasaan senang luar
biasa menyelimutiku. Sambil tanganku terus meremas-remas payudaranya. Kuturunkan
kepalaku ke bawah, kuciumi paha sebelah dalam Mbak Tati, hingga sampailah ke
jaringan lunak yang berada di tengah selangkangannya. Kujilati benda itu,
hingga Mbak Tati mendesah kecil sambil mengangkat pantatnya tinggi-tinggi,
seakan-akan menginginkan aku menjilatinya. Liang kewanitaan Mbak Tati sudah basah,
aku terus menjilati daging kecil yang ada di bagian atas kemaluannya, yang
menurutnya bernama “itil” ya mungkin bahasa kerennya ya “klitoris” itu.

Setelah jenuh aku menjilati liang kewanitaannya, aku
bersiap-siap mengarahkan batang kejantananku ke liang senggamanya, Dengan
cekatan ia bimbing batang kejantananku hingga di depan gerbang kewanitaannya.
Dengan sekali sentak masuklah kepala burungku. Tampak masih lumayan seret,
sehingga tidak semuanya langsung bisa menghujam ke dalam liang kewanitaannya.
Setelah beberapa kali maju mundur barulah semuanya tenggelam hingga kurasakan
ujung kemaluanku menyentuh dinding kewanitaannya yang paling dalam. Mbak Tati
melenguh, menjerit dan makin memelukku dengan kuat.

“Terus Dik.. terus Dik.. Tahan Dik, aku.. mau.. keluar,
Ohh..” Dia memelukku dengan kuat sambil meluruskan kakinya, hingga batang
kejantananku terasa terjepit. Dengan nikmatnya. Hingga akupun tidak tahan lagi
membendung air maniku bertahan. Aku segera mencabut kejantananku dan
kukocok-kocok hingga muncratlah air maniku di atas perutnya.

Beberapa detik kemudian heninglah suasana di kamar itu.
Tampaknya hari sudah mulai malam, hujan terus turun dengan derasnya. Namun
nafas Mbak Tati yang memburu dan tubuhnya terbaring dengan lunglai. Aku
terlentang di sampingnya. Dia segera tertidur dengan kepala di atas perutku,
menghadap ke kemaluanku. Akupun tampaknya terlena juga. Pada waktu Mbak Tati
membangunkanku, untuk makan malam. Aku memakai piyamaku dan menuju ke ruang
makan, Mbak Tati mengenakan daster yang tipis. Ketika kurogoh dari bawah
dasternya, ternyata ia tidak memakai celana dalam. Mbak Tati mengelak dengan
genit meskipun sempat tersentuh juga. JUDI POKER

Dalam percakapan selama makan malam, baru kutahu bahwa dia
mempunyai anak perempuan yang sedang sekolah di Sekolah Pekerja Sosial di
Semarang. Setiap minggu ia pulang ke rumah. Nana, anak Mbak Tati, memang manis
dan supel. Pada suatu hari minggu ia memang datang dan aku sempat ngobrol
dengan Nana. Waktu itu ibunya sedang ada tugas mendampingi Pak Kades menerima
kunjungan anggota DPRD. Saking akrabnya aku ngobrol dengan Nana, hingga tidak
canggung-canggung lagi ia masuk keluar kamarku maupun sebaliknya. Bahkan ketika
Nana memintaku untuk membuat salah satu tugas teks pidato, aku tanpa
sungkan-sungkan masuk ke kamarnya. Secara tidak sengaja aku menemukan amplop
kecil di atas meja belajarnya. Ketika kubuka ternyata gambarnya adalah gambar
porno kategori XX. Nana cuek saja ketika kuamati gambar-gambar tersebut. Tidak
terasa bagian bawahku mulai berontak.

Tiba-tiba Nana membungkukkan badan di depanku, sambil ikut
melihat gambar-gambar porno tersebut.

“Nana, nggak pakai BH lho..” Aku kaget bukan kepalang,
mendengar suara manja itu, dan kulihat wajahnya sudah sangat dekat dengan
wajahku. Dan yang lebih dahsyat lagi adalah, dengan posisi menduduk itu maka
payudaranya yang bebas tidak terbungkus BH itu tergantung indah.

Aku segera meraihnya, sambil kucium bibirnya. Sebagai
tindakan naluri dan refleks priaku saja. Nana membalasnya dengan tidak mau
kalah lahapnya. Kubuka T-shirtnya, dan kuciumi putingnya yang kecil tetapi
panjang, seperti puting ibunya. Dan kulepas semua pakaiannya, terakhir adalah
celana dalamnya. Kuraih kemaluannya, jembutnya masih jarang, sehingga belahan
liang kewanitaannya yang berwarna merah jambu dapat terlihat dengan jelas. Ia
susupkan tangannya ke dalam celana pendekku. Begitu menemukan batang ppenisku
yang sudah sangat tegang ia lemas dan menarikku ke tempat tidurnya.

Aku melepaskan pakaianku, hingga telanjang bulat. Aku
baringkan di tempat tidurku, dengan posisi telentang, memberikan kesempatan
bagi Nana untuk menikmati bagian tubuhku yang sangat kubanggakan itu. Benar
saja, ia dengan sigap meraih kemaluanku dan mengulumnya, meskipun masih sangat
tidak profesional, tetapi kuhargai juga keberaniannya. Barangkali ia hanya
ingin mempraktekkan apa yang pernah ia lihat pada foto porno. “Jangan kena kena
gigi,” seruku ketika giginya menggesek ujung kemaluanku, yang membuatku
nyengir. “Eh sorry, Mas..” Lalu ia jilati seluruh permukaan batang
kejantananku, hingga kedua biji penisku tidak luput dari serangan ini. Aku
hanya meringis menikmatinya.

Setelah tidak ada lagi variasi darinya memperlakukan
kemaluanku, kubimbing dia untuk terlentang. Ia menurut ketika kubuka
pelan-pelan pahanya, kini dengan jelas liang kewanitaan yang manis bentuknya
itu. Ketika kusibakkan, kulihat warna merah menantang, sedangkan lendirnya
sudah banyak mengalir ke sprei batiknya. Posisiku sudah siap untuk
menyetubuhinya. Batang kemaluanku sudah tepat di depan mulut liang
kewanitaannya.

“Nan, masih perawan nggak, aku masukin ya?” pintaku.

Nana tidak menjawab namun dengan kuat ia menarik bokongku,
hingga amblaslah batang kejantananku memasuki wilayah terlarangnya. Memang baru
separuh, sempit sekali, aku hampir tidak tega ketika Nana meringis sambil
memejamkan matanya.

“Kenapa Nan, Mas cabut ya..”

“Jangan,” bisik Nana sambil menjepit punggungku dengan kedua
kakinya.

Kugerakkan maju mundur pelan-pelan, karena sempitnya liang
kewanitaannya. Membuat Nana mengeleng-gelengkan kepalanya kekiri dan kekanan
hingga sebuah jeritan panjang. Namun segera kuciumi mulutnya agar jeritan itu
tidak terdengar tetangga.

Orgasme Nana lama sekali, seperti orang kesurupan, kepalanya
kupegangi kuat-kuat agar mulutnya tidak lepas dari ciumanku. Sehingga suara
jeritan itu tertelan sendiri. Badannya kejang, pelukannya kencang sekali.

Akhirnya tumpahlah kenikmatan Nana. Aku sangat gembira bisa
memuaskannya. Biarpun maniku belum keluar, aku puas sekali. Nana tertidur, aku
segera berpakaian, dan dengan berjingkat ke arah kamarku dekat kamar Mbak Tati.
Di depan kamar Mbak Tati kudengar suara, saat kusingkap dan aku terkejut
ternyatan ada Mbak Tati. Aku ketakutan dan hampir tidak bisa bicara. Dengan
suara seadanya aku mendesis,

“Oh, Mbak kok sudah pulang.” Tidak kusangka Mbak Tati
tersenyum manis, mendekatiku dan mencium bibirku. “Jangan buat anakku hamil,
ya.”

“Jadi, Mbak tahu kalau akau habis begituan sama Nana?”

“He eh, anak sekarang memang lain dengan jaman saya dulu,
baru kenal sudah tidur bareng.”



Aku hampir tidak percaya ini, kemaluanku masih belum lemas,
karena memang belum keluar. Mbak Tati tahu itu. Ia lepaskan celanaku dan segera
dihisap-hisapnya kejantananku dengan lihainya hingga keluarlah maniku ke dalam
mulutnya. Mbak Tati tersedak, dan segera menuju dapur meminum air kendi. Aku
hanya bengong saja. Lama tidak bergerak dari tempatku berdiri. Kemaluanku
tergantung dengan santainya. DOMINO QQ

Cerita Dewasa Tante Indira

Cerita Dewasa Tante Indira - Sungguh sial sekali rupanya aku hari itu, aku terjatuh dari motor karena disrempet seseorang yang tak bertanggung jawab dan langsung meninggalkanku begitu saja. aku pun sejenak terkapar dipinggir jalan karena jalanan saat itu sedang sepi sekali. Aku pun berusaha bangkit dan menepi didepan sebuah ruah besar dengan tertatih-tatih. Setelah aku sampai ditepi jalan aku duduk sambil menyenderkan badanku dipagar rumah besar itu, sambil terus menahan sakit di kaki dan tanganku.


Setelah sekitar 15 menit aku menahan sakit tanpa ada yang menolongku, akhirnya ada sebuah mobil yang berhenti. Turunlah seorang wanita setengah baya kira-kira umurnya 37 tahunan dengan pakaian warna merah yang sangat seksi dengan kemudian mengahampiriku. Ditanyalah aku sama tante-tante itu, kenapa aku disitu dan aku pun menjelaskan kronologinya sambil terus melihat pupu mulus tante-tante itu. Karena saat itu tante menggunakan rok yang minim sehingga aku bisa melihatnya dengan jelas.

Setelah aku selesai menjelaskan kronologi kejadian yang aku alami, akhirnya tante itu mau menolongku dan mengajakku kedalam, namun sebelumnya tante memasukkan mobilnya kedalam rumah besar yang tadi aku buat sandaran. Tak lama akhirnya tante itu kembali dan membatu membopohku masuk kedalam rumahnya.

“Kamu duduk aja di sini, biar Tante ambilin obat ya…” kata cewek itu dan segera masuk ke dalam kamarnya yang letaknya di depanku. Perkiraanku cewek ini umurnya sekitar 36, meskipun umurnya ya… cukup tua sih. Tapi cewek ini bodinya oke sekali deh, tingginya sekitar 165 cm susu yang montok berukuran sekitar 36B dan masih terangkat dengan menggunakan kaos yang longgar dan pantat yang besar sekali karena pada waktu itu dia pakai rok pendek sampai lutut dan kelihatan betis yang mulus dengan ditumbuhi rambut halus.

Aku sempat berkhayal untuk memegang pantatnya yang besar sekali, kuremas-remas sambil memasukkan jariku ke lubang kenikmatannya. Setelah beberapa menit dia mencari obat merah di kamarnya, dia memanggil anaknya,

“Ver.. Ver…ambilin minum tuh… buat Mas nya!” ternyata dia punya anak perempuan yang namanya Vera, umurnya sekitar 18 tahunan. Setelah berhasil menemukan obat merah, lalu menghampiriku.

“Wah… ini lukanya parah sekali …” sambil membuka tutup obat merah.

“Ah.. nggak kok Bu… biasa aja kok,” kataku sambil memperhatikan susunya yang montok tergelantung itu.

“Nama Kamu siapa?” tanya Tante itu sambil meneteskan obat merah di lengan atasku.

“Dayat Tante, aduh pedih sekali… pelan-pelan Tante…!”

“Maaf ya… Dayat, oh ya nama Tante Indira,” katanya sambil meneteskan ulang obat itu di lengan atasku.

Dan tidak disengaja susu Indira itu menyenggol sikuku.



“Oh… maaf Tante… tidak sengaja,” tanyaku sambil melihat susu Indira yang memTanteat penisku agak tegang.

Dia hanya tersenyum dan tertawa kecil.

“Lho… Dayat yang kena yang mana lagi, kelihatannya celana kamu sobek tuh…” katanya sambil memegang celanaku yang sobek itu.

“Ya… Tante itu di bagian paha atas dan di dada ini,” sambil memTanteka sedikit kaos yang kupakai.

“Yang ini harus diobati loh, entar kalau tidak cepet diobati berbahaya, kaki kamu bisa di luruskan nggak?” kata Tante Indira.

“Agak linu Tante… karena bagian paha sih…” kataku sambil mencari kesempatan melihat susu.

Pada waktu itu tepat dudukku tidak memungkinkan aku meluruskan kakiku.

“Ya… sudah ke kamar Tante dulu situ berbaring biar kakimu bisa diluruskan,” kata Tante Indira sambil membantuku berdiri dan berjalan.

“Ya… Tante… tapi…?” tanyaku ragu.

Nanti disangka macam-macam, tapi memang niatku untuk berusaha nge-sex sama Tante Indira yang montok itu.

“Tapi apa, oh… kamu malu ya… nyantai aja kamu kan teluka dan perlu pengobatan, sudah masuk ayo Tante bantu!” sambil melingkarkan tangan kanan di pundak Tante Indira aku berjalan.

Dan tidak disengaja waktu berjalan, jari-jariku menyentuh permukaan susu montok Tante Indira tapi aku tidak merubahnya, malah kugesek-gesekkan dengan pelan-pelan agar tidak ketahuan kalau disengaja, terasa puting susu Tante Indira yang kenyal menyebabkan penisku tegang. Dan sampailah di tempat tidur Tante Indira.



“Sudah Dayat, mana yang luka lagi?” sambil duduk di sampingku dan membelakangiku sementara aku terlentang, otomatis tanganku menempel di paha mulus Tante Indira.

“Di dada sini Tante,” kataku sambil memTanteka ke atas kaosku agar kelihatan lukanya.

“Ya… sudah dilepas dulu kaosnya, entar kalau kena obat ini kan jadi merah,” katanya basa-basi.

Aku langsung Tanteka kaosku, dan sekarang aku telanjang dada.

“Nah gini kan bisa leluasa mengobati kamu,” sambil mendekat ke dadaku, dan otomatis aku melihat dengan jelas susu Tante Indira tergelantung dan ditutupi oleh Bra yang tidak muat menampung besarnya susu Tante Indira dan tanganku makin kurapatkan ke paha dan sekarang sudah di atas paha mulus Tante Indira. Dan pada waktu Tante Indira meneteskan obat, aku terasa pedih dan dengan refleks tanganku terangkat sehingga menyenggol susu Tante Indira dan rok mini Tante Indira terangkat ke atas, terlihat paha yang mulus itu.

“Maaf ya.. Tante, Dayat tidak sengaja kok,” pintaku sambil menurunkan tanganku ke paha Tante Indira yang mulus dan putih itu.

“Ya.. tidak apa-apa kok,” sambil meneruskan meneteskan lagi di bagian dadaku yang luka. JUDI POKER

Sekarang dia agak ke atas dan membungkukkan dirinya, otomatis susu yang montok itu dekat sekali dengan wajahku itu. Aku tidak tahu ini disengaja atau tidak, tapi Tanteatku disengaja atau tidak tetap saja membuat penisku makin tegang. Lama-lama kok posisi Tante Indira makin membungkuk dan sampai suatu saat susunya tersentuh dengan mulutku. Wah, terasa kenyal dan empuk, aku tidak diam saja, aku berusaha pelan-pelan menggeser tanganku yang di paha mulus Tante Indira itu, pelan dan pelan karena aku takut Tante Indira marah karena ulahku ini.

Dengan nafsu yang kutahan, aku gerak-gerakkan tanganku. Waduh.. paha orang ini mulus sekali, batinku sambil merasakan penis yang menegang kepingin lepas dari sangkarnya celana dalam, dan sampailah aku di pangkal paha Tante Indira itu dan menyentuh celana dalam Tante Indira yang kelihatan memakai celana dalam warna hijau kembang dan kepalaku bergerak ke kanan dan ke kiri untuk menggesek susu Tante Indira (pelan-pelan), dan sesekali kujilat halus susu montok itu, waktu itu Tante Indira diam saja dan terus mengobati dadaku yang luka tapi nafas Tante Indira tidak bisa disemTantenyikan, sering dia menarik nafas panjang untuk menahan nafsunya.

“Sudah nihhh… Semua luka kamu di dada sudah diobati, sekarang mana lagi yang terluka?” sambil melihatku dan membiarkan tanganku di pahanya yang mulus itu.

“Itu Tante.. di paha atas,” jawabku sambil menunjukkan tempat yang luka.

“Wow… Ya ini harus dbuka Dayat, kalau tidak dTanteka dimana Tante bisa mengobati apalagi kamu pakai jeans yang ketat.. ya sudah dicopot aja!” jawab Tante Indira sambil melihat dengan dekat luka dari luar celanaku dan sesekali lihat penisku yang sudah tegang dari tadi.

“Tante… bisa bantuin copot celanaku, aku tidak bisa copot sendiri Tante, kan tanganku luka,” alasanku agar Tante Indira bisa lihat penisku dari dekat. Tiba-tiba Verti datang dengan membawa air putih.

“Mah ini airnya..”

“Ya.. sudah sekarang kamu keluar, e.. jangan lupa tutup pintunya, Tante mau obati Mas Dayat dulu!”

Wah ini kesempatanku untuk melampiaskan Sex ku. Setelah itu Tante Indira mulai membuka resleting celanaku dan membuka bagian atas dan aku mengangkat sedikit pinggulku supaya Tante Indira mudah melepas celanaku. Saat memTanteka celanaku, posisi Tante Indira membungkuk sehingga mulutnya dekat dengan penisku yang tegang, beritaseks.com dan aku sengaja mengangkat pinggul yang lebih tinggi dan tersembullah penisku dan mulut Tante Indira… “

Sorry Tante.. gak sengaja,” mulai saat itu penisku mulai tegang sekali karena cara Tante Indira membuka celanaku sangat merangsang penisku.

Sambil sedikit menungging dan menggerakkan sedikit pantat yang besar itu, Tante Indira melepas celana jeans-ku “apa ini usaha Tante Indira untuk merangsang nafsuku”, dan akhirnya aku sekarang tinggal pakai celana dalam. Dan mulailah Tante Indira mengobati paha atasku dengan posisi nungging membelakangiku dan sedikit siku tangannya menyentuh penis yang sudah tegang. Sesekali Tante Indira melihat penisku dan menggesek-gesekkan sikunya di penisku itu. Dengan melihat gelagat Tante Indira ini yang memberi peluang padaku, aku tidak diam aja.

Dengan melihat pantat yang besar menghadap kepadaku, tanganku mulai sedikit meremas-remas dan mengelus betis lalu menuju ke atas paha yang mulus dan akhirnya aku sampai ke paling atas pantat mulus Tante Indira dan aku nekat mengangkat rok mini Tante Indira ke atas sehingga sekarang terlihat pantat Tante Indira yang mulus itu dengan ditutupi celana dalam yang menyelepit di belahan pantat.

Aku mulai mengelus-elus, dan sesekali menarik celana dalam Tante Indira dan ternyata sudah basah dari tadi.Lalu aku memainkan jariku di permukaan vagina yang tertutup celana dalam itu, Tante Indira mungkin sudah tahu gelagatku itu sehingga dia merenggangkan kedua pahanya, jadi sekarang terlihat jelas celana dalam Tante Indira yang basah. Sekarang aku memberanikan diri untuk melihat secara langsung vagina Tante Indira yang kelihatan sudah tidak sabar untuk dimasuki rudalku yang sudah tegak berdiri. Akumulai menggeser celana dalam Tante Indira ke kiri dan kelihatan dengan jelas vagina Tante Indira yang sudah memerah itu. Lalu aku perlahan-lahan menggesek-gesekkan jariku di permukaan vagina Tante Indira dan dengan reaksi itu nafas Tante Indira mulai tak beraturan,

“Eeehhh… ahhh… ohhh hemmm..” dan sekarang aku memasukkan jari tengahku ke lubang kenikmatan Tante Indira dengan pasti dan kukocok dan terus kukocok dengan pelan-pelan dan lama-lama semakin cepat dan…

“Ah.. oh yes te… rus… please… ah… ohe.. lebih dalam.. Deerr…

“Tante Indira mulai memTanteang obat merah itu dan sekarang tidak mengobati lukaku lagi malah sekarang dia sudah mulai mengocok dan meremas dengan kuat penisku.

Aku kurang puas dengan posisi ini, aku mulai mengangkat salah satu kaki Tante Indira ke sampingku dan sekarang posisi 69 yang kudapat, dan vagina Tante Indira tepat di depan mulutku. Aku mulai menjilat klitorisnya, dan kusedot kecil dan kupermainkan pinggir vagina Tante Indira dengan lidahku yang indah itu.

“Oh.. ya… enak sekali hisapanmu … Oh aughhh ahhh yes… terus!” dan aku mulai memasukkan lidahku ke dalam lubang yang basah itu dan terasa asin tapi gurih.

“Oh… ah… terus… Penis kamu tegang sekali Dayat…”

“Ya.. Tante jilat… jilat dong..!”

Tanpa banyak kata Tante Indira terus melumat habis penisku.

“Oh… ya… ya… terus yang keras lagi…!”

Tante Indira memang lihai dalam hal oral, tidak satu bagian pun dari penisku yang terlewatkan dari lidah birahi Tante Indira. Telur penisku terlahap juga dengan mulut binalnya. Tante Indira tidak puas sampai di situ, sekarang dia mengangkat pantatku lebih tunggi dan kelihatan jelas lubang anusku dan sekarang mempermainkan lidahnya di lubang anusku. Oh, terasa geli bercampur nikmat sampai ujung ramTantet, pada waktu itu juga Tante Indira tidak kuat menahan nikmat yang dia rasakan, dan aku tahu kalau Tante Indira mau orgasme yang pertama kalinya, aku mempercepat gerakan lidahku diklitorisnya, dan mempercepat kocokkan jariku di vaginanya dan akhirnya…

“ah ye.. yea.. aku tidak tahan.. a.. ku.. ke.. luaaar…” dan

“Serr… serrr..” terasa semprotan kuat dari vagina Tante Indira kena jariku.



Cairan putih kental yang keluar dari vagina Tante Indira kusedot habis sampai bersih cairan kenikmatan Tante Indira terseTantet. Dia sekarang tergeletak lemas di sampingku.

“Tante Indira masih kuat? Apa cukup saja Tante?” tanyaku disamping memelintir puting susunya yangkuharapkan sex Tante Indira kembali lagi dan terangsang.

“Ah.. kamu jantan sekali! Aku tidak nyangka kamu kuat sekali, kamu belum keluar?” tanya Tante Indira sambil mengocok halus kemaluanku yang masih tegang itu.

“Belum Tante! mau lagi atau…”

Belum aku berhenti ngomong Tante Indira mulai memasukkan penisku ke mulutnya dan dijilat, disedot dan dikocok, sedangkan aku di pinggir tempat tidur dan Tante Indira di atas tempat tidur dengan posisi nungging, beritaseks.com dan aku tetap meremas-remas dan sesekali kupelintir-pelintir puting Tante Indira itu.

“Aah… terus Tante…! lebih dalam Tante…! yes hemmm Aah… sessttt aahh…”

“masukin aja ya… aku pingin ngerasain penis kamu ini,”

Lalu aku memutarkan tubuh Tante Indira dengan posisi nungging dan aku mulai mengarahkan penisku ke lubang Tante Indira tapi aku tidak langsung memasukkan penisku, kugesek-gesek dulu ke permukaan vagina Tante Indira.

“Ah.. ya… masukkan Yaattt.. cepet aku tidak tahan nih… oh… ce… pet!”

Aku langsung memasukkan ke lubang Tante Indira.

“Blesss… sleppp…”

“Ah… ye…” erang Tante Indira menerima serangan batang kemaluanku.Aku mulai memajukan dan memundurkan penisku dengan pelan tapi pasti dan sekarang aku tambah frekuensi kecepatan kocokanku.

“Ah… ya.. penis kamu.. hebat Yaattt.. keras, te.. rus.. oh.. ssst… ah…”

Aku semakin terangsang dengan erangan Tante Indira yang menggeliat-liat seperti cacing kebakar. Aku angkat kaki kanannya untuk mempermudah jelajah penisku untuk sampai ke rahimnya dan makin mempercepat kocokanku.

“Oh ya.. aughhh.. ssttt teruss.. jangan ber.. henti.. ah… ke.. rass.. Dayat.. hebat…” Dan akhirnya,

“Yaattt… lebih cepet…! aku mau ke.. luar.. aku.. tidak… oh.. ye.. tahan… la.. gi.. ah… oh shhh…”

Dan akhirnya dia menyemprotkan cairan kenikmatannya,

“Serr.. serr…” terasa ujung penisku disemprot dengan cairan hangat yang kental. Sekarang Tante Indira tergulai lemas di hadapanku. Aku memperhatikan tubuh Tante Indira yang montok dengan susu yang besar, dengan telanjang Tantelat tanpa sehelai benang pun.

Aku tetap mengocok sendiri penisku biar tetap tegang, dan aku mulai tidak kuat, mungkin ini waktunya aku untuk mengakhiri permainan Sex ku.

“Tante… permisi, aku mau mengakhiri tugasku ini…”

Dengan mengangkat tubuh Tante Indira ke pinggir tempat tidur, dan memTanteka lebar-lebar paha Tante Indira sehingga terpampang vagina Tante Indira yang masih basah dengan cairan kenikmatannya, aku mulai memasukkan penis dan mengocoknya.

“Ah.. kau nakal ya.. Yaattt.. aughhh hemmm.. terus Yaattt…”

Aku dengan semangat kukocok habis vagina Tante Indira dengan menggesek-gesek klitorisnya dengan jari jempolku untuk mempercepat dia untuk orgasme ketiga kalinya, dan…

“Tante… aku mau ke… luar.. ah.. ye… di.. mana.. ini… dalam atau di luar… oh ye!” sambil mempercepat kocokan jari dan penisku.

“Ya.. aku juga Dayat… uh.. uh.. hemm… sstt.. kita.. barengan di dalam.. oh ye..”

Tante Indira tidak kuat lagi ngomong kecuali merem-melek tahan nafsu, dan akhirnya aku keluar di dalam vagina Tante Indira,

“Crottt.. crottt…” sampai lima kali semprotan dan dibarengi dengan erangan dan getaran tubuh Tante Indira,

“Oh… yak.. yes… hemmm…” Lalu kucaTantet penisku dan kupukul-pukulkan di permukaan vagina Tante Indira dengan reaksi Tante Indira mengangkat tubuhnya akibat vaginanya kupukul dengan penisku.

“Tante Indira hebat sekali deh, makasih ya Tante…”

“Kamu juga hebat banget Dayat.. Tante sampai kualahan menghadapi Penis kamu yang tegap ini. Wah… Penis kamu ini harus dibersihkan dulu ya…”

Dia langsung mengarahkan penisku ke mulutnya dan dilahap langsung dan dikocok-kocok habis.

“Wow… oh… ye.. teruus.. yesss… sseessttt ahh ya…”

Ini membuatku tegang lagi, dan Tante Indira tak henti-hentinya mengocok dan mengulum penisku yang tegang sekali.

“Tante… stop.. augghhhh he… stooop aku.. tak.. tahan..” Dan…

“Croot… croottt… Croot… croottt… Croot… croottt… Croot… croottt…”

Kukeluarkan spermaku untuk kedua kalinya di wajah Tante Indira, dan aku tergeletak lemas di atas susu Tante Indira.

“Nah.. sekarang kan Tante Indira tidak kalah banget toh.. ya.. dua-tiga lah…!”



“Makasih ya.. Yaattt… kamu hebat dalam permainan sex, kapan-kapan kita lagi ya.. sudah kamu tidur dulu deh!”

Lalu aku tertidur sampai malam, dan sebelum aku pulang ke kostku, sempat Tante Indira minta untuk oral sekali lagi. DOMINO QQ

Cerita Dewasa Kota Bercinta

Cerita Dewasa Kota Bercinta - Kuakui sejak masih SMA aku sangat terobsesi dengan sex dan itu semakin menjadi sejak aku kuliah disalah satu universitas swasta yang ada di kota Madiun. Dari awal, aku sudah berniat untuk bertualang… saat itu karena terburu-buru dan banyak tempat kost yang udah penuh akupun asal aja dalam mencari tempat kost…. aku nge-kost diperkampungan yang lumayan jauh dari kampus, tepatnya dirumah Pak BURHAN (inisial) yang merupakan paman dari temanku Amanda (Bukan nama sebenarnya) yang baru aku kenal pagi harinya saat daftar ulang.



Singkat cerita setelah 3 hari masa orientasi selesai, dikampus belum ada kegiatan dan aku putuskan untuk lebih mengenal Madiun. Amanda hampir selalu menemaniku walau gak pernah berangkat bareng dari rumah alias ketemu di jalan walau rumahnya disebelah kostku. Satu minggu berlalu akupun semakin akrab dengan Amanda yang bertubuh bohay, sensual, berkulit putih dan yang pasti berwajah cantik… mantap banget toketnya kaya Fivey. Saat itu aku mengajak Amanda pergi ke Telaga Ngebel, menikmati alam dan buah duriannya. Seminggu aku rasa cukup untuk PDKT dan aku putuskan untuk menembaknya…

“Mand….walau baru kenal, aku nyaman didekatmu dan kalau boleh aku ingin selalu didekatmu untuk lebih mengenalmu….maukah kamu menjadi pacarku???? Tanyaku ungkapkan rasa hati

Amanda sangat terkejut mendengar ucapanku bahkan sampai tersedak durian “apa…..kamu bercanda kan, kita kan baru kenal?? Jawabnya balik bertanya.

“justru itu…dengan pacarn kita bisa lebih saling mengenal” jawabku coba meyakinkannya.

Wajah Amanda mendadak menunduk dan dengan sedikit menghela nafas dia menjawab “maaf Dith….aku sudah bertunangan…. sambil menunjukan cincin yang ada di jari manisnya.

“ooo…udah tunangan ya? Kok kamu gak pernah cerita?? Aku pikir dengan kamu selalu menemaniku begini….kamu nyaman ama aku” jawabku dengan nada kecewa.

“mungkin kalau kamu kenal aku dari 2 bulan yang lalu, aku bisa menerimamu….sebenarnya hati kecilku juga mengiyakan….kita temenan aja ya? Jawabnya

“maksudmu…sebenarnya kamu mau….

“udah sore, ayo pulang yuk???!!! Ajakanya memotong kata2ku

Kami pulang dengan tak banyak bicara, bahkan terkesan kaku dan membeku tidak sehangat waktu kami berangkat.

“Kring….kriiing…kriiing…” Hpku berbunyi, ternyata telpon dari Amanda tapi gak aku terima bahkan SMS juga sengaja gak aku bales. Jam sudah menunjukan angka 11 malam, aku berniat ke kamar mandi baru kemudian melanjutkan tidur lagi. Tapi aku sangat terkejut saat mendapati seorang wanita setengah telanjang berada dikamar mandi dengan pintu terbuka. Kami saling menatap tak berkedip, tanpa kusadari kemaluanku bergerak2 dibalik sarungku tanpa CD. Perlahan dia beranjak dari duduknya dan melangkah pergi… “Maaf…aku takut sendirian, makanya gak aku tutup….kamu Adith kan????

Aku bengong tak menjawab pertanyaanya….dan dia berlalu dengan cepatnya!!!!!

Semaleman aku dibuat penasaran, siapa dia? Pak BURHAN kan duda???? Pertanyaan itu memenuhi kepalaku, ditambah lagi melihat tubuh setengah telanjang dengan wajah santainya….pahanya, bodinya dan memeknya (walau gak jelas).

Keesokan harinya aku di panggil pak BURHAN untuk dikenalkan dengan adik terakhirnya, namanya Verika tapi dia sudah 7tahun tinggal di Samarinda ikut kakaknya yang pertama. “ooyaa….kalau gak masuk kuliah, anterin Verika ke Sarangan ya? Pinta pak BURHAN.

“iya pak… aku langsung mengiyakan permintaanya walau sebenarnya ini hari pertama masuk.

Satu jam kemudian aku dan Verika berangkat dari rumah,… “Mand…Amanda ayo ikut ke Sarangan…temani aku” teriak Verika dari dalam mobil.



Akhirnya Amanda ikutan masuk mobil dan kamipun berangkat. “maaf ya Ver….yang semalem, aku gak sengaja…. kataku membuka obrolan.

“iya gak apa, lagian salahku juga gak menutup pintu….jawab Verika

Agak bingung Amanda bertanya “kalian ngomong apasih??

“ahh…itu lho Mand, dari kecil aku kan takut gelap dan sendirian diruangan jadi aku kencing gak nutup pintu…..gak sengaja Adith juga mau ke toilet…jadi ya,,,,,

“ngintip kamu ya???? Celetuk Amanda memotong

“gak ngintip, tapi emang udah kelihatan kali….tanya aja Adith….jawab Verika seenaknya.

Aku lihat dari kaca wajah Amanda mendadak berubah, seperti ekspresi orang cemburu.

Sesampainya di Sarangan, kondisinya tidak berubah teutama aku dan Amanda, kami gengsi menyapa duluan. Akupun lebih dekat dengan Verika, bahkan dengan cuek Verika menyuapin aku makan… wajah Amanda memerah menahan cemburu, aku tahu itu. Aku sengaja semakin bersikap mesra pada Verika….bahkan terang-terangan mengajak Verika jalan….

“Ver…ntar malem temani aku ya??? Pintaku

Kemana, berdua aja? Jawab Verika seperti sengaja membantu aku membakar hati Amanda

“ke Fire Club??? Jawabku agak ragu, karena saat itu aku belum tahu pasti Fire itu Diskotik atau apa…

“asyik tuh, lama banget aku gak pernah gituan…. jawab Verika

Dan benar saja, malam itu kami minum-minum sampai mabuk…dan pulang dengan berjalan gontai saling berpelukan. Samar2 kulihat ada bayangan Verika sedang mengamati kami dari balik korden jendela kamarnya. Aku makin erat melingkarkan tangan ke pinggang Verika dan terus melangkah menuju kamarku….aku udah mabuk, yang ada di otakku hanya tidur bersama Verika…tanpa berpikir salah benar atau takut ketahuan pak Burhan. Sengaja aku nyalakan lampu kamar, agar Amanda bisa melihat bayangan kami dari balik korden. Jujur aku juga sangat heran dengan Verika yang gampangan dan seperti terbiasa…..

“ah…masa bodoh….yang penting happy….pikirku dengan penuh nafsu….

Aku lingkarkan tanganku di pinggangnya sambil menciumi lehernya, dadanya yang masih terbungkus tangtop dan menggigit2 lehernya…..



AAAAaaaaaaaggggggggghhhhhhhh…..Verika mendesah panjang

Diapun membalas dengan ciuman bertubi di leherku dengan tangan mengelu-elus perutku….

HHhhmmmmmmmm…..geli banget Ver, enaaaakkkk………bisikku ke telinganya.

Kami saling melucuti pakaian, dari baju hingga celana dan akhirnya kami bugil…. dengan cepat desambarnya kemaluanku dengan tangan kananya dan mulai mengulum, menjilat, menggelitik dan mengocok kemaluanku dengan mulutnya.

Ooohhhh….aaahhhh….uuuhhhhh…..aku mendesah tak tentu menikmati perlakuannya.

Aku juga tak mau kalah, aku remas kedua toketnya dengan kedua tanganku, sambil menghisap putingnya… kami mabuk alkohol dan mabuk birahi. Aku buka jendela kamarku dengan niat agar Amanda lebih jelas melihat kami bergumul melepaskan satu-persatu pakaian kami, hingga tidak tersisa…. “aku karaoke ya? Kata Verika sambil menyambar kemaluanku dengan kasar, seakan tak sabar menikmatinya. Dan benar saja, kemaluanku diposisikan seperti layaknya mikrofon….sambil dia menyanyikan lagu wajib ML….aaaahhhh…..hheeeemmmmm… emuach…. mmmmmm…. dengan iringan suara becek dari mulutnya. OOOouuuuuuhhhhgggg…nikmat banget Ver, aku tak tahaaannn geliiiiiiiiiiii…..

aku jambak rambut Verika dan memaksanya untuk berdiri….

kami berciuman, dengan bibir saling menghisap dan lidah memilin….Crub…cruuuubb….. suara sedotan kami mengusik keheningan malam. Aku remas kedua toge Verika yang keras dan bulat…..Uuuuuuhhhhhh…..desahnya.

aku cium dan gigit lehernya, sambil terus meremas togenya dengan penuh nafsu dan gemes…. JUDI POKER

terus….emuach….emuaaaaaccchh…..emuaaacccchhh ….menyusuri perutnya….hingga sampai ke kemaluan Verika yang sudah becek….aku semakin liar, seakan alkohol dalam tubuhku membakar birahiku….dengan penuh semangat dan tanpa jijik, aku masukan lidahku kedalam Kemaluannya, meliuk, menari dan menggelitik klitorisnya….layaknya sebuah tombool sekali sentuh klitoris itu langsung memaksa tubuhnya bergerak mengejang dengan desahan yang semakin hot dan panjang…..aaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh…….. ..aaaaaaaaaaaahhhh

dengan dua buah jari aku langsung mengocok Kemaluannya dengan cepat….cepaaaattttt…. teruuuuuussssss…..tanpa ampun hingga bibirku tersemprot oleh letupan orgasmenya…..

AAAAaAaaaaahhhh….dia menjepit wajahku dengan kedua pahanya….

Diapun mengambil posisi nungging dan berpegangan dijendela….. “Dith…masukin aja, aku gak tahan lagi….. iiiiyyyyyyaaaa….aaaahhhhh Ver…..aku masukin” jawabku

ZLEB….ZLEEBB…ZLEEEEBBBBB…..ZLLEEEE….EEEEEB BBBBB……

Aku langsung masukkan semua kemaluanku dengan hentakan keras dan langsung menggoyangnya….seketika itu tubuhnya melomjak-lonjak mengikuti irama goyanganku….

OOOOOOHHHHH…..NNIIIKKMMMMAAAATTTTT…..desahnya sambil memegangi togenya yang bergerak liar seperti bola bowling….

….uuuuuhhhh Diiiiiittthhhh….aku keluar lagi…..lagiiiii….mungkin karenaa kemaluanku yang gede menyumpal dan menyentuh penuh dinding Kemaluannya dia jadi mudah orgasme….kurasakan semprotanya sampai 8 kali….

Aku angkat sebelah kakinya dan mengoyangnya ladi dan lagi….plak…plakk…plaaaakkkk…. suara pantatnya semakin membuat aku bersemangat…..

Dengan hanya bertumpu dengan satu kaki…tubuhnya semakin bergerak tak tentu….goyah dan payah menyangga besarnya nikmat yang diterima… hingga tubuhnya pun terjatuh ke lantai….

Ampun dith….jangan cepat-cepat…..aku gak kuat…..sambil merangkak….

Tanpa ampun aku menusuk Kemaluannya dari belakang ZLEEEEEEEEEEBBBBBBBBBB…..

Aku goyang lagi dan lagi….sambil menjambak rambutnya biar tidak melepaskan kemaluanku dari Kemaluannya….. sekitar 10menit kemudian tubuhnya mengejang tanpa kendali….. aaahhhh….aahhhh,…..uuuuhhhh…..oooooooooooohh hhhhh…..jeritanya disertai semprotan orgasme yang ketiga. Aaaaddduuuhhhh….Dith….kok kamu belum keluar juga sih….rengeknya…. “sebentar lagi Ver….kamu aja yang terlalu cepat” jawabku sambil menggendong tubuhnya ke kasur. Aku terlentangkan tubuhnya dan menarik kedua kakinya keatas….kearah dadaku…..ZLEEEBBB….ZLEEEE……EEBBBBBBBBBB…

Aku goyang lagi dan lagi….plak….plak….plaaaaaaaaaaaaaakkkkkkk… …pantatnya tertabrak pahaku. Dengan berpegang pada togenya aku semakin menggenjot goyanganku….

Aaahhhh….aaahhhhh ampuuun dith….d*ncok kemaluanmu Dith….enak banget….aku gak kuat…. cepetan keluarin…. alkoholnya bicara tak tentu….mencoba melepaskan kemaluanku. Aku angkat pantatnya keatas dan memeganginya dengan kuat….hingga hanya menyisakan kepala dan pundaknya di kasur… jepitan pantatnya sangat nikmat….AAAAAaaaahhhh….. sebentar lagi Ver…..aku hampiiiiirrr……CROT….CROOOOTTTT…..CROOOOOTT TTT….. belum selesai aku ngomong, spermaku menyemprot deras kedalam Kemaluannya….

Akupun menjatuhkan diri diatas tubuhnya…brruuuughhh…

Aduuu…uuuhhh…… kenapa kamu keluarin didalam??? Aku pengen melumatnya…..

Akupun membalikan badan “tuh masih ada sisanya…..

Verika dengan ganasnya menjilat dan menyedot sperma yang tumpah ke sprei dan kemudian mengulum kemaluanku sampai-sampai tak ada sedikitpun sperma yang tersisa di kemaluanku.

Uuuuuhhhhh….nikmat baget Ver…hisapan kamu mantap!!! Pujiku sambil membelai rambutnya. “Heeemmmmmmm…..kemaluan kamu juga nikmaaaatttt….tubuhku sampai mengejang tau….nih memekku terasa ngilu….kesemutan gimana gitu….jawabnya. akhirnya kamipun terlelap ….. pagi harinya akupun buru-buru bangun dan siap2 ke kampus, aku lihat Verika masih tertidur dengan lelap dan aku tak tega membangunkanya.

Siang harinya, Amanda menemuiku di kantin kampus dengan ekspresi wajah cemburu, marah, sebel….pokonya campur aduk dech.

“semaleman ML pasti kecapean ya??? Sampai mata merah gitu….Verika mana, masih kamu umpetin dalam kamar? Tanya Amanda bertubi-tubi, tapi aku diamkan aja tanpa jawaban…. malah gak jawab, kenapa sih harus dengan Verika??? Emang gak ada cewek lain??? Dia itu cewek gak bener, lihat kan kami sebaya…. tapi Verika tante aku, aku gak mengakuinya….dia anak haram. Tanpa menjawab akupun meninggalkanya dan menuju parkiran….dan sesuai harapan Amanda mengejar aku dan ikut masuk kedalam mobil. Kenapa ikut??? Tanyaku

“ayo cari tempat yang enak buat ngobrol…. ajaknya Amanda.

Akupun melaju mengikuti jalan yang diarahkan Amanda…..hingga kami sampai ke Dungus. Kami berhenti ditengah hutan….dan mengobrol panjang lebar, hingga….

“Verika tau banget Kamu Tipe Cowok Impianku Dith, makanya dia ingin merebutmu dariku…. kata Amanda mengejutkan aku.

“maksudmu….. belum selesai bertanya Dia langsung menciumku dengan penuh mesra….

EMUAACH…..

Berikan aku lebih dari apa yang kamu berikan pada Verika” bisiknya dengan nafas yang mulai tak tentu. Akupun langsung mengajaknya ke kursi belakang dan duduk mengakangi pahanya…. aku cium bibirnya dengan penuh nafsu dan langsung melepaskan satu persatu kancing bajunya yang sudah mulai sesak karena toge yang perlahan membengkak.

“kamu ingin Lebih nikmat kan??? Bisikku sambil melumat daun telinganya.

“heem…. jawabnya singkat

Tapi ada syaratnya Mand,… terserah aja Dith, dari semalem aku sudah horny banget kamu panas-panasin…..

Akupun mengikat keatas dua tangan Amanda “kok diikat gini, kamu mau apa? Tanya Amanda

“tenang aja…aku akan memberikan kenikmatan yang bebeda….dengan mata tertutup kamu akan mendapatkan Surprise disetiap detiknya….kataku sambil menutup matanya dengan sapu tanganku. Setelah itu akupun melepaskan seluruh baju tanpa sisa…..dan memasukan Cdku ke mulutnya biar dia tidak bersuara keras….. Amanda agak terkejut dan coba berontak…. “maaf Mand aku Cuma gak mau suaramu terdengar orang” kataku menenangkanya.

Aku langsung mencium dan menghisap lehernya Amanda…..cup…cup…cuppp…emuah

Aku mainkan tubuh Amanda sesuka hatiku, aku gigit lehernya sambil meremas toketnya yang seukuran 36B itu dengan keras….tubuh Amanda mulai berontak menerima kegelian dan kenikmatan tanpa bisa membalasnya…. aku hisap puting coklatnya dengan kuat sambil terus meremas yang sebelahnya…. tanpa sepengetahuanya aku ambil “Verbrator” dari dalam laci….

Sesaat kemudian,…. aku nyalakan Verbrator Capsule (VC) dan menempelkanya mengelilingi bibir Kemaluannya…seketika itu kedua kakinya bergerak liar coba mengurangi nikmat yang aku beri. Hhmmmmm…..mmmmm….uuummm….eemmmmm….. Amanda hanya bisa bergumam karena mulutnya masih tertutup. Akupun tak henti-hentinya memainkan togenya, menghisapnya dan menggelitiki dengan lidah…. Amanda semakin mengerang, tubuhnya mengejang dan keringat yang bercucuran…. aku masukan VC maju mundur kedalam kemaluannya….aku kocok-kocok….aku putar-putar….. terus dan teruuuusss….

Tubuh Amanda terlihat mulai melemas, desahanya lirih terdengar…. uuuhhmmmmmm…..mmmm………. akupun kasihan melihatnya dan melepaskan sumpalan dimulutnya….

“AAAAaaaaaagggghhhhh……jahat kamu Dith, kenapa kamu lakuin ini….. kata Amanda dengan nafas terengah-engah. “maaf Yank….tapi dengan begitu nikmatnya utuh kan??? Kataku….

“iyaa….yaaa…tapi seluruh tubuhku seperti terbang Dith….cepat masukin, sekarang juga….. Amanda merengek manja….

Aku arahkan ujung kemaluanku ke arah Kemaluannya, menggesek-gesekan ke Kemaluannya dan sedikit demi sedikit masuk….masuuukkkk….maju-mundur…..lebih dalam…..dan dalaaammm. ZLEEEEBBBBB…..aaaaaahhhhhhhhhhhhhhhh……Amanda meendesah panjang seiring tusukan kemaluanku kedalam kemaluannya yang sudah sangat amat becek, karena 2 kali nyemprot…..

“Dithh….sssaaaa…..ssaaaakiiiiiiiiiiitttttttttt t….pelan….peelllllaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnnn … OOOOOOoouuuuuggggghhhh….. UUUuuuuuhhhhhhhhheeemmmmm…. Desahan panjangnya menjadi tanda kemaluanku telah mengoyak selaput dara Amanda…..

“masa sih…masih perawan???? Aku terkejut dan tak percaya melihat itu, tapi emang kenyataanya begitu….gumamku dalam hati.

Aku semakin menggenjot gerakanku….SLUP….SLUUUPPP….SLUUUUUUPPPP…..

“Dith lepasin tanganku dong….sakit nich… Amanda memohon dengan mata terpejam, menhahan kenikmatan yang menumpuk di Kemaluannya…. akhirnya aku melepaskan ikatanya, tangan itupun langsung menjambak rambutku dengan kuat…. “Dith….aku mau nyemprot nich….. kata Amanda.

“tunggu bentar yaaa….kita semprotin bareng-bareng……jawabku sambil mempercepat laju kemaluanku……. AAAAAAAaaaaaaaahhhhhhhh…….aaaaaaaaaaaaggggghhh hhh….. satu…….duuuaaaaaaa……tiiiii…..gggaaaaaaaa aaaaaa…….CROT….CROOOOOTTTTTT…… kami saling menyemprot dan berpelukan dengan erat…..tubuh kami lemas tanpa daya…..



Setelah beberapa saat mengumpulkan sisa-sisa tenaga yang ada, kami merapikan pakaian kami dan pulang….. kejadian ini menjadi awal yang indah untuk “petualangan-baruku” di Kota Gadis….hampir setiap malam dan sepulang kuliah kami bersama berbagi nikmat dan syahwat. Hingga 2 bulan kemudian, karena Amanda akan dinikahkan dengan pilihan orangtuanya… akupun mundur teratur dan memutuskan untuk pindah kost…. DOMINO QQ

Cerita Dewasa Tugas Pelajar Kedokteran

Cerita Dewasa Tugas Pelajar Kedokteran - Pendidikan kedokteran sudah wajar jika blak-blakan bicara mengenai masalah anggota-anggota tubuh yang tersembunyi. Seperti Kisah panas berikut ini saat beberapa mahasiswi mendapat tugas yang sangat gila.


Aku adalah seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di kota medan.sekarang duduk di semester 7..Aku tinggal di daerah medan tuntungan.tinggi Aku 164 berat 60 kg dan dapat digolongkan gemuk.Aku mempunyai tetangga namanya Putri seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di medan dia mengambil jurusan kedokteran.

sudahlah lupakan siapa Aku dan Putri.ini peristiwa terjadi setahun yang Kemudian begini Kisahnya.pada hari sabtu pukul 14;30 Aku berdiri di depan rumah Kemudian Aku dipanggil oleh Putri

”bang kemarilah”kata Putri

“ada apa Put”jawabku

“abang bisa bantu kami ” kata Putri

“bantu apa kalau bisa pasti aku bantu”jawabku setelah itu aku diajak kedalam rumahnya dan didalam rumahnya talah ada dua orang temannya Kemudian aku diperkenalkannya Ratih dan Ratna (samaran).

Kemudian kami berKisah dan bercanda kemudian aku bertanya

“kalian mau minta bantu apa nih”kataku begini bang kami dapat tugas dari dosen mata kuliah anatomi.tugas ini sangat berat menurut kami ,kami harus mempelajari anatomi lawan jenis kami”kata Putri sambil menyodorkan kertas yang berisi dafatar yang akan di periksa.

Alangkah terkejutnya aku begitu aku baca isi daftar tersebut adapun dafatar tersebut adalah tinggi berat panjang lengan panjang kaki ukuran kemaluan ketika tegang dan mengambil air mani itu semua dilakukan dalam keadaan telanjang.

“jadi aku mau kalian jadi kan objeknya ya,maaf ya ini perkerjaan gila”kataku

“tolonglah bang”kata Putri di ikuti dengan kawan nya memohon agar aku bisa membantu pekerjaan mereka.

‘pokoknya engggak“ kataku

‘kami kasih Rp 1 juta kaalu abang mau”kata Putri

“berapapun kalian kasih aku tidak mau’kataku.dalam hati sebenarnya aku mau dan aku terdiam sejenak dan sambil berpikiri

“ok aku mau tapi dengan syrat”kataku

‘syaratnya apa bang”kata mereka dengan semangat

“syaratnya ialah kalian memeriksaku satu persatu dan dalam keadaan telanjang”kataku

“ah jangan lah bang,yang lain aja lah syaratnya”kata Putri

“ini mungkin syarat terakhir kalau kalian mau ok kita laksanakan ,kalau tidak ya tidak jadi.syaratnya seperti tadi tapi kalian tidak usah telanjang tapi hanya pakai celana dalam (celana dalam) saja,malu lah aku kalau aku telanjang kalian tidak “kataku



kemudian mereka terdiam sejanak dan berpikir dan entah apa yang dipikirkan mereka Kemudian

“oklah bang dari pada tugas kami tidak selesai kami mau denngan syarat tersebut”kata Putri kemudian setelah selesia negosiasi aku pun mandi kekamar mandinya dan masuk kekamar dengan hanya mengunakan handuk,mereka bertiga masih diluar kamar dan berbincang-bincang entah apa yang mereka bincang kan Kemudian masuk Putri kekamar dengan membawa peralatan yang diperlukan.Kemudian Putri melepaskan satu persatu bajunya dan hanya celana dalam putih yang melekat di tubuh Putri yang putih dan mulus tersebut.Kemudian didekatinya aku dan terlihat dengan jelas dua buah bukit kenmbar yang besar(tinggi Putri 165 dan berat 60)dan ditengah tengahnya ada putingg berwarna kecoklatan.

Kemudian dilakukanlah tugasnya mengukur tubuhku dan yang paling menegangkan ialah ketika mengukur kemaluanku yang menegang kulihat dengan jelas wajah Putri kemerah-merahan ketika memegang kemaluanku.alangkah nikmatnya kemaluan ini ketika dipegang Putri wow serasa melayang.kemudian saatnya pengambilan air mani aku disuruh Putri untuk menelurkan air mani Kemudian kuusahakan lah melakukan onani didepanya Kemudian serasa sulit.kemiudian

“Put payah nih keluarnya tolong dong keluarin”kataku

“gimana aku bisa bantu’kata Putri

“tolonglah kamu kocok kan”kataku dengan berat hati Kemudian Putri melakukan apa yang aku perintahkan.

sudah 3 menit tidak keluar juga itu air mani.Kemudian aku cari lagi cara yang lain

“Put kamu harus bantu dengan cara lain nih”kataku

“cara lain gimana”kata Putri

‘kamu harus tidur telentang atau tengkurap sama aja’kataku Kemudian Putri tidurlah dengan cara tengkurap.kemudian tubuh indah itu aku tindih. kemaluanku tepat disela bokongnya yang woow tersebut Kemudian aku tempel-tempelkan ketengah bokongtnya yang masih bercelana dalam putih tersebut dan mendadak Putri membalikkan tubuhnya.wow ‘didepan mataku tersaji payudara yang indah dan tubuhku telah menimpa tubuhnya kemaluanku tepat diatas vagiannya yang masih terbalut celana dalam. JUDI POKER

Kemudian kuturunkan tubuhku sedikit aku tidak mau merusak perawan anak tetangga yang beda agama.jadi kemaluanku tepat dibawah kemaluannya dan dijepit oleh dua paha mulusnya.woow dijepit pahanya aja begitu nikmat gimana lagi kalau otot kemaluannya menjepit kemaluanku.bibirku menikmati puting dan payudaranya yang indah.Putri mengerang kenikmatan



”ahhhh…..ahhhh bang…….mendadak pusarku terasa basah wehhh ternyata Putri mengalami klimaks.



Kemudian kulanjutkan aksiku terhadap Putri dan akhinya

“Put aku mau keluar nih cepet Put”kataku Kemudian aku mengangkat tubuhku dari tubuh Putri dan Putri mengambil tabung yang telah steril dan

“cret….cret..’wow aku akhirnya mengalami klimaks dan setelah itu Putri Kemudian mengenakan bajuya kemnali dengan celana dalam yang masih basah oleh air maninya sendiri dan dengan jelas terbayang kemaluan yang tebal tersebut terbaluti oleh celana dalam.mungkin inilah pertama sekali aku melihat kemaluan perempuan dewasa walaupun sedikit samar-samar.

setelah Putri keluar dari kamar Kemudian masuk lah si Ratna.dengan membawa peralatan seperti Putri tadi.kemudian dia melepaskan bajunya satu-persatu aku yang tengah terbaring memperhatikan dengan serius ketika dia melepaskan bajunya satu persatu Putri tidak cantik dan dapat dikatakan jeleklah tubuhnya agak kurus dan dadanya sepertinya turun tidak seperti Putri yang besar dan menantang.kemudian dia mendekatiku dan melakukan tugasnya seperti Putri tadi,ketika dia memeriksa tubuhku kuperhatikan wajahnya seperti tidak senang dan sedikit cemberut apa semua perempuan seperti ini sifatnya seperti ini dalam hati ku berkata.

Kemaluanku masih berdiri tetapi tidak setegang ketika diperiksa Putri mungkin perasaan senang dan tidak senang mempengaruhi kondisi Kemaluanku.Kemudian saatnya pengeluaran air mani sama seperi Putri tadi ku suruh dia mengocokkan Kemaluanku alamak ternyata dia tidak mau Kemudian aku ancam

“kalau kau tidak mau ya udah tidak usah aja aku kan tidak maksa kalian”kataku.eh ternyata dia mau dan dilakukannya lah eh dalam sekejap saja air maniku keluar.mungkin dapat dikatakan waktu yang dibutuhkan Putri untuk memeriksaku hanya 1/3 dari waktu yang dibutuhkan Putri.entahlah mungkin Kemaluanku sulit mungeluarkan pelurunya kalau melihat perempuan cantik kalau perempuan jelek dan sombong sebentar aja selesai.kemudian Ratna mengenakan bajunya kembali dan keluar.

Kemudian masuklah Ratih dengan senyum dan sambil menyapa

”kini giliranku”katanya dengan semangat. mak ketika aku melihat perempuan seperti ini lihat semangatnya aja Kemaluanku langsung spot.Kemudian dilepaskannya bajunya satu persatu alamak indahnya tubuh perempuan ini dalam hatiku sambil menelan air liur tau tidak pembaca bagaimana ciri-ciri Ratih orangnya sedikit gemuk dan sintal dengan payudara mungkin tidak cocock untuk tubuh sepertinya payudaranya besarlah aku tidak tau ukurannya tapi besarlah dan putih walau wajahnya tidak cantik (seperti perempuan karo)tapi bokongnya mak bahenol kali dan aku bilang aja padat dan berisi.

dapat anda bayangkan gimanalah dengan rambut sebahu dan orangnya suka senyum walaupun aku baru kenal.Kemudian di lakukanlah tugasnya seperti temannya tadi ketika masalah ukur-mungukur tubuh dan menimbnang aku turun dari ranjang setelah itu saatnya pengeluaran air mani.aku tidur terlentang.lalau dia berkata

“gimana nih bang aku mau mengambil sample air mani” aku menjawab ya terserahkamu lah gimana caranya.senjatku terus menegang karena suasananya menyenangkan hatiku dan orangnya suka ketawa ketika memeriksa.Kemudian Ratih duduk dipahaku woow terasa sekali daging empuknya menimpa paha Kemudian Kemaluanku dikocoknya Kemudian dikulumnya alamak geli kali rasanya.aku kira Ratih ini suka oral sek.

setelah dikocok dan dikulumnya Kemudian Ratih berhenti dan mendadak melepaskan celana dalam-nya wowwwwwww aku serasa tidak percaya melihat itu benda dalam hatiku baru saekali ini aku memperhatikan dengan jelas yang namanya ‘barang setupuk”dengan sebuah daging kecil seperi kacang di medan itu di sebut”klitoris”dan tiba tiba dia menempelkan kemaluannya di Kemaluanku.

tanpa pikir panjang Kemudian kubalikkan posisi dia di bawah aku diatas Kemudian kukulum bibirnya mak dibalasnya dan Kemaluanku kutekan-tekan kedalam senggamanya bibirku setelah mengulum bibirnya beralih kegunung kembarnya aaaauuwww kenyalnya terus kunikmati itu bibir dan kemaluanku telah mulai masuk kedalam kemaluannya yang sempit sedikit demi sedikkit mulutku terus memikmati itu buah dada dan mendadak buah dada itu terasa mengeras tidak seperti tadi yang begitu lembut dan putingnya berkilat kecoklatan dan kemudian kedua kakinya mengapit kakiku dengan posisi aku di atas dan dia dibawah dan tanganya denga erat memeluk tubuhku



“bang..bang aku mau ….mau keluar “katanya

“sebentar aku juga mau keluar”jawabku ketika hampir puncaknya aku cabut itu senjata dari kemaluan dan Ratih langsung mengambil tabung dan menampung air maniku didalam tabung itu.setelah selesai Ratih bukanya mau keluar mak dia mencium bibrku dan terjadi lagilah persetubuhan tersebut hingga 3 kali dalam 45 menit.entah berapa banyak air maniku terbuang selama 1 jam setengah ketika diperiksa ketiga mahasiswi tersebut. DOMINO QQ