AgungPoker - Agen Poker Terpercaya

AGUNGPOKER.COM AGEN JUDI TERPERCAYA Kami memberikan promo bonus terbaik : - Bonus Refferal 10% - Bonud Rakeback 16.7% - Bonus Rollingan 0,2% - Bonus Deposit New Member Minimal deposit 10.000 dan minimal withdraw 25.000 Proses deposit dan withdraw dalam 5 menit*. LIVE CHAT KAMI 24JAM TELEGRAM: @AGUNGPOKER LINE : AGUNGPKR WECHAT: AGUNGPOKER WHATAPPS : +85585754910

Agen Bola Terpercaya

Ocebet - Agen Judi Superlengkap seindonesia Kami menghadirkan berbagai permainan poker, bola, casino, live game, slot game, dan masih banyak lainnya. Kami memberikan bonus menarik seperti bonus deposit untuk permainan bola sebesar 20%, bonus deposit live casino 5%, bonus cashback sportbook 5%, bonus rebate yang lain, pencapain turnover poker akan dapatkan hadiah besar, dan bonus refferal seumur hidup. anda tidak akan menyesal bergabung bersama kami. anda akan pasti pemenang disini. live chat kami 24jam. Telegram kami : ocebet wechat kami : ocebet line kami : ocebet wa kami : +855977383999.

Thursday, February 8, 2018

Cerita Dewasa Lepas Pejaka Dengan Pelacur

Cerita Dewasa Lepas Pejaka Dengan Pelacur - Setelah sejak siang hari bekerja mengangkut beras kekios tempatnya bekerja Udin nangkring bersama beberapa kuli yang lain. Sudah dua hari anak kampung yang baru 16 tahun itu bekerja. Badannya cukup berisi karena sudah biasa bekerja di sawah membantu bapaknya di kampung. Saat Panceklik dia mencoba mencari tambahan ke kota X, dan mendapat pekerjaan di kios beras pak Nurdin. Saat asik melihat kuli lain yang sedang main kartu datang beberapa perempuan yang biasa mangkal disitu dan melayani birahi para kuli dengan bayaran yang memang murah, untuk ukuran orang gedean. Seperti biasa dengan suara yang sedikit keras mereka menggoda para kuli itu. Wah neng lagi bokek euy, kalo boleh ngutang mah akang mau, kata salah seorang diantara mereka.


Wah emang warung nasi, kalo mau maen ya bayar dulu tidak bisa ngutang atuh, perempuan muda yang bernama Neneng itu menjawab.

Neneng tidak terlalu cantik, badannya bahenol usiannya sudah kepala tiga, janda ditinggal kabur suaminya, Eh kang itu siapa, anak baru ya?, kata Neneng saat melihat Udin yang sedikit keheranan melihat kedatangannya.

iya masih ingusan, dari Garut baru dua hari disini, Neneng tersenyum genit dan mendekati Udin yang dari tadi melihatnya.

kenapa jang kok kayak tidak pernah liat perempuan aja

Ah enggak teh, Udin menjawab dengan malumalu.

Wah neng anak kecil belon bisa apaapa mendingan sama saya saja

Apa ngutang tidak sudi, mendingan sama barang baru masih orsinil kan asik dapet perjaka, ayo jang ikut saya saja kan bisa ngobrol berdua dari pada di sini sama mereka.

Awas jang jangan kena di rayu entar kena sipilis kamu

Eh jangan suka nakutin orang ya saya mah rajin ke dokter nggak bakalan kena sipilis udah disuntik tau, sambil mengacungkan tinjunya Neneng memaki para kuli itu dengan sedikit marah.

Udin agak rikuh juga karena Neneng menggandeng tangannya, kemudian mereka berdua ngobrol disalah satu warung kopi.

Jang mau nemenin saya gak, tidak usah bayar lah ya, sekarang kamu anterin saya pulang ayo, ntar saya kasih sesuatu yang enak pisan, mau kan

Udin cuma bisa tersenyum dan mengangguk perlahan. Kemudian mereka berjalan berduamenyusuri gang di belakang pasar menuju ke rumah Neneng yang kebetulan dekat dengan pasar. Sampai dirumah Neneng kemudian menyuruh Udin masuk dan kemudian mengunci pintu, Udin sedikit keheranan.

ayo atuh jangan malumalu, nggak apaapa disini mah sudah biasa kayak gini sini, Kata Neneng.

Aku ngerti kok kamu belum pernah makanya mau saya ajarin mau kan, kata Neneng sambil membelai dada Udin yang bidang.Udin hanya diam gemetaran, tidak tahu harus berbuat apa kepalanya mengangguk perlahan.

Baju kamu dibuka aja ya, kata Neneng sambil menarik kaos yang dipakai Udin, dan kemudian dia membuka risleting celana yang dipakai Udin.

Dengan bernafsu Neneng mencium bibir Udin yang kebingungan diperlakukan seperti ini, namun karena godaan Neneng Udin juga mulai terbakar birahi. Neneng mendorong Udin ketempat tidur sehingga Udin jatuh terlentang diatas tempat tidur, kemudian Neneng menarik celana Udin sehingga anak itu bugil. Kontol Udin sudah berdiri dan dengan refleks dia menutupi kontolnya itu. Neneng hanya tersenyum melihatnya.

Wah sama saya sih nggak usah malumalu udah sering lihat yang kayak gitu..

Kemudian Neneng membuka bajunya, Udin makin salah tingkah melihat ada wanita yang bugil didepan dia. Kemudian neneng naik ke tempat tidur dan menciumi bibir, dada dan menggigit puting uding.

ahhh aduh geli teh, Udin mendesah kegelian diperlakukan seperti itu.
Sekarang aja ya dimasukin sama teteh.
Neneng memengang kontol Udin dan mengarahkannya ke memeknya. Udin melihatnya masih dengan badan gemetaran.

akhhh Udin mendesah saat kontolnya masuk kedalam memek Neneng, matanya terpejam menikmati sensasi yang baru dia rasakan di kontolnya.
akhhsss enak kan Din, Neneng bergerak naik turun sambil meremasremas susunya.



Udin meremmelek menikmati goyangan Neneng, kontolnya serasa dipijat dan disedot di dalam memek Neneng, kemudian pantatnya mulai naik turun mengikuti gerakan Neneng dan tangannya meremasremas seprei, baru saat Neneng membimbing tangannya ke susu Neneng

Remas Din Aakhh. Udin meremasremas susu neneng, dan saat susu itu disodorkan kemulutnya Udin mulai mengemutnya persis seperti masih bayi, tapi kemudian berhenti saat Neneng menegakkan badannya.

Neneng masih asik menggoyang pantatnya dan tangannya meremasremas dada Udin. Udin mulai gelisah tangannya kadang meremas susu, kadang meremas seprei dan kadang memegang pinggang Neneng seolaholah mengatur agar neneng menekan sedalam mungkin.

Aduh teh Aakh,Udin mendesah, bicaranya mulai ngaco, nafasnya mulai memburu dan badannya mulai kejang, kepalanya mendongkak keatas, matanya terpejam dan pantatnya mengangkat naik dan crotcrotcrot Entah berapa kali semburan yang keluar dari kontolnya dan akhirnya Udin terkulai lemas.

Yaaa kan teteh belum, tapi tidak apaapa istirahat dulu aja ya, kata Neneng dengan nada sedikit kecewa, mereka tidur sambil berpelukan.

Saat pagi hari Ujang bangun dan melihat Neneng yang tidur terlentang, dia melihat perempuan itu masih telanjang dan tertarik saat melihat gundukan daging yang ditumbuhi rambut halus, kemudian dia mulai meraba memek Neneng. Saat Neneng merasakan memeknya ada yang mengusapusap dia terbangun melihat Udin tersenyum dan membiarkan Udin memperlakukannya seperti itu. Udin kemudian naik ke atas tubuh Neneng menindihnya dan mengarahkan kontolnya ke memek Neneng lalu menekannya.

Akhngehh
Enak kan Din sss Akh.. Tekan yang dalem din.. Akhh

Udin menggerakkan pantatnya maju mundur dan Neneng Menggoyangkan pinggulnya mengikuti gerakan maju mundur pantat Udin. Hanya desahan yang terdengan dari mulut mereka berdua.

aduh dinterus Akh.. Yaaa terus din yang kerasss akhh din yeahterus akhh
Akh teh udin mau keluarehh akh teh sss.. Akkkhngahouch
Teteh dateng din akhdin Aouchhh

Badan mereka berdua menegang, Neneng mengangkat tinggitinggi pantat dan dadanya, sedangkan Udin seperti busur panah, pantanya menekan memek Neneng dan tangannya meremas seprei dan sesaat kemudian mereka terkulai lemas. Kepala Udin rebahan di susu Neneng dan kemudian tidur terlentang di sisi Neneng. Beberapa saat kemudian.

Din yang tadi gratis tapi kalo mau teteh bersihin sekalian Udin harus bayar yah murah kok cuman 20000 aja.

Udin hanya mengangguk sambil tersenyum. Kemudian Neneng mulai menjilati seluruh badan Udin dada Udin kemudian turun kebawah. Saat sampai di kontol Udin Neneng menjilati kepala kontoln Udin yang masih sedikit tersisa spermanya yang mulai kering, dan kemudian mengulumnya.

akhteh..sss Aduh..geli Akhh, Udin mendesah dan badannya gemetaran, da kontolnya mulai mengeras lagi.

Neneng terus mengulum kontol Udin sambil mengocoknya. Udin menggerakkan pantatnya naik turun.

akhhtehteehhhh ouch

Sperma Udin muncart dimulut Neneng dan sebagian meler keluar dan membasahi kontolnya. Neneng menelan semuanya dan kemudian menjilati sisasisa sperma Udin sampai bersih. Setelah mandi Udin membayar uang seperti yang telah dijanjikannya dan kembali pergi ke pasar.

Din, kamu baru berapa hari kerja disini udah kesiangan, saya tahu kamu kemana, kalo nurut sama bapak mah kamu teh jangan terpengaruh sama perempuan kayak gitu ntar kena penyakit bahaya kan, Pak Nurdin menasehati Udin.



Udin hanya diam tanpa komentar apaapa. Tapi karena terlanjur ketagihan Udin sering pergi bersama Neneng dan tanpa disadarinya dia ketularan penyakit dan saat akan berobat Udin tidak mampu menebus obatnya karena uangnya sudah habis untuk mebayar Neneng dan kemudian dia pulang ke kampung dengan perasaan malu yang teramat sangat.

Cerita Bugil Tanteku yang Menawan Bahenol

Cerita Bugil Tanteku yang Menawan Bahenol - Tanteku yang Menawan Bahenol Singkat cerita, aku balik ke Jakarta dan aku janjian sama Tante Wiwi buat mencari rumah. Kujemput dia di rumah salah satu tanteku, dan kami jalan.



Kemana nih kita Tante? tanyaku.

Enaknya kemana ya De, Tante dan Oom pengen yang suasananya tidak terlalu rame, yang tenang gitu, dan kalau bisa udaranya masih bersih dan aksesnya gampang.

Wah kalau gitu di deket tempat Iwan saja Tante, di Cibubur kan banyak perumahan, apalagi di seberang toll.

Ya sudah, kita kesana saja.

Kuarahkan mobilku ke arah toll menuju lokasi. Caricari seharian akhirnya Tante Wiwi menaksir di salah satu kompleknya Ciputra Group.

Gimana De menurut kamu?

Ya terserah Tante dong, bagusnya Tante tanya Oom dulu.

Iya deh nanti malem Tante tanyaain. Kuantarkan Tante Wiwi pulang.

Entar Tante hubungi kamu ya De, soalnya kalau jadi rumah yang mau over kredit tadi, kita kayaknya kudu nyari furnitur dan kelengkapan rumah, tidak ganggu kamu kan?

Enggaklah Tante, lagian kuliah juga masih kosong.

Makasih ya, jawab si tante sambil sun pipiku, serr.

Pagi jam 7 telepon berdering dan Tante Wiwi mengabarkan kalau suaminya setuju dengan rumah pilihan kemarin, dan dia mengajak cari peralatan rumah tangga, karena akad jual beli baru dilaksanakan Senin minggu depan. Kami jalan ke arah Jl. Fatmawati, karena di sana memang banyak toko dan show room meubel. Siangnya kami makan siang sambil ngobrolngobrol.

Gimana Tante menurut penilaian Tante? tanyaku.

Gimana ya, bagusbagus semua sih, tapi kan Tante sudah pegang referensinya, jadi kalau nanti Tante mutusin pilih, Tante tinggal telepon.

O.., jawabku singkat.

De, Jumat besok kamu ikut weekend ya, soalnya Tante Een ngajakin, refreshing katanya, ajak Iwan juga.

Boleh juga tuh Tante, tapi kalau Iwan diajak di rumah kelamaan kosong Tante, khawatir!

Terserah deh kamu atur saja.



Besoknya kami berangkat ke Puncak buat weekend. Iwan ditinggal. Di villa yang cukup gede dengan 4 kamar, halaman luas. Kolam renang, plus tempatnya yang masuk ke dalam dan di bukit itu membuat suasana asyik banget. Jam 10 malam selesai makan di simpang raya kami langsung kembali ke villa. Aku pakai jacket, sambil merokok, aku duduk di teras belakang. Tidak lama muncul Tante Wiwi pakai kimono handuk, habis mandi kelihatannya.

Dingindingin gini kok mandi sih Tan? tanyaku.

Iya, habis lengket sih, lagian kan ada water heater. katanya sambil mengeringkan rambutnya, dia angkat satu kakinya dan dinaikan ke kakinya yang lain. Ala mak, aku bisa melihat paha mulusnya. Setelah kering rambutnya, Tante Wiwi masuk, aku mengikuti di belakangnya. Aku ke dapur buat bikin kopi. Setelah bikin kopi kubawa kopi ke ruang tengah. Pas lewat depan kamar Tante Wiwi aku melihat pemandangan yang sangat aduhai. Pintunya yang terbuka sedikit bikin aku bisa mengintip, benarbenar yang kuceritakan tadi di atas, dia yang lagi siapsiap pakai baju, baru pakai CD sementara dadanya masih terbuka membuat payudaranya yang gede bebas terpampang. Buruburu aku berlalu, dan bergabung sama Tante Een dan Oom Bambang serta anakanaknya yang lagi menonton TV. Ngobrol sebentar Tante Een minta izin buat ngelonin anakanaknya, sementara Oom Bambang minta izin buat istirahat. Wal hasil tinggal aku yang menonton TV, aku pindah duduk ke kursi panjang yang tadi diduduki sama Oom Bambang dan Tante Een biar aku nontonnya tidak miring.

Kirakira 5 menit aku nonton sendiri, Tante Wiwi keluar sambil bawa segelas jeruk panas dan duduk di sampingku. Mhh, aroma wangi Tante Wiwi segera menyeruak memenuhi seisi ruangan. Tante Wiwi saat itu pakai kimono sutra warna merah cerah, yang bikin aku horny adalah dadanya nampak tidak pakai apaapa di dalamnya. Kirakira jam 12 malam aku pamit istirahat. Ya sudah, di matiin saja TVnya, Tante juga mau istirahat. Kami jalan beriringan menuju kamar masingmasing, kamarku depandepanan sama kamar Tante Wiwi di bagian belakang, kamarku di belakang kamar anakanaknya Tante Een sementara Tante Wiwi di belakang kamar Tante Een. Pas melewati kamar Tante Een terdengar suarasuara aneh. Aku menoleh ke arah Tante Wiwi, dan Tante Wiwi menaruh telunjuknya di depan bibirnya. Ssstt, jangan berisik, kamu ambil kursi organ kesini, kita intip. Katanya sambil senyum. Aku menganggukan kepala. Kuambil kursi itu dan kutaruh perlahanlahan di depan pintu kamar. Tante Wiwi di luar dugaan segera naik untuk menyaksikan adegan apa yang tengah berlangsung, dan aku yang di bawah dengan jelas dan gamblang menyaksikan kemulusan betis Tante Wiwi plus bulubulu halusnya yang lebat. Kemaluanku tidak kuat dan pelan tapi pasti mulai tegang. Tante Wiwi tidak lama mulai meletakkan tangannya di depan permukaan selangkangannya dan mengusapusapkan telapak tangannya di sana. Melihat gelagat begitu aku tidak buangbuang kesempatan, kuraba betis indahnya, dan di luar dugaan Tante Wiwi tidak bereaksi, malahan dia merenggangkan kakinya dan kulihat tangannya mulai dengan agak kasar mengusap permukaan selangkangannya sambil mulutnya mengeluarkan suara desisan, Ssshh.

Melihat Tante Wiwi mulai naik tidak cuma tanganku yang mengusap betis indahnya, tapi juga bibir dan lidahku. Kutelusuri betisnya turun ke bawah, sampai punggung kakinya, kupindahkan ke kakinya yang lain dan aku jelajahi juga. Desisan Tante Wiwi mulai berubah jadi erangan, dan tangannya nggak cuma beraksi di permukaan selangkangannya, tapi juga tangannya yang lain mulia meremas payudaranya sendiri. Sementara aksiku tidak cuma di betis, kepalaku sudah mulai menyusup ke balik kimononya, jadilah aksiku sekarang menelusuri daerah pahanya. Setelah aksi bibir dan lidahku mendekati daerah selangkangannya, tangan Tante Wiwi yang tadi dipakai menggosok selangkangannya sekarang pindah ke kepalaku. Dia tekan kepalaku dan mengusapusap rambutku, sesekali dia jambak rambutku sambil merapatkan kakinya. Kujilati buah pantatnya yang ranum sambil kedua tanganku beraksi meremas buah pantatnya yang lain sementara tanganku satunya lagi kupakai buat membelai daerah selangkangannya. Kupindahkan aksiku buat menggarap buah pantatnya yang lain. Kusibakan CD mini Tante Wiwi, kurenggangkan kakinya, dan kunikmati belahan pantatnya.

Setelah kumulai sesak napas dan kegerahan kukeluarkan kepalaku dari balik kimononya. Kugeserkan kaki Tante Wiwi supaya dia bisa geser, dan aku naik. Sejurus kemudian terpampang di depan mataku pemandangan yang membikinku semakin horny. Tante Wiwi di bawah lagi megapmegap sambil menariknarik rambutnya sendiri, dia angkat kedua kakinya di pundak Oom Bambang, sementara Oom Bambang asyik memompa Tante Een dari atas sambil mulutnya menikmati payudara Tante Een yang lumayan bagus, meskipun sudah punya anak dua. Aku tidak mau tinggal diam, kulingkarkan tanganku ke pundak Tante Wiwi, dan langsung kuusapusap bagian dadanya. Tidak lama tanganku yang kiri menyusul, kususupi ke balik kimononya dan segera kudapatkan segunduk daging yang teramat kenyal rasanya di tanganku, dan Tante Wiwi balas dengan menggigitgigit kupingku. Lagi asyik mentune puting payudara kiri Tante Wiwi, Tante Wiwi beranjak turun. Dan ternyata yang dilakukan Tante Wiwi adalah melepaskan ikat pinggangku, melapas kancing celana jeansku dan menurunkan zippernya. Dia tarik jeansku selutut, tapi cuma jeansnya doang. Tidak lama terasa hangat permukaan CDku, dan terasa juga lidah bermain di permukaan CDku naik turun, terasa juga kemaluanku digigiti naik turun, kayak Oppi Andaresta main harmonika. Sudah itu terasa CDku diturunkan juga, sementara di dalam kamar posisi sudah berganti, Tante Een memegang kendali naik turun sambil kedua tangannya memegang tangan Oom Bambang yang lagi asyik meremas payudara Tante Een.

Hangat dan lembab terasa di kepala penisku, pas pandanganku diturunkan ternyata Tante Wiwi lagi asyik menjilati kepala penisku, terus turun ke batang penisku naik turun, dan akhirnya biji kemaluanku dikulumnya juga. Dikemotnya kedua biji kemaluanku. Ada perasaan mulas sewaktu kedua biji kemaluanku diemut sama Tante Wiwi, habis mulut Tante Wiwi itu mungil banget, jadi kalau disekaligusi jadi beradu satu sama lainnya. Bosan mengulum biji kemaluanku, Tante Wiwi memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya, diemutnya, disedotnya kencang banget. Lalu Tante Wiwi maju munduri mulutnya, sambil tangan kirinya memainkan biji kemaluanku, sementara tangan kanannya meremas buah pinggulku. Tante Wiwi melepaskan hisapannya, tapi kepala penisku langsung jadi sasaran, kali ini kepala penisku digarukgaruk pakai gigi atasnya. Waduh, rasanya sangat luar biasa! geli, gatal, dan lainlain rasa nikmat semuanya campur jadi satu. Dari dalam kamar Tante Een dan Oom Bambang mengerang sangat keras, dan rupanya mereka baru saja mencapai puncak gunung bersamasama.

Tidak kuat aku kelamaan berdiri, kuangkat kepala Tante Wiwi, aku turun dan kubenarkan posisi celanaku, kutarik Tante Wiwi, kudekap dia di pelukanku dan langsung kuserbu bibir mungilnya yang sudah merekah menantang buat digasak. Tante Wiwi membalas serbuanku dengan tidak kalah semangatnya. Lidah kami menjelajah rongga mulut masingmasing lawan. Waktu lidah Tante Wiwi menjelajah rongga mulutku, lidahnya kugigit, begitu juga sebaliknya.



Ternyata Tante Wiwi sudah kecapaian dari tadi, De, kita pindah ke kamar yo! ajaknya. Aku sih menurut saja. Kuserbu lagi bibirnya, kuangkat tubuhnya kugotong ke kamarnya. Kutaruh dia di atas kasur, dan tanpa buang waktu kulucuti pakaianku sendiri. Selanjutnya setelah aku bugil, aku naik ke ranjang dan bibir Tante Wiwi kembali kunikmati. Tangan Tante Wiwi tidak tinggal diam, digenggamnya penisku sambil diusap dan dikocok perlahan dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya memelukku. Begitu juga aku tidak mau kalah, sementara tangan kiriku menyanggah beban tubuhku, tangan yang kanan kuajak buat jalanjalan di atas dada Tante Wiwi. Di dalam kamar baru kutahu bahwa Tante Wiwi adalah jenis manusia yang senang melepaskan perasaan hornynya dengan sebebasbebasnya. Buktinya sewaktu payudaranya kuremas dan putingnya kupilin dari mulut yang masih kukulum, gumamannya terdengar sangat keras. mmhh.. mmhhgg. Apalagi sewaktu lidahku bermain di belakang telinganya, erangannya semakin menjadi.

Tante Wiwi dengan tangannya membimbingku untuk menikmati permukaan lehernya yang jenjang dan ada sedikit lipatan lemaknya. Kujilat dan kukecup bagian leher Tante Wiwi sampai tidak ada jengkal yang tersisa, Uuhh .. sshh.. mmhh. Sekarang gantian. Tangan kananku dipakai menyangga tubuhku sementara tangan kiriku kupakai untuk membelai, meremas dan memilin bukit Tante Wiwi yang munjung dan sudah keras dari tadi. Sekarang sasaranku adalah pundak Tante Wiwi, dan kedua sikuku kupakai buat menahan berat badanku, supaya kedua payudara Tante Wiwi bisa kuremas bareng. Pada saat jelajah lidahku sudah sampai di ujung selepetan bimanya, aku sibak kimono Tante Wiwi bagian dadanya, dan.. engingeng, jelaslah sekarang di depan mataku sepasang payudara terindah yang pernah kulihat, karena sebelumnya buah dada pacarpacarku kalah bagus sama payudara Tante Wiwi. Aku tidak sabar, aku langsung gigit putingnya yang sebelah kanan dan Tante Wiwi berteriak, aahhkk.. sshh.. aadduuhh.. eenhaakhh. Kusedot pentil itu dengan keras, semakin keras kusedot semakin menjadi erangan dan teriakan Tante Wiwi. Habis sudah kedua permukaan payudara Tante Wiwi kugarap, Tante Wiwi mendekap kepalaku di belahan payudaranya, sementara kedua lengannya menyanggah payudaranya, hal ini membuat mukaku tenggelam diselasela payudaranya yang indah. Yang paling mengesankan adalah sewaktu aku bikin cupang di bawah puting kiri Tante Wiwi, Tante Wiwi berteriak sambil menjewer kedua kupingku. Hah.. oohh.. gghh.. uss.. aahh. sehabis itu jelaslah bekas cupanganku di payudaranya.

Setelah puas kugarap kedua buah payudaranya, Tante Wiwi menurunkan kepalaku, kujilati permukaan perutnya, pas sampai pusar kukecup dan kujilat pusarnya sementara kedua tanganku kususupi di belakang pinggulnya dan segera kuremas habis kedua bongkah pantatnya. Adduuhh Dee.. kamu kok kayaknya uudaahh peengalamann banget ssiihh, begitu erangan Tante Wiwi kirakira sewaktu kukecup dan kujilati pusarnya. Jilatanku terus turun ke bawah, sebelum mulutku sampai di selangkangannya, CD mini Tante Wiwi kuturunkan pakai kedua tanganku, kutarik lepas CD itu. Ya ampun, rumput yang tumbuh di situ begitu lebatnya, sehingga aku nyaris tidak bisa melihat belahan vaginanya.

Yang pertama kali adalah aku merumput di situ, kujilati rambut kemaluan itu sampai rapi, karena dari fakta yang kulihat sepertinya Tante Wiwi adalah salah satu jenis manusia yang senang membiarkan rambut kemaluannya tumbuh dengan sendirinya tanpa adanya campur tangan dari luar. Setelah rambut kemaluan itu rapi, aku kuakkan rambut kemaluan yang berada di sekitar bibir vagina Tante Wiwi, barulah sekarang kulihat belahan bibir vagina Tante Wiwi. Bibir vagina itu ternyata masih bersih, belum menghitam. Melihat pemandangan kayak begitu, kontan tangan dan bibirku kompakan buat mengerubuti Tante Wiwi punya vagina.

Aahh.. adduuhh.. sshh.. aagghh.. yyeess.. ttruusshhgghh. Tante Wiwi teriakteriak sewaktu kumasukan jari tengahku ke vaginanya dan ibu jariku menggesek clitorisnya dan lidahku menjilati permukaan bibir vaginanya. Uuhh.. uuhh.. yyaa.. sshh.. desahan dan erangan Tante Wiwi semakin menjadi ketika dengan ganas kugigitgigit clitorisnya. Dan dengan tidak kalah ganas Tante Wiwi menjambak rambutku, dia desaki ke selangkangannya, sementara pinggulnya diangkat tinggitinggi sambil membuat gerakan memutar. mmhhyymm.. sshh.. yyaa.. begitu terus dan terus Tante Wiwi berputar dan berteriak. De.. hh.. sini titit kamu kasih Tante.. pintanya dan terjadilah pertempuran 69 yang sangat seru, karena Tante Wiwi dan aku samasama rakus. Setelah 8 menitan bertempur 69 Tante Wiwi mengejan dan berteriak dengan sangat keras, Dee.. aahh.. aadduuhh.. Tantee.. tidak.. kuatth.. jeritan Tante Wiwi disertai dengan merapatnya kedua paha, serta dicakarcakarnya buah pantatku. 1 1/2 menit Tante Wiwi menjepit kepalaku, sampai akhirnya dia terkulai, sementara aku terus dengan aksiku menjilati setiap tetes air yang mengalir dari lubuk vagina Tante Wiwi. De sudah sayangghh.. Adduhh.. gelii..

Tante Wiwi manjatuhkan diri dan telentang pasrah sambil menarik nafas panjang, pandangan matanya menerawang ke langitlangit kamar.

De, kamu sudah sering melakukan yang kayak begini ya? tanyanya sambil melirikku.

Ah, nggak juga Tante, mungkin sudah dari sononya kali, jawabku sekenanya.

Tidak mungkin, buktinya penis kamu Tante sedot kenceng banget koq penis kamu tenangtenang saja, sanggahnya.

Oh jadi Tante pengen saya cepet nyampe klimaks?

Ya nggak juga sih, Ih kamu nakal ya! katanya sambil memiringkan badan dan menggelitikiku. Lama kami bercanda sambil bergumul kayak anak kucing, capai, kita berdua masingmasing diam sambil tarik nafas dalamdalam.

Melihat Tante Wiwi telentang dengan kedua lengan dan paha terbuka, aku yang memang sudah kesetanan tidak tahan, kukangkangi dia dan langsung kuarahkan rudalku ke lubang vaginanya, kumasukkan penisku, kuselipkan diselasela bibir vaginanya, perlahanlahan kutusuk dan.. Oohhgg.. ehh.. penisku perlahan tapi pasti mulai amblas. Setelah amblas seluruhnya kutarik nafas dalamdalam dan kembali bibir Tante Wiwi kulumat, sambil kugrepe kedua payudaranya. Setelah tenang kumulai angkat perlahanlahan batang penisku, pas tinggal kepalanya doang yang tersisa kutekan lagi, Uuhh.. kembali Tante Wiwi mendesah. Lamalama kayuhanku semakin lancar, maju mundur, kadangkadang kuputar seperti orang lagi mengebor, dan Tante Wiwi mengerang keras, Hhmm.. oouughh, rupanya dia menyukainya.

Aku terus bergoyang, pas aku capai, Tante Wiwi ambil inisiatif. Dia peluk aku eraterat dan berguling ke sisi kanan. Sekarang dia naik turun di atasku, Oohh.. adduuhh Tanntthh.. teerruuss, erangku sambil tanganku meremas payudaranya keras banget. Uhh.. uuhh.. uhh.. yyeess.. yyess, jeritnya sambil kedua tangannya menjambakjambak rambutnya sendiri. Lelah naik turun Tante Wiwi memelukku sambil menciumku, kulingkarkan tanganku ke belakang, kujamah bongkahan pantatnya dan aku mulai tusuk dia dari bawah. mmhh.. mmhh, kutusuk terus. Tidak lama Tante Wiwi bangkit dan kembali naik turun. Dia cengkeram lenganku kencang sekali, melihat keadaan seperti begitu, aku langsung proaktif, aku juga tidak mau kalah, tusukanku dari bawah kutambah frekuensinya, dan hasilnya.. tidak lama Tante Wiwi menggenjot pantatnya dengan gila sambil teriakteriak, aahh.. oohh.. oohh.. Tante mau ssaammpp.. belum selesai ngomong begitu Tante Wiwi tekan keraskeras pantatnya ke bawah, terasa otototot vaginanya berkontraksi dengan sangat keras, dia jatuhkan diri di atas badanku.

Dengan nafas masih memburu dia kecup dan lumat bibirku,

Huuhh, kamu hebat banget sih De, sama cewek kamu atau sama perek kamu biasanya hah?

Enggak koq Tante, ya baru sama Tante saja sekarang.

Alah, sama setiap cewek yang kamu tidurin juga jawabannya pasti sama, katanya sambil ngeloyor ke kamar mandi, setelah selesai bersihbersih Tante Wiwi masuk lagi ke kamar.

Di depan pintu kamar mandi kusergap dia, kuangkat satu pahanya dan kutusuk sambil berdiri. Aduh kok ganas banget sih kamu! katanya setengah membentak. Aku tidak mau tahu, kudorong dia ke dinding kuhajar terus vaginanya dengan rudalku. Mulutnya kusumbat, kulumat dalamdalam. Setelah Tante Wiwi mulai terdengar lenguhannya, kugendong dia sambil pautan penisku tetap dipertahankan. Kubawa dia ke meja rias yang berbentuk Consol, kuletakkan pantatnya di atas meja itu. Sekarang aku bisa lebih bebas bersenggama dengan dia sambil menikmati payudaranya. Sambil kuayun, mulutku dengan sistematis menjelajah bukit di dadanya, dan seperti biasanya (dan ini juga yang biasanya dilakukan wanita) dia tekan belakang kepalaku ke dadanya, dan aku turuti, habis emang nikmat dan nikmat banget. aahh.. sshh.. oohh.. uugghh.. mmhh, Tante Wiwi terus meracau.

Bosen dengan posisi begitu kucabut penisku dan kusuruh Tante Wiwi menungging. Sambil kedua tangannya memegang bibir meja. Dalam keadaan menungging begitu Tante Wiwi kelihatan lebih aduhai! Bongkahan pantatnya yang kuning dan mulus itu yang bikin aku tidak tahan. Kupegang penisku dan langsung kuarahkan ke vaginanya. Kugesekkan ke clitorisnya, dan dia mulai mengerang nikmat. Tidak sabar kutusukkan sekaligus. Langsung kukayuh, dan dalam posisi ini Tante Wiwi bisa lebih aktif memberikan perlawanan, bahkan sangat sengit. Aahh Dee Taanntee mmoo.. kkeelluuarr laggi.. racaunya. Tante Wiwi goyangannya menggila dan tidak lama tangan kanannya menggapai ke belakang, dia tarik pantatku supaya menusuk lebih keras lagi. Kulayani dia, sementara aku sendiri memang terasa sudah dekat. Tante Wiwi mengerang dengan sangat keras sambil menjepit penisku dengan kedua pahanya. Aku tetap dengan aksiku. Kuraih badannya yang kelihatan sudah mulai mengendur. Kupeluk dari belakang, kutaruh tanganku di bawah payudaranya, dengan agak kasar kuurut payudaranya dari bawah ke atas dan kuremas dengan keras. Eengghh.. oohh.. ohh.. aahh, tidak lama setelah itu bendunganku jebol, kutusuk keras banget, dan spermaku menyemprot lima kali di dalam.



Dengan gontai kuiring Tante Wiwi kembali ke ranjang, sambil kukasih cumbuancumbuan kecil sambil kami tiduran. Dan ketika kulihat jam di dinding menunjukan jam 02.07. Wah lumayan, masih ada waktu buat satu babak lagi, kupikir. Tante, Tante, vagina dan permainan Tante ok banget! pujiku. Makasih juga ya De, kamu juga hebat, suatu pujian yang biasa kuterima!

Selanjutnya bisa ditebak, sampai sekarang aku masih suka berbagi kenikmatan setiap ada kesempatan.

Cerita Sex Mantan Pacar bikin Aku Nikmat

Cerita Sex Mantan Pacar bikin Aku Nikmat - Mantan Pacar bikin Aku Nikmat | Sehabis makan, aku ngobrol dimobilnya yang diparkir di tepi pantai. Karena hari itu malam selasa, maka suasananya sepi, nggak banyak mobil yang parkir di pantai itu. Kebetulan sekali kaca mobilnya sangat gelap lapisannya, sehingga dari luar orang akan sukar ngintip ke dalam mobil. Mobil diparkir menghadap ke semak semak yang sangat rimbun sehingga dari kaca depan pun orang tidak dapat ngintip ke dalam mobil. Rupanya dia memang mencari tempat strategis.


Malam itu sekitar pukul 21.30, walaupun keadaan didalam mobil gelap, kami masih dapat memandang wajah masing masing.

Sin, kemana suami kamu, tanyanya.

Dia sibuk sama kerjaannya, jawabku.

Kasian deh kamu, coba kamu dulu sama aku terus, kamu gak akan kesepian seperti sekarang deh, katanya lagi.

Abis dulu kamu kalo pacaran napsu banget sih, pengennya ngajak maen melulu, jawabku lagi.

Kalo udah napsu kan harusnya terus maen Sin, supaya gak jadi odol, katanya sambil tersenyum.

Apanya yang jadi odol, tanyaku gak ngerti.

Kalo udah napsu, terus gak dikeluarin kan lama lama bisa jadi odol didalem, jawabnya sambil tertawa.

Dasar, jawabku sambil mencubit pinggangnya.

Kamu dulu kan gak mau dielus2, maunya pacaran pasfoto doang, katanya lagi.

Kok pas foto, tanyaku gak ngerti.

Iya, yang dipegang cuma boleh dagu keatas seperti pasfoto, gitu, jawabnya.

Kamu sendiri udah nikah atau masih pacaran jawabku membelokkan pembicaraan.

Aku masih sendiri, menclok dari satu kembang ke kembang lain, jawabnya.

Terus ke semua kembang kamu minta kenikmatan dong, tanyaku lagi.

La iya lah, soalnya kalo dapet kan nikmat, jawabnya.

Terus kamu dikasi, tanyaku lebih lanjut.

Seringnya sih dikasih, Kalo sekarang aku minta ke kamu dikasih gak Sin? Kamu kan jablay, katanya sambil memelukku. Wajahnya dengan sangat perlahanlahan didekatkan wajahku.

Baca cerita Panas Guru matematika seksi itu bernama Indri.

Tanpa menunggu jawabanku, dia nekat mencium bibirku dengan penuh napsu. Aku kaget tapi tidak menolak malah menyambut ciumannya, tangannya segera menyambar toketku dan diremas remasnya dengan gemas.

Sin, aku pengen ngentot sama kamu, katanya terus terang sambil terus meremes remes toketku.

Kancing bajuku mulai dibukanya satu persatu, kemudian tangannya merogoh masuk kedalam braku. Toketku langsung diremesnya lagi, jari2nya kemudian memlintir pentilku. Aku menjadi terangsang karena ulahnya.

Ah, kamu nakal ih, kataku manja.

Tapi kamu suka kan diremes2 begini. Aku boleh pegang nonok kamu ya Sin, udah kepengin nih aku, katanya sambil membuka retsluiting celanaku.

Dia tidak menunggu lampu hijau dari aku tapi langsung action saja. Aku membiarkan tindakannya. Celanaku malah diplorotkan sampe kepaha sehingga kelihatanlah CDku yang tipis dan minim. dengan penuh napsu langsung tanggannya menerobos ke sela2 pahaku dan menggosok nonokku yang masih dilapisi CD.

Sin udah basah banget nonok kamu, kamu udah napsu ya, jembut kamu lebat banget Sin, nggak heran napsu kamu besar, Kamu belum pernah dientot di mobil kan Sin, kita ngentotnya dimobil aja ya, katanya lagi.

Cerita Panas Tante girang Liburan Nikmat bersama janda Montok.

Aku bingung apakah membiarkan dia mengentoti aku atau tidak, dalam hati sih aku kepengen. Makanya aku membiarkan dia meraba seluruh tubuhku. Aku buka retsluiting celananya juga, menurunkan celananya, kemudian aku merogoh masuk CDnya, wow kontolnya ternyata besar dan panjang, ngacengnya sudah keras sekali.

Gede amat kontolmu kataku.

Emangnya kamu belum pernah ngerasain kontol segede punyaku, jawabnya bangga.

Gak segede kontolmu, jawabku terus terang.

Wah kalo gitu nonok kamu masih sempit dong, cuma kelewatan kontol yang kecil, malem ini asik dong kita ya. Kamu mau kan aku entot, katanya sambil tertawa.

kontol dia tergolong besar juga, keker, melengkung keatas dan uraturatnya nonjolnonjol.

Wah! pasti cewek kamu ngejerit kalo kamu entot dong

Iya, ngejerit keenakan. sebentar lagi kamu juga jerit2, cewek yang jembutnya lebat kaya kamu kan binal banget kalo lagi dientot, jawabnya.

Singkat cerita, kami berdua pindah ke bangku belakang mobilnya. Baju dan celana ku dilepaskan dan dia langsung saja meremas2 kembali toketku. Nggak lama kemudian braku sudah dilepasnya. Dia mencium keningku, kemudian mataku. Aku terpejam menikmati ciuman dan remasannya ditoketku. Ciumannya turun ke hidungku, pipiku dan akhirnya mendarat di bibirku. Nafasku mulai agak memburu, kami berdua terbenam dalam ciuman yang hangat. Dia mengarahkan mulutnya ke leherku, ke pundak, lalu turun ke toketku yang sudah mengeras. Dia memainkan lidahnya dipentilku yang juga sudah mengeras, yang kiri dan kemudian yang kanan. Baca cerita bersambung Enny Arrow Hari Kelabu

Aah enak, kataku terengah karena napsuku yang sudah berkobar2.

Dia terus menciumi pentilku, kemudian turun ke perutku dan menciumi puserku, aku selalu kegelian kalo puserku dicium. Sambil mencium puserku, tangannya nyelip ke balik CD mini ku dan meraba nonokku. otomatis pahaku mengangkang supaya dia mudah mengakses nonokku.

Sin, ni jembut, lebat amat, katanya sambil mengelus2 jembutku.

Kemudian jarinya terbenam dinonokku dan terus mengilik2 itilku.

Sin nonokmu udah basah banget, kamu udah napsu sekali ya, katanya.

Aku tidak menjawab perkataannya hanya mengerang keenakan karena kilikan jarinya ke itilku makin cepat.

Mulutnya kemudian menciumi jembutku dan kemudian lidahnya menggantikan fungsi jarinya mengilik itilku. Aku semakin tidak dapat menahan napsuku dan eranganku semakin keras. Dia langsung meremas kedua toketku dan memlintir2 pentilku.

aku udah pengen dientot nih, masukin dong kontol kamu, kataku minta.

Lidahnya terus saja menjilati itilku sehingga kembali aku mendesah keenakan.

Aah enak banget, padahal baru dijilat. Apalagi kalo disodok pake kontol gede kamu, lebih enak lagi, ayoo dong aku udah gak tahan nih, aku terus merengek2 minta segera dientot.

Dia merebahkan senderan bangku mobilnya sehingga aku menjadi berbaring, kakiku agak menekuk karena panjang mobilnya tidak mencukupi. Dia segera memposisikan dirinya kedekat kepalaku

Sin, aku pengen ngerasain dulu diemut sama kamu, katanya sambil mendekatkan kontolnya ke mulutku.



Segera kugapai kontolnya yang sudah ngaceng dan kumasukan kontolnya yang besar dan melengkung kedalam mulutku. Langsung kuemut dengan keras. Dia mendorong kontolnya keluar masuk pelan ke mulutku sambil mendesis. Aku emut kontolnya terus.

Sin diemut mulut kamu aja nikmatnya kaya begini, apalagi kalo diemut nonok kamu ya, katanya sambil mempercepat enjotan kontolnya keluar masuk mulutku.

Sin, aku ngecret dimulut kamu ya, katanya.

Jangan, dinonokku aja, aku udah pengen ngerasain kontol kamu keluar masuk nonokku, jawabku.

Dia melepaskan semua pakaiannya dan kemudian menarik CDku sampe lepas, kami sudah bertelanjang bulat. Dia memposisikan tubuhnya diantara kedua pahaku dan mengarahkan kontol gedenya ke nonokku. Aku rasakan kepala kontolnya mulai masuk perlahan, ditekannya lagi sedikit sehingga kontolnya mulai menyeruak sdiakit2 ke dalam nonokku. Nikmat banget rasanya nonokku kegesek kontolnya yang besar dan keras itu. Perlahan tapi pasti kontolnya nancep makin dalam ke nonokku. Kurasakan nonokku udah mulai basah karena gesekan kontolnya yang hampir masuk semua itu. Akhirnya dia mendesakkan kontolnya dengan cepat dan tibatiba sehingga nancap semuanya di nonokku.

ssshhhhh.., erangku sambil terpejam. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras.

Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Aku mulai memundurmajukan pantatku, sebentar kuputar goyanganku kekiri, lalu kekanan, memutar, mengiringi enjotan kontolnya di nonokku. Aku meremas rambutnya, sesekali badannya kupeluk erat2. Tubuhku dan dia berkeringat karena dalam ruangan mobil mulai panas, namun aku tidak perduli karena sedang merasakan nikmat. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku merasa sudah mau nyampe

cepetan ngenjotnya, lebih keras lagi, enak banget kontolmu

Kakiku kuangkat ke atas melingkari pinggangnya sehingga rasanya kontolnya nancep makin dalem di nonokku. Akhirnya

aahhhh

kurasakan nonokku menegang dan mengejutngejut menjepit kontolnya.

Sin, nonokmu nikmat bangetnya bisa ngempot, baru kali ini aku ngerasain empotan nonok senikmat empotan kamu, katanya sambil terus mengenjotkan kontolnya.

Aaahhhhh. gila. ini nikmat sekali , dia menancapkan kontolnya sedalam2nya ke nonokku dan ngecretlah pejunya. Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, pejunya muncrat banyak sekali. Aku terkulai lemes, kupeluk dia

Sin, enak banget ngentot sama kamu, rasanya beda sama cewek lainnya yang pernah kuentoti, katanya.

Aku juga nikmat, abis kontol kamu gede banget. Aku pengen lagi deh, kita cari kamar yuk. Biasanya selain di mobil kamu ngentotnya dimana ajakku.

Dia langsung mencabut kontolnya, mengambil tisu dan diberikannya kepadaku untuk mengelap nonok dan keringetku. Diapun menyeka keringat dan kontolnya dengan tisu. Tisu bekasnya dibuang ke luar jendela yang sudah dibuka sdikit supaya hawa didalem mobil tidak terlalu panas.

Baca cerita Dewasa Pesta Sex Tukang bubur langgananku bikin sange.

Kami memakai pakaian kembali dan dia membawaku ke motel didekat pantai. Sampe dimotel, aku langsung masuk ke kamarnya. Iseng aku hidupkan TVnya, ternyata motelnya menanyangkan film biru, perempuan dengan wajah asia sedang nungging dientot sama bule. kontol si bule yang besar dan panjang keluar masuk nonok sicewek, dan ceweknya ber ah uh, seperti lazimnya film biru.

Aku duduk di tempat tidur, napsu juga aku nonton filmnya, sementara dia sedang membereskan pembayaran sewa kamar. Kemudian dia duduk disebelahku di tempat tidur, ikut nonton. Aku merapatkan ke badannya, toketku sebelah kiri udah nempel di badannya. kontolnya kuraba, ternyata sudah ngaceng lagi dengan kerasnya. Dia membalas meremes toketku. Segera saja pakaianku dilepasnya semuanya. Langsung dia kembali meremes2 toketku sambil mencium bibirku. Aku berbaring ditempat tidur, dia mulai menciumi toketku dan menghisap pentilku. Tangan satunya menjalar kebawah dan mengkilik2 nonok dan itilku. Aku merintih2 karena napsuku sudah naik lagi. Segera dia melepas pakaiannya sendiri dan berbaring disebelahku. kontolnya yang sudah keras sekali kuremes2 dan kukocok2. Dia memutar badannya ke posisi 69 dan mulai menjilati nonok dan itilku diantara pahaku yang sudah mengangkang lebar2. Jembutku dielus2nya sambil terus mengemut itilku. Aku sudah tidak dapat menahan napsuku yang sudah berkobar2. kontolnya segera kuemut2.

Baca juga cerita Abg Montok Basah Vaginaku ML Sama Mas Angga

Akhirnya aku mengambil inisiatif menaiki badannya, menduduki kontolnya sehingga kontolnya kembali menyusup ke dalam nonokku, kutekan dengan keras sehingga sebentar saja kontolnya sudah nancep semuanya ke nonokku. Aku mulai mengenjot kontolnya dengan menaikturunkan pantatku. kontolnya keluar masuk nonokku seirama dengan enjotan pantatku. Aku udah nggak tahan lagi, sehingga enjotanku makin cepet dan keras. Toketku diremas2nya, dan pentilku terkadang diemut2nya.

aku mau nyampe, enak banget kontolmu deh, erangku dan akhirnya aku ambruk diatas badannya. Terasa nonokku kedutan meremes2 kontolnya.

Dia segera berguling sehingga aku telentang dibawahnya. Dia meneruskan permainan dengan mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan cepat dan keras. Nikmat sekali, baru nyampe sudah dienjot dengan keras. Dia terus saja mengenjot nonokku dengan cepat dan keras,

Sin, tadi empotan nonokmu kerasa banget deh, lebih kerasa katimbang di mobil. Nikmat banget deh Sin ngentot sama kamu. Nggak lama lagi akhirnya dia pun hampir nyampe,

Sin keluarin sama2 ya, aku hampir ngecret nih.

Aku tidak menjawab, kakiku melingkari pinggangnya dan kuteken keras2 sehingga kontolnya nancep dalem sekali di nonokku, sampai akhirnya aku bergetar karena nyampe lagi nikmat banget, teken yang keras dong. Dia mengenjotkan kontolnya sedalam2nya di nonokku dan melenguh

Sin, aku ngecret.

Terasa pejunya muncrat beberapa kali didalam nonokku. Oh nikmat banget rasanya, lemes banget badanku, aku memeluk dia erat2, dan dia akhirnya berbaring disebelahku, kontolnya berlumuran peju dan cairan nonokku.

lemes banget deh aku, ngentot sama kamu menguras tenaga ya, kataku.

Ya udah, tidur aja dulu, nanti bangun tidur kita ngentot lagi, jawabnya sambil memelukku. Karena lelah, aku tertidur dipelukannya.

Aku tidak tau berapa lama tertidur dipelukannya. Ketika aku terbangun, dia sedang memandangi wajahku yang masih ngantuk itu.

Sin, kamu cantik sekali kalo sedang tidur, sayangnya kamu bukan istriku ya.

Enggak jadi istri tapi kan udah melayani napsunya kamu, jawabku tersenyum.

Dia bangun dan masuk kamar mandi, keluar dari kamar mandi, dia membawa gayung, sabun dan handuk. Dia mulai membersihkan nonokku yang belepotan pejunya dan lendirku sendiri. Setelah bersih, dia masuk ke kamar mandi lagi, terdengar suara air yang dibuang dan keran yang dibuka.

Tak lama kemudian dia keluar dari kamar mandi membawa gayung yang tadi, lengkap dengan sabun dan handuk. Rupanya dia mengganti air digayung. Dia duduk disebelahku dan mulai menyeka wajahku, terus kebawah, ke toketku, perutku, nonokku lagi, pahaku sampai ke telapak kakiku. Aku jadi merinding, apalagi ketika toket, puser, nonok dan pahaku dielus2nya dengan handuk basah.

Apalagi ruangan dingin karena AC tetap menyala. Aku hanya terpejam saja, menahan gelinya usapan handuk. Selesainya dia berkata, Gantian dong. Aku segera membuang air yang ada digayung dan mengisinya dengan air yang baru. Aku kembali ke tempat tidur dan mulai mengelap wajah, leher, dada dan perutnya dengan handuk basah. kontolnya kukocok2 dan kepalanya kuemut2.

Enggak dilap malah diemut, katanya.

Aku tidak menjawab karena kepalaku sedang mengangguk2 sehingga kontolnya keluar masuk di mulutku. Cukup lama aku mengemut kontolnya, sampe pelan2 kontolnya mulai mengeras lagi. Segera kontolnya kukocok2 dengan cepat sehingga ngaceng sempurna. sudah siap tempur lagi nih kontolmu. Dia tidak menjawab, tapi segera memeluk dan mencium bibirku. Tangannya segera meremas2 toketku dan kemudian kembali mengilik2 itilku. Dia tau bahwa napsuku akan cepat berkobar kalo itilku dikilik2, dia benar nggak lama kemudian aku sudah napsu kembali dan pengen segera dientot.



aku udah pengen ngerasain kontolmu keluar masuk nonokku lagi, masukin dong, aku merengek2.

Dia akhirnya menaiki aku dan segera menancapkan kontolnya ke nonokku. Nikmat banget rasanya ketika kontolnya yang besar itu segera menyesaki nonokku karena sudah nancep semuanya kdealam nonokku. Dia mulai mengenjot kontolnya keluar masuk nonokku dengan cepat dan keras. Aku mulai mengerang2 keenakan. Pantatku bergerak kekiri dan kekanan mengimbangi enjotan kontolnya. Toketku diremas2nya dengan kedua tangannya, dia bertumpu dengan sikutnya, hal ini menambah rangsangan buatku.

Akhhh Oukkkhhh seruku kenikmatan.

Dia memelukku erat dan mempercepat enjotan kontolnya, makin lama makin cepat dan keras. Aku tidak dapat menahan serangannya lagi, sehingga akhirnya aku melolong aku nyampe lagi, nikmat banget ngentot sama kamu deh. nonokku terasa berdenyut2 meremas kontolnya sehingga dia pun meringis keenakan

Aah Sin, empotan nonok kamu kerasa banget. kontolku kaya sedang diemut dan diremes. Empotanmu hebat banget Sin.

Dia mencabut kontolnya dari nonokku, aku ditunggingkannya dan dia menancapkan kontolnya ke nonokku dengan keras, sekali enjot kontolnya sudah masuk semua. Kemudian dia mulai lagi mengenjot nonokku dari belakang. Aku nelungkup ke bantal menahan rasa nikmat yang luar biasa ketika dienjot kontolnya. Dia memegang pantatku sambil mengenjotkan kontolnya dengan cepat dan keras. Aku nggak tahan untuk nyampe lagi, luar biasa enjotannya yang begitu merangsang aku sehingga aku cepat sekali nyampe.

aku mau nyampe lagi, aakh, seruku dan aku ambruk ke tempat tidur.

Sin, kamu cepet banget nyampenya, aku belum kerasa mau ngecret, katanya.

Abis kontolmu enak banget, kamu pinter banget ngenjotnya. Terusin aja sampe kamu ngecret lagi dinonokku, jawabku.

Dia menelentangkan ku dan segera dinaikinya tubuhku. kontolnya kembali ambles dinonokku dan dia mulai mengenjotkan keluar masuk dengan cepat. Kalo ditekan, kontolnya ambles semua di nonokku, ooh nikmat banget rasanya. Dia dengan perkasa terus mengenjotkan kontolnya keluar masuk. Setelah ngecret 2 kali dinonokku, ternyata dia bisa bertahan lebih lama.

Baca juga Cerita panas tante Janda cantik haus belaian

Kadang kontolnya dicabut dari nonokku, dan sebentar kemudian ditancepkannya kembali dengan keras sehingga dengan sekali sodok langsung nancep semuanya ke nonokku.

nikmat benget enjotanmu yang barusan, terus, yang keras, aku merintih2.

Dia meneruskan cara enjotannya. Aku kembali berteriak2 keenakan. Aku menggoyangkan pinggulku kekiri dan kekanan,.ketika kontolnya dicabut, pantatku refleks mengangkat keatas untuk mencegah kontolnya lepas dari nonokku. Dia mengubah gaya enjotannya,sehabis menjotkan kontolnya hingga masuk semua, dia menarik kontolnya separuh beberapa kali kemudian digentakkannya kembali sehingga nancep kebagian paling dalam dari nonokku.

Aaakh, makin lama dientot kamu makin nikmat rasanya, aku lemes banget deh, kataku kepayahan.

Dia terus mempermainkan nonokku dengan cara itu. Kemudian dia memelukku erat2, menciumi wajah dan bibirku. kontolnya tidak dienjotkan karena sudah nancep dalam sekali, tetapi digerak2kan. Lebih nikmat lagi rasanya karena seakan2 kontolnya sedang menggaruk2 nonokku.

pinter banget sih kamu kasih kenikmatan sama aku, teriakku.

Dia mulai lagi mengenjotkan kontolnya keluar masuk dengan keras dan cepat. Aku menggeliat2 keenakan sambil mengerang2. Aku membelitkan kakiku ke pinggangnya, supaya dia cuma bisa mengeluarmasukkan kontolnya ke nonokku tanpa bisa mencabutnya.

Sin, aku udah mau ngecret, akhirnya dia melenguh.

Kakiku yang melingkar dipinggangnya kuturunkan, aku mengangkang selebar2nya karena aku yakin dia akan mengenjotkan kontolnya lebih cepat dan keras lagi. Dia dengan terengah2 terus mengenjot nonokku, sampai akhirnya

Sin, aku ngecret.

Terasa pejunya muncrat beberapa kali dalam nonokku, dan bersamaan dengan itu akupun nyampe lagi

aakh nikmat banget malem ini, kamu luar biasa sekali sehingga aku nyampe 3 kali baru kamu ngecret.

nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya. Keringatku bercampur dengan keringatnya yang membanjir walaupun AC dalam kamar menyala.Setelah denyut jantung kembali normal, kami masuk kamar mandi dan membersihkan diri.

Kita istirahat saja ya Sin, besok baru pulang. iya, aku lemes banget nih, tapi besok sebelum check out aku dientot lagi ya

Ketika aku terbangun kembali, kulihat di sudah terbangun dan turun dari ranjang ke kamar mandi.

Sin, tidur aja lagi masih gelap diluar.

Aku melihat arloji, jam 5 lewat.Tetapi aku merasa lapar, mungkin karena semalam kerja keras dengan dia. Dia kembali dari kamar mandi.

aku laper nih, kataku.

Dia tersenyum Semalem kerja keras ya Sin

Iyalah, kamunya sih gak puas2 ngentotnya, jawabku.

Tapi suka kan, katanya lagi.

Suka banget, enak kok gak suka, jawabku.

Dia menelpon room service pesan makan pagi. Tidak lama kemudian, pesanannya datang. Aku segera masuk ke kamar mandi dan dia dengan hanya balutan handuk menerima dan membayar pesanan makanan itu. Setelah itu, walaupun masih gelap segera makanan kusantap dengan lahap. Sehabis makan aku masuk kekamar mandi membersihkan diri.

Sin, ngapain bebersih, kan sebentar lagi keringatan lagi, katanya dari ranjang.

Ketika keluar dari kamar mandi, dia sudah berbaring di ranjang sambil mengelus2 kontolnya. Aku berbaring disebelahnya dan segera mengelus2 kontolnya juga. Dia membiarkan aku mengelus2 kontolnya, kuremas2 dan mulai kukocok2. Nggak lama kemudian kontolnya mulai mengeras.

 

Dia mulai mencium bibirku dengan napsu, toketku pun diremas2nya dengan gemas. Perlahan dia mulai menciumi toketku, pentilku menjadi sasaran emutannya, aku mendesah2 keenakan.

Terus dong, enak, erangku.

Bibirnya terus menjelajah kebawah, ke nonokku. Pahaku dikangkangkannya, sehingga belahan nonokku menganga. Dia mulai menjilati nonokku yang sudah basah. Aku tambah melenguh2 ketika itilku menjadi sasaran jilatannya yang berikut.

enak banget, aku udah napsu nih. Dientot dong, pintaku.

Dia tidak memperdulikan eranganku, malah itilku diemutnya, sementara tangannya terus meremas2 toketku dan memlintir2 pentilku. Rangsangan yang aku terima pagi buta itu makin besar sehingga akhirnya aku tidak dapat menahan diriku lagi,

aku nyampe aah.

Cepat banget Sin, belum dientot, jawabnya.

Aku terkulai lemas karena sudah nyampe, kontolnya segera kuremas2 lagi. Dia kembali mencium bibirku dengan ganas, aku menyambut ciumannya. Lidahku segera melilit lidahnya dan dia menghisap lidahku yang masuk kemulutnya. Toketku terus diremas2nya.

Sin, isep kontolku dong, pintanya,

segera saja aku merubah posisi dan mulai menjilati kontolnya yang sudah keras banget ngacengnya. Kepala kontolnya mulai kuemut dan tak lama kemudian kepalaku mulai mengangguk2, mengeluar masukkan kontolnya ke mulutku. Gilirannya yang melenguh,

Enak banget Sin.

nonokku yang berasa dekat mulutnya kembali menjadi sasaran, Lidahnya segera menyerbu masuk dan mulai menjilat itilku lagi. Napsuku dengan cepat berkobar kembali.

Aku direbahkannya dan tubuhnya langsung menindihku sembari menciumi bibirku. kontolnya diarahkan hingga berada tepat di depan mulut nonokku, digosokgosokkannya kontolnya di lipatan nonokku. Sensasinya sangat mengenakkan, aku memeluknya erat sekali sambil terus mengerang nikmat. nonokku semakin basah dan perlahan kontolnya yang besar mendesak masuk ke dalam nonokku. Aku mengangkat kedua kakinya hingga selakanganku lebih terbuka lebar sehingga kontolnya dengan leluasa menerobos masuk nonokku.

Aku mengeluh, Aduh.., enak banget deh.

Saat itu kontolnya telah masuk semua, dia diam sejenak dan kemudian dengan perlahan mulai mengenjotkan kontolnya keluar masuk, semakin lama semakin kencang hingga memasuki nonokku sampe mentok. Dia terus mengenjotkan kontolnya dengan penuh napsu sambil melumat habis bibirku dan meremas toketku yang mengeras. Ciumannya mulai turun ke leherku, aku mendesah kenikmatan.

aku hampir.. aku makin mendesah nggak karuan.

Dia tidak memperdulikan eranganku, kontolnya terus dienjotkan keluar masuk nonokku dengan keras dan cepat. Aku terus mendesah desah, sementara enjotan kontolnya makin cepat saja ke dalam nonokku.



haku mau lagi.. Ahh.., rintihku.

Aku juga Sin.., balasnya.

Enjotannya dipercepat dan akhirnya pejunya muncrat memenuhi nonokku. Bersamaan dengan itu, aku mengejang keenakan. Aku nyampe berbarengan dengan dia. nonokku terasa berdenyut2 meremas2 kontolnya.

Enak banget Sin, erangnya.

Aku dipeluknya sambil mencium keningku, kon tolnya masih tertanam di nonokku sampai mengecil dengan sendirinya. Dia akhirnya mencabut kontolnya. Ranjang telah sangat basah oleh cairan kami berdua. Lalu kami berdua kembali tidur sambil berpelukan beberapa lama. Ketika bangun, segera dia mengajakku membersihkan diri, berpakaian dan cek out.

Cerita Porno Malam Pertamaku Yang Hot

Cerita Porno Malam Pertamaku Yang Hot -  Sebut saja nama ku Lilis, aku seorang pegawai swasta di sebuah perusahaan di Kota S, usia saya 19 tahun, tinggi badan 168 Cm, berat badan 50 Kg, cukup ideal untuk seorang wanita seumuran 19 tahun. saya ingin berbagi cerita tentang malam pertama ku dgn suami.


Suamiku berusia 27 tahun lumayan jauh usianya dgn ku, panggil saja nama suami ku Ihksan.

Pada bulan April kemarin kami baru saja melakukan pernikahan, dan undangan yg datang cukup banyak karena semua temanteman dan saudara dari jauh pada datang.

Setelah selesai resepsi pernikahan kirakira jam 10 an malam kamipun putuskan untuk beristirahat karena kelelahan seharian menerima undangan. cerita sex terbaru Saya pun mandi bersihbersih dan membaringkan badan di ranjang yg di rias.

Neng, Aa lemes tolong pijitin dong sambil bernada manja suamiku meminta ku untuk memijitinnya, karena aku jg kelelahan jadi aku pun menolaknya,
ayo dong Neng, pijitin Aa dosa loh kalo gak nurut sama suami, Aku pun terpaksa harus menurutinya, maklum aku baru jadi seorang istri
ya udah deh a, Neng pijitin, tapi gantian yah a, aku jg pegel pegel a,
Iyaaa istriku sayang,,,, nanti Aa pijitin malah nanti pijitnya di kasih plus, plus cium. Hehehehe,
IsHHhh, si Aa udah genit ajah,,, Aku pun mulai pijitin kakinya.



Cerita dewasa terbaru, Aku pijitin kakinya eh, si Aa ternyata malah mengerang yg aneh aneh,

aahhh,,, uuhhh, enak Neng,,, aku langsung lepasin pijitan ku
gantian dong a, aku jg pegel,,, lalu suamiku pun mulai memijit mijit kaki aku, entah knp saat telapak tangannya menyentuh kulit ku, aku menjadi merinding dan merasa terangsang dan ternyata pijitan suamiku makin naik dari betis lalu ke paha aduuhhh,,,,,
Knp Neng,,? enak pijitan Aa ?, aku sadar aku mulai terangsang, namun aku malu menampakkan muka merangsang aku,
Neng, malam pertama nih ?,

emang knp a? aku pura pura bloon karena malu untuk membahasnya, tak lama ternyata pijatan tangan suamiku terus naik dan berhenti di selangkangan paha aku, aku sudah tak bisa lagi menyembunyikan rasa merangsangku, aku pun mengerang
emmhhhh,,,,, uhhhh.,
knp Neng? aku hanya dia dan mulai mendesah,
udah gak kuat yah neng? dalam hati aku berkata
suamiku lama nih, aku udah gak kuat jg.

suamiku terus saja memijitmijit selangkangan ku, sesekali dia menyetuh memek ku dgn jari kelingkingku dan membuat aku sulit menahan gairahku. Karena aku sudah tak tahan lagi, aku langsung bangun dan merangkul suamiku serta ku kecup bibirnya dgn liar,

emmhhh,,,emmmhhh ayo Aa,
emh emh, udah gak tahan yah ?, aku tdk menghiraukan ucapan suamiku, aku langsung bukakan saja baju dan celana suami ku dan suamiku pun membukakan baju ku,
Neng, pegang coba penis Aa, terus kocok pelan pelan biar berdirinya tegak, akupun perlahan memegang penis suamiku yg lumayan panjang kira kira 15 Cm, entah knp setelah aku memegang penis suami ku, aku malah menjadi semakin tak tahan ingin memasukanny ke dalam memek ku,

Aa, masukin yah?,
emh emh, si Eneng bener bener udah gak sabar nih ya,,, aku pun melentangkan badan ku, dan suamiku pun mulai menyodorkan penisnya ke arah memekku, setelah menempel penisnya di memek ku, suamiku malah menggesek gesekkan kepala penisnya di titil ku dan itu membuat aku semakin terangsang, aku merasakan aku akan orgasme
uuppppphhhhh,,,,,ahhhh,,,,,
jangan berisik Eneng sayang yg lain belum pada tidur, aku pun lemas karena telah orgasme duluan, namun suamiku terus menggesek gesekkan penisnya ke titil ku, aku merasa geli namun setelah beberapa saat aku merasa terangsang kembali, dan kini penis suamiku siap masuk kandang,

pelan pelan Aa, perih,
iyah sayang,,, sedikit demi sedikit penis suamiku pun masuk
eemmmmmhh,,, sakit Aa.. dan Sleppp !! penis suamiku pun masuk sepenuhnya ke memek ku, aku merasa perih, sakit dan kaku merasa ada yg mengganjal di memek ku,
arrgghh,,,, perlahan suamiku menarik penisnya dan memasukannya lagi pula secara perlahan, setelah beberapa kali genjotan rasa sakit yg pertama kali saat penis suami ku masuk berubah menjadi rasa yg nikmat dan membuat aku semakin bergairah.

setelah beberapa kali genjotan lalu kita pun mengganti posisi,

neng, berdiri terus nungging yah,,,,
heeemmhhmmhh,,, tapi matiin lampunya Aa, Eneng malu.
ya udah Aa matiin,,,. Lalu aku pun berdiri dan tangan ku berpegangan pada jendela kamar, tiba tiba zzleeepppp !! penis suamiku masuk melalui jalan belakang, aku pun kaget namun itu membuat aku semakin liar saja menghadapi suamiku, dia genjot perlahan penisnya lalu kedua tangannya masuk di sela sela ketiak ku memegang tete ku dan mempermainkan puting ku,

emmmpppphhhh..,
hessssshhhhhh,,, aaarrrrhhhhh aku merasa sudah tdk tahan lagi karena putingku di permainkan sehingga membuatku semakin lebih terangsang dan akhirnya
aarrgggghhhhh,,,,,,,,,, aku tarik rambut suamiku dgn repleks,
udah neng,,,? aku hanya diam saja, karena sesungguhnya aku orgasme kedua kalinya, tiba tiba suamiku pun menyuruhku untuk ganti posisi, kali ini suamiku terlentang di bawah dan aku dia atas



masukin sama Eneng penis Aa nya yah,,, dan Zleeeppp !!
Arrrrhhhhgggg,,,, posisi ku di atas ternyata lebih nikmat dari posisi ku yg tadi, aku pun menggenjot suamiku naik turun arrrhhh enak neng,, aku merasa posisi ku di atas membuat ku lebih cepat untuk orgasme
neng,,, arrrhHHHhh neng,,,, suamiku sepertinya akan orgasme pula dan saat aku goyang kan pinggulku secara memutar suamiku pun

meladeninya dgn cara menggerakan pinggulnya jg dan akhirnya seperti ada cairan kental yg deras menyembur memek ku



aarrgghhh nengg ternyata suamiku telah oragasme namun setelah beberapa saat suamiku orgasme aku pun sepertinya akan merasakan hal yg sama seperti ada aliran listrik yg berjalan dari seluruh tubuhku menuju memek ku dan akhirnya aaarhhhh,,,,,,,,,,,,,,,aarrrRRRhhhhh aku pun lemas dan jatuh di pelukan suamiku, dan kami pun tertidur sampai lelap dan penis suamiku pun masih tertancap di memek ku sampai pagi.

Cerita Dewasa Naughty Wife Sara 3

Cerita Dewasa Naughty Wife Sara 3 - Cerita Dewasa Siang Tante Mereka mengucap salam serempak.

Ini Tante, Tejo dah 3 hari ga masuk sekolah kirain sakit atau apa Luki menjelaskan maksud kedatangannya.


Sarah tersenyum, Bukan Tejo yang sakit tapi Tante Jelasnya.

Ooo Mereka manggutmanggut bersamaan.

Ya, dia jadi jagain dan gantiin Tante ngurusin rumah Tante kan sendirian ga ada pembantu Sarah melanjutkan sambil tersenyum melirik Tejo. Tejo yang merasa dirinya dibanggakan itu tersipu.

Ambilin minum sana Jo buat temantemanmu Ucap Sarah pada Tejo.

Wah ga usah repotrepot Tante Beni menyahut basabasi.

Cuman nuang aja kok di luar lagi panaspanasnya kan, pasti pada haus kan? Jawab Sarah.

Setelah minuman dingin datang, mereka langsung menyerbunya. Obrolan pun seterusnya berlangsung hangat. Walau Sarah ikut nimbrung, temanteman Tejo sama sekali tak keberatan dengan keberadaannya. Sarah memang sosok yang ramah dan supel. Hal itu sangat mempesona mereka. Bahkan dalam beberapa kedatangan mereka sebelum ini, sudah menjadi tujuan mereka untuk dapat bertemu Sarah. Hari ini pun tak terkecuali. Dalam obrolan itu, Sarah menyinggungnyinggung tentang pacar. Untuk menggoda Tejo dia bertanya pada temantemannya benarkah keponakannya itu belum punya pacar. Semua temannya membenarkan sambil tertawatawa. Tejo tampak bersungutsungut karna kesal dan malu. Melihat itu, Sarah malah makin menggodanya. Luki juga ikut menimpali,

Tiap hari udah tinggal bareng Tante cantik, ya gak kepikiran cari pacar tuh!

Sarah tertawa tersanjung mendengarnya. Emang paling jago nggombal kamu ya Luk Ajarin dong Tejo ini Sahut Sarah melirik Tejo.

Obrolan pun terus berlangsung cair dengan tema itu. Dari obrolan itu Sarah baru mengetahui ternyata Luki sudah pernah menghamili gadis SMU. Walau masih SMP sekelas dengan Tejo, usia Luki hampir 3 tahun lebih tua. Harusnya kini dia sudah kelas 2 SMU, tapi karna bengal dan bodoh dia terus tinggal kelas. Walau surprise, Sarah purapura menanggapinya biasabiasa saja.

Luki menjelaskan gadis yang dihamilinya itu melakukan aborsi. Karna usia kehamilannya yang masih muda, aborsi berjalan lancar dan tidak membahayakan. Meski Luki mengaku menyesal namun temantemannya mengatakan bahwa seminggu setelah diputus oleh gadis itu, Luki sudah menggandeng pacar baru. Sarah gelenggeleng kepala mendengarnya,

Wajah paspasan gitu aja bisa jadi playboy kamu ya? Ledeknya.

Yee muka boleh paspasan Tante, tapi perkakas lainnya maksimal! Sahut Luki jumawa.

Semua tertawa mendengarnya karna paham apa yang dimaksud Luki. Sarah yang sudah pernah melihat perkakas milik Tejo melirik keponakannya itu sambil tersenyum penuh arti. Tatapan mereka bertemu, Tejo tersenyum juga seakan memahami apa yang dipikirkan Sarah. Ya, Sarah memang memikirkan bahwa dengan kemaluannya yang besar, Tejo pasti bisa memuaskan pacarpacarnya nanti. Sungguh ganjil. Sarah yang seorang wanita dewasa dan Ibu dari 1 anak, turut serta dalam perbincangan para remaja tanggung yang menjurus. Tapi Toh, Sarah tidak merasa risih dan tidak ambil pusing. Saat minuman habis, Tejo mengambil 1 botol air dari lemari es untuk menambahnya.

Ah segarnya, panaspanas gini minum minuman dingin Mereka langsung menenggak gelasnya yang telah diisi lagi oleh Tejo.

Doni kok ga minum Tante? Celetuk Boim nakal.

Ye maunya liat Tante nyusuin Udah dari tadi udah kenyang! Cibir Sarah.

He he he Kalo udah kenyang trus langsung bobo ya Tante? Kali ini Eno yang menimpali.

Sarah seperti baru sadar Doni sudah terlelap di gendongannya.

Iya nih, wah bentar ya Tante taruh dulu di boxnya. Sarah mohon diri dan ngeloyor masuk kamar.

Tapi bukannya Doni sudah 8 bulan, kok masih minum ASI Tante? Tanya Luki setelah Sarah kembali duduk di tengahtengah mereka.

Lha memangnya kenapa Luk kalo udah 8 bulan? Sarah balik bertanya.

Bukannya bayi harus disusui sampe 6 bulan aja Tante? Tanya Luki lagi.

Sok tau kamu 6 bulan itu wajib ASI gak boleh yang lain. Kalo udah lewat 6 bulan baru boleh dikasih yang lain, tapi bukan berarti ASInya harus berhenti Ya bolehboleh saja dikasih ASI terus Luk Jelas Sarah.



Oo Para remaja tanggung itu manggutmanggut bersamaan.

Tanpa sadar topik perbicangan mereka berganti menjadi membahas ASI.

Memang yang paling baik itu ASI ya Tante? Tanya Tejo.

Ya iya kalo bayi masih usia segitu paling bagus ya ASI Jawab Sarah. Sebenarnya yang namanya mamalia itu ya alamiahnya hanya minum susu pada induknya. Itu sudah cukup. Seperti anak kucing ya minum susu kucing, anak anjing minum susu anjing Lanjut Sarah. Tejo dan yang lainnya diam mendengarkan. Nah begitu juga mestinya manusia Anak manusia ya minum susu Ibunya saja itu sudah cukup. Jadi mungkin ga perlu tuh susu sapi, susu kambing, apalagi susu kuda liar segala macam Hi hi hi Jelas Sarah tertawa.

Yah manusia itu kreatif sih Tante Eno dan Beni nyeletuk.

Iya, karna manusia kreatif jadi ga puas, cari yang lain Hi hi hi Jawab Sarah.

Tapi kalo udah gede masih pingin minum susu masak minum ASI terus Tante? Tanya Boim.

Ya kalau ada ASI kenapa nggak? kalo nggak ada juga ga masalah, karna alamiahnya memang hanya perlu air susu induknya aja. Jelas Sarah.

Kalau ada ASI gimana maksudnya Tante? Eno masih penasaran.

Ya, maksudnya kalo anak makin dewasa produksi ASI memang akan berkurang. Dan normalnya, seperti binatang juga, kalo anak sudah gede ya nanti berhenti minum susu. Nah, tapi kalau mau minum susu dan ada ASI kenapa nggak? Ada itu kan ga harus dari Ibunya sendiri? Kayak Tejo ini Dia minum susu Tante Sarah menjelaskan panjang lebar, kemudian tertawa kecil melirik Tejo.

Haah! Tejo minum susu Tante? Eno dan lainnya jelas surprise mendengar hal itu. Sementara Tejo sendiri hanya diam sambil mesammesem.

Wiih enak dong Tante kitakita juga mau tuh! Sahut Luki semangat. Yang lainnya spontan mengangguk.

Ha ha ha Sayangnya udah habis ya Jo? Sarah spontan tertawa dan melirik Tejo.

Tejo mengangguk nyengir sambil mengangkat gelasnya yang telah kosong.

Hah, sudah habis gimana? Tanya Boim.

Iya, yang diminum Tejo itu gelas terakhir Tante belum perah lagi Jawab Sarah sambil tertawa kecil. Besok kesini lagi, nanti Tante perahin spesial buat kalian. Kerlingnya. Kelima remaja tanggung itu pun mulai blingsatan dan mupeng. Sarah tersenyum tebar pesona. Lagilagi naluri eksibisionisnya muncul. Dan melihat temanteman Tejo mulai mupeng sungguh menyenangkan hatinya.

Oh, jadi yang di gelas Tejo itu air susu Tante? Tanya Beni seperti masih tak percaya.

Kalo yang diperah habis, tapi yang di pabriknya masih banyak kan Tante? Timpal Luki yang paling berani kalau soal menjurusmenjurus begitu.

Iya, apa kita ga ngambil jatah Doni Tante? Celetuk lugu Yadi yang dari tadi hanya diam.

Tejo diam mengamati bagaimana reaksi Tantenya tiap temantemannya bertanya.

Maksudnya yang di dalam buah dada Tante? Ya melimpah dong, Tante kan masih dalam periode menyusui Jawab Sarah enteng. Mendengar katakata buah dada dari mulut Sarah membuat Luki cs makin berdebar dan terobsesi.

Kalau masih dalam periode menyusui memang produksi ASI bisa ga terbatas. Gak tergantung jumlah anak. Meski anak Tante cuma 1, asal disedot terus buah dada Tante bisa tetap mengeluarkan ASI Sarah menerangkan lebih lanjut.

Nah itu Tante, kenapa harus diperah Kita sedot aja langsung dari sumbernya! Sahut Luki mesum.

Kali ini Tejo benarbenar kaget. Begitu juga dengan temannya yang lain. Sungguh mereka tidak menyangka Luki akan berbicara senekat dan sevulgar itu pada Sarah. Tejo yang paling khawatir Tantenya akan marah dan mendamprat Luki karena kurang ajar. Tapi ternyata bukannya marah, Sarah malah tertawa melihat wajah Luki yang kelihatan ngarep banget itu.

Idiih, jadi bayi gede dong! Sahutnya geli.

Ya bukan dong Tante Kan tadi Tante sendiri yang bilang, kalo udah gede mau minum ASI kenapa nggak? Timpal Luki.

Iya kalo minum dari gelas! Tapi kalo nenen langsung ke Tante itu bayi gede namanya! Cibir Sarah.

He he he Luki hanya cengengesan saja mendengarkan Sarah.

Dirinya makin yakin Tante Tejo itu hanya main tarik ulur saja. Kalau Sarah tersinggung dan menolak semestinya sejak awal sudah menolak atau bahkan memarahi Luki. Tapi yang terjadi tidak demikian. Luki pun makin nekat. Diliriknya temantemannya termasuk Tejo. Mereka ternyata hanya diam mengkeret. Ya, mereka terutama Tejo tentu saja berdebardebar hebat. Harapharap cemas. Tejo sendiri di satu sisi ingin mendamprat kekurangajaran Luki pada Tantenya, tapi di sisi lain dia juga berharap Luki menyelesaikan misinya yang mewakili harapan dari mereka semua.

Jadi Gimana Tante? Walau nekat, agak ngeper juga Luki di hadapan Sarah yang tampak superior. Tapi ternyata dilihatnya muka Sarah mulai memerah. Entah karena malu atau mulai terangsang, tapi yang jelas tidak terlihat marah.

Udah ah Luk Jangan macemmacem! Kamu bikin temantemanmu malu tau gak tuh? Ujar Sarah sambil melirik yang lain.

Ah tementemen juga mau kok Tante Kita penasaran aja rasanya gimana Iya nggak? Gimana sih kalian jangan malumalu gitu sama Tante Sarah Luki memprovokasi temantemannya.

Mereka spontan mengangguk pelan. Tejo dan Sarah saling bertatapan, Sarah seakanakan minta persetujuan Tejo, sementara Tejo sendiri menatap Sarah dengan tatapan sayu. Sarah tidak mengerti apa maksud tatapan tejo.

Luk Dengan Tejo aja Tante khawatir. Dia dan yang lainnya sudah 15 tahun. Apalagi kamu malah udah 17 tahun lebih! Apalagi barusan ketahuan ternyata kamu sendiri udah pernah menghamili pacarmu! Sarah mencoba bersikap tegas supaya tak terlihat salah tingkah. Nah, kemarin juga kamu ketahuan bawabawa film porno Kamu yang lebih tua mestinya bisa jadi contoh yang baik dong? Lanjutnya.

Tapi Tante Walaupun kemarin aku yang bawa tapi sebenernya itu permintaan tementemen semua Jawab Luki membela diri.

Iya, Tante juga ga mau ngungkitungkit itu lagi, tapi intinya Tante cuma mau bilang, kalian semua udah dewasa, udah punya nafsu Ini bukan cuma masalah minum susu aja. Kalau Tante sampe kasih payudara tante buat kalian hisap, salahsalah kalian malah lepas kontrol dan mencabuli Tante! Sahut Sarah.

Yaa Nggak bakalan dong Tante! Kita nggak mungkin berani, kan ada Tejo juga di sini, kita juga takut masuk penjara Gak kebayang deh Tante! Luki mencoba meyakinkan. Menyusu sama wanita secantik Tante udah pasti membuat jiwa remaja kami bergolak, Tante juga maklum kan? Tapi kami janji ga bakal macemmacem selain minum susu Tante aja Luki terus membujuk Sarah. Nada bicaranya mulai terdengar ngenes.



Sarah mulai bimbang. Dan lagi Luki kemudian memprovokasi temantemannya untuk ikut berjanji. Tejo juga ikutikutan memintanya. Dia sudah membuktikan dirinya yang kemarin tidak berbuat kurang ajar terhadapnya. Intinya Luki terus meyakinkan bahwa ini adalah keinginan mereka semua, dan mereka terus berjanji tidak akan berbuat tidak senonoh. Lama kelamaan akhirnya Sarah pun mulai luluh.

Ya udah deh kalo ini memang keinginan kalian semua, Tante akan kasih Tante gak mau dibilang pelit, tapi Tante harus yakin juga dengan kalian. Tante ga ingin terjadi apaapa karena memang resikonya besar memberikan buah dada Tante buat kalian Ngerti ya? Ucapnya lembut. Para remaja itu serempak mengangguk senang.

Kamu juga Jo Sekarang Tante kasih yang lebih buat kamu di hadapan tementemen kamu Tante selama ini percaya dan ga pernah kecewa sama kamu. Secara khusus Sarah mewantiwanti Tejo. Nah, kamu ga bakal mengkhianati kepercayaan Tante dan Oom kamu kan? Lanjutnya sambil mengelus rambut Tejo.

Iya Tante, Tejo janji Jawab Tejo lirih.

Nah sekarang.. Tibatiba Sarah bangkit dari duduknya dan beralih hendak duduk di tengahtengah para remaja tanggung itu. Tepatnya di antara Luki dan Beni. Di sebelah Beni ada Boim dan Eno. Sementara Tejo dan Yadi duduk di kursi yang terpisah. Luki dan Beni jelas berdebar makin kencang saat Sarah tibatiba duduk menyela di antara mereka. Beni spontan bergeser memberi ruang pada Sarah. Wangi parfum Sarah yang tidak terlalu tajam makin membuat jantungnya blingsatan. Kerongkongannya mengering sehingga tak sepatah kata pun keluar dari mulutnya.

Sarah tersenyum meliriknya dan kemudian beralih ke Luki. Luki, kamu yang minta pertama jadi kamu yang memulai Tante mau kamu kasih contoh buat tementemen kamu. Ok? Ucapnya lembut.

Luki menganggukangguk cepat, I.. Iya tante! Jawabnya terbata.

Sarah kemudian memandangi para remaja tanggung itu satupersatu. Dirinya tersenyum melihat mukamuka mereka yang ngenes penuh harap. Sarah sendiri sebenarnya sangat merasa grogi. Sekali lagi, naluri ekshibisionisnya akan terlampiaskan 1 level lebih tinggi dari yang sudahsudah. Tangannya gemetar mulai melolosi kancing bajunya satu persatu. Melihat tangan sarah yang gemetar, Luki berinisiatif membantunya. Sarah tidak menolak, justru dihadiahinya Luki dengan senyum manis.

Udah Luk, ga usah dibuka semua! Ujarnya mencegah Luki melolosi semua kancing bajunya.

Namun Luki tidak menggubrisnya. Dibuka semua aja Tante biar lega Sahutnya.

Sarah menghela napas namun tidak mencegahnya lebih jauh. Saat semua kancingnya telah terbuka, Sarah menyingkap sebelah payudaranya hingga terlihat penuh. Dirinya memang tidak mengenakan bra sehingga tak ada penghalang lagi antara mata para remaja itu dengan kulit payudaranya yang putih mulus. Para remaja itu seketika terkesiap melihat pemandangan yang mereka idamidamkan selama ini. Dada mereka seakan mau pecah seiring dengan makin kencangnya debaran dalam jantungnya. Dengan berani Luki menyingkap payudaranya yang sebelah lagi hingga kedua buah dada Sarah kini terpampang jelas di hadapan mereka. Tejo dan temantemannya serasa ingin bersorak menyanjung Luki atas inisiatifnya yang berani itu.

Aah Luki! Protes sarah manja. Namun dirinya tidak menutupkan bajunya kembali melainkan hanya menyilangkan tangannya di dada.

Bagi para remaja itu gerakan itu justru terlihat sangat seksi dan menggairahkan. Luki pun merasa gemas dengan tingkah Sarah.

Tante telanjang dada saja, biar lega. Kami kan berenam, masak hanya mau disuguhi 1 buah dada? Ucapnya nakal.

Gemas melihat Luki yang makin berani, Sarah mencubitnya cukup keras hingga Luki meringis kesakitan. Tejo dan temannya yang lain terkekeh melihat adegan itu.

Rasain lu Ledek Boim dan Eno.

Walaupun begitu Sarah toh tetap melepas juga bajunya. Memang hawanya terasa menjadi sumpek dan gerah dengan dirinya yang dikelilingi 6 remaja seperti itu. Dengan membuka bajunya dan bertelanjang dada, Sarah memang jadi merasa lega. Dunia seakan berhenti bagi para remaja itu saat Sarah membuka bajunya. Andai ada remote control ajaib, ingin rasanya menekan tombol slow motion untuk adegan itu.

Nah, satusatu ya antri yang tertib Kerling Sarah. Kalian duduk di kursi lain ya biar Tante lega Gerah kan kalo berdempetan gini? Lanjutnya mengomando Beni, Boim, dan Eno di sebelahnya. Ba Baik Tante Jawab mereka serempak dengan muka memerah.

Mereka pun segera beranjak, meninggalkan Sarah dan Luki duduk berdua di sofa panjang itu. Luki tidak mau buang waktu lagi, tangannya meraih payudara Sarah dan mengangkatnya. Dalam sekejap mulutnya hinggap di puting susu Sarah dan menyedotnya dengan rakus bagai orang di padang pasir yang menemukan oase. Sarah spontan melenguh saking kuatnya Luki menghisap putingnya yang sensitif itu.

Aahhh Luk pelan aja Lenguhan itu terdengar begitu menggairahkan di telinga Luki.

Hisapannya justru menjadi makin kuat, kedua tangannya merangkul tubuh Sarah seakan takut Sarah akan melepaskan diri darinya. Didorongnya punggung Sarah hingga tubuhnya makin merapat padanya. Sarah memejamkan mata dan menggigit bibirnya. Dia mencoba menguasai dirinya yang juga bergejolak seiring dengan dirasakannya air susunya mengalir deras berpindah dari dalam buah dadanya ke mulut Luki.

Tidak lama Sarah berhasil menguasai dirinya. Jantungnya mulai berdetak normal, nafasnya tak lagi memburu. Begitu juga dengan Luki yang mulai memperlambat hisapannya namun tetap stabil. Luki mengelus lembut punggung Sarah yang mulus. Belum pernah dirasakan oleh tangannya kulit selembut kulit Sarah. Elusan itu membuat Sarah makin rileks sehingga Sarah sama sekali tidak memprotesnya. Dirinya pun melakukan hal yang sama pada punggung Luki. Tejo dan temannya yang lain terdiam takjub menyaksikan pemandangan itu. Temannya yang paling senior itu kini telah nyaris sempurna menjamah tubuh wanita yang selama ini mereka puja. Tante Sarah yang jelita. Tak sabar mereka menunggu gilirannya masingmasing. Waktu terasa berjalan sangat lambat bagi mereka. Tejo lah yang perasaannya paling campur aduk di antara mereka. Ada semacam rasa cemburu pada Luki. Perasaannya tak menentu memandang ekspresi wajah Sarah yang sayu. Sesekali Tantenya itu memandang ke arah mereka, menatap Tejo dan yang lainnya sambil tersenyum manis. Perasaan Tejo menjadi makin tak karuan sementara temantemannya yang lain malah makin mupeng. Sarah sendiri merasa sangat senang dengan hal itu. Dirinya benarbenar puas bertelanjang dada ria di hadapan para remaja tanggung itu. Terlebih membiarkan Luki menghisap payudaranya dan yang lain mupeng menunggu giliran benarbenar membuat dirinya melambung. Inilah hakikat diriku yang sebenarnya, seorang eksibisionis gumamnya dalam hati. Hisapan Luki pun makin mengendur. Dia sudah merasa kenyang tapi enggan meninggalkan payudara Sarah. Hisapannya mulai putusputus. Kadang dia melepaskan hisapannya dan memandang puting nan indah itu sebelum kemudian melumatnya lagi. Sarah menyadari hal itu. Mulut Luki masih mengatup di putingnya tapi tidak benarbenar menghisapnya. Dirinya pun mendorong Luki menjauh.

Udah Luk? Gantian sama yang lain Ujarnya pelan.

Luki hanya menatap nanar seperti tidak terima. Sarah pun tersenyum, dicubitnya hidung Luki gemas, Hayo kontrol diri Ingat janji kamu. Tante senang kamu memberi contoh buat temanteman kamu

Luki pun takluk. Dirinya beringsut memberi kesempatan pada temannya yang lain. Tejo tak membuang kesempatan.

Tejo dulu Tante Pintanya.

Sarah tersenyum padanya, dia tahu keponakannya itu tentu yang paling tidak sabar. Bahkan semestinya tadi Tejo mendapat giliran pertama. Tapi Sarah ternyata berniat membuatnya penasaran lebih jauh,

Kamu terakhir aja ya Jo? Ucapnya lembut.

Spontan Tejo kecewa mendengarnya.

Kamu kan di sini sama Tante, temantemanmu kan nanti harus pulang Jo Lanjut Sarah mencoba memberi pengertian.

Walau kesal, Tejo tak membantah. Sarah kemudian menarik satu teman Tejo karna semuanya berlagak malumalu. Tak satupun yang berani mengajukan diri. Eno yang beruntung mendapat giliran kedua.

Kamu siapa? Tanya Sarah lembut.

Eno Tante Jawab Eno.

Nah Eno Tadi Tante kelamaan kasih Luki, mulai dari kamu gilirannya 2 menit2 menit saja yaah? Ucap Sarah sambil tersenyum dan kemudian menatap yang lain. Luki meringis malu, sementara yang lain menganggukangguk pelan tanpa menjawab. Sarah kembali beralih pada Eno yang sudah tidak sabar. Diraihnya kepala Eno, dibelainya lembut dan diarahkan pada payudaranya. Eno mulai dengan pelan. Tidak seperti Luki yang menyedot seperti kesetanan sebelumnya. Eno menghisap dengan agak ragu, dirinya agak terkejut ketika air susu Sarah berhasil dihisapnya dan dirasakan di mulutnya. Eno pun membiasakan diri dengan hal itu, kemudian mulai menghisap dengan lancar. Kali ini Sarah menyandarkan tubuhnya di sofa sehingga Eno tak bisa memeluknya seperti Luki tadi. Sebagai gantinya tangan Eno meraih payudara Sarah yang satunya dan membelaibelainya. Sarah merasa hal itu di luar batas, tapi dibiarkannya Eno sejenak. Baru saat Eno mulai meremasremasnya, Sarah dengan tegas menghentikannya.

Eno kalau kamu mau hisap yang satunya ga usah diremasremas gitu Ujar Sarah tegas.

Eno pun meringis malu. Tapi tanpa membuang waktu dia segera melanjutkan dengan berpindah payudara. Tangannya masih meremasremas pelan tapi pada payudara yang sama sehingga seakan membantu dalam memperlancar aliran air susu Sarah masuk ke mulutnya. Sarah pun membiarkannya. Dibelainya kepala Eno supaya dia merasa rileks dan tak terburuburu. Namun Sarah tetap tegas pada aturan 2 menit. Saat waktunya tiba, dia segera mendorong Eno supaya berhenti.

Udah No Gantian Kerlingnya manis.

Eno meringis, sungguh 2 menit serasa bagai 2 detik baginya. Tapi tentu dia tak berani meminta lebih. Dengan berat hati dia mundur mempersilahkan yang lain. Berbeda dengan sebelumnya, kini Beni, Yadi, dan Boim berebut untuk mendapat giliran selanjutnya. Sarah tertawa melihat tingkah mereka yang sudah tidak malumalu lagi. Dia pun merasa bahwa dirinyalah yang harus menentukan siapa selanjutnya. Diraihnya tangan Boim dan ditarik mendekat. Boim yang merasa terpilih mesammesem kegeeran,

Yesss Pekiknya girang.

Kamu siapa namanya? Tanya Sarah lembut begitu Boim duduk di sampingnya.

Bo Boim tante! Jawab Boim gagap karena grogi.

Sarah tertawa, Ga usah grogi begitu, ayo dimulai, 2 menit yaah? Kerlingnya memberi isyarat pada Boim untuk memulai.

Tanpa menjawab lagi Boim langsung memeluk tubuh Sarah menciumi kedua buah dadanya dengan rakus. Dikecupinya seluruh permukaan kulit buah dada Sarah dengan cepat secara bergantian. Agaknya dia dari tadi sudah sangat gemas dengan buah dada Sarah sehingga lupa diri. Sarah spontan tertawa dengan perilaku Boim itu.



Aduh Boim Boim! Stop! Ujar Sarah di sela tawanya, didorongnya kepala Boim menjauh dari buah dadanya. Boim yang sadar dirinya melanggar aturan seketika mengkeret. Buah dada Sarah yang ranum dengan kulitnya yang mulus dan seputih salju begitu menggodanya sehingga lupa diri. Tapi Sarah tidak marah.

Kamu mau minum susu atau mencabuli Tante hayoo? Belumbelum sudah lupa diri ya! Dengan gemas Sarah mencubit pipi Boim. Tentu cubitannya sama sekali tidak sakit. Boim meringis.

Mau minum susu Tante Jawabnya lirih.

Nah kalo mau minum susu yang tertib dong! Kalo ga bisa tertib Tante batalin acara minum susunya sampai di sini! Ujar Sarah tegas.

Waduh Jangan dong Tante! Beni dan Yadi serempak nyeletuk dengan wajah memelas. Boim sendiri malah terdiam merasa bersalah.

Pokoknya kalo ada salah satu aja dari kalian yang menunjukkan sikap ga bisa kontrol diri, Tante batalin acara minum susunya buat kalian semua! Merasa di atas angin Sarah purapura mengancam untuk mempermainkan perasaan para remaja itu.

Semua pun terlihat merengut kesal pada Boim. Sarah tertawa melihatnya.

Sudah Sudah Tante maklum kok. Ucap Sarah sambil mengelus kepala Boim.

Tante kasih kesempatan lagi, tapi sebagai hukumannya jatah kamu Tante potong ya? Semenit aja buat kamu! Ujar Sarah memberi sanksi.

Boim tersenyum kecut mendengarnya. Temantemannya tertawa,

Rasain luh! Ledek mereka.

Setelah itu Boim menyusu tanpa banyak tingkah pada Sarah. Bahkan sekedar mengelus kulit Sarah pun dia tidak berani. Semenit berlalu terasa begitu cepat. Setelah itu Sarah memberi giliran pada Yadi dan terakhir Beni. Dia selalu menanyakan nama masingmasing dari mereka dan berniat menghafalnya. Sebelumnya memang hanya Luki yang dia ingat. Baik Yadi dan Beni yang menyusu kemudian tidak ada yang berani macammacam lagi. Semua benarbenar murni hanya menyusu dari payudara Sarah tanpa embelembel kenakalan yang lain. Malang nian Tejo yang sudah menunggu sedari awal. Ketika gilirannya tiba, Doni terbangun dan menangis sejadijadinya. Wajah Tejo langsung manyun menunjukkan rasa kecewa yang dalam. Gilirannya bakal tertunda lagi. Terlebih Sarah malah menyuruh dirinya untuk mengecek Doni dan menanganinya.

Baru kali ini rasanya Tejo berberat hati dalam melaksanakan permintaan Tantenya. Tapi karena senyum Tantenya yang begitu maut, hatinya luluh juga. Tejo beranjak ke kamar untuk mengecek keadaan Doni. Terang saja Doni menangis keras, ternyata bayi Sarah itu buang air besar di dalam popoknya. Dengan cekatan Tejo menanganinya, dari menceboki, mencuci dan mengganti popok, dan membedakinya. Seperti babysitter profesional saja Tejo itu. Dia memang terbiasa melihat dan membantu Tantenya saat mengurusi Doni. Setelah semua selesai, Tejo menimangnimang Doni sebentar dalam gendongannya. Berharap dia akan segera tidur lagi. Sayang harapannya tak terkabul, Doni tak kunjung terlelap. Dia bahkan rewel tak mau lepas dari gendongan Tejo. Saat Tejo hendak menaruhnya kembali ke dalam box, dia rewel dan nyaris menangis kembali. Terpaksa Tejo pun menggendongnya kembali. Tejo menghela nafas. Pupus sudah harapannya untuk mencicipi payudara Tantenya siang ini. Dengan Doni di gendongannya, Tejo melangkah keluar kamar. Sungguh ngenes Tejo melihat apa yang dijumpainya sekembali ke ruang tengah. Yadi, Eno, Boim, dan Beni tak ada di tempat, sementara Luki sibuk mengenyot buah dada Tantenya lagi. Luki memeluk rapat Sarah dengan rapat, kedua tangannya terlihat bergerilya mengeluselus punggung dan pinggul Sarah, sementara tangan Sarah membelaibelai kepalanya. Agaknya setelah semua mendapat giliran, antrian kembali ke Luki lagi. Entah Luki yang memintanya kembali atau Tantenya itu yang memberinya kesempatan ulang. Yang jelas di mata Tejo, Luki sama sekali tidak terlihat seperti sedang menyusu melainkan lebih seperti sedang mencumbu Tantenya. Mulut Luki melumatlumat puting mungil Sarah dengan rakus hingga payudara Sarah tertarik kencang. Keduanya terpejam tidak menyadari kehadiran Tejo. Perasaan Tejo begitu campur aduk menyaksikan wajah Tantenya yang ayu itu merah padam dan begitu sayu dengan mata terpejam tampak sangat meresapi sekali kenikmatan yang diberikan Luki dengan mencumbu buah dadanya. Saat tangan Luki beralih meremasremas buah dadanya yang satu lagi barulah Sarah merasa terusik dan menghentikan kegiatan Luki.

Luki Luk Stop stop Udah..! Hardiknya tegas.

Luki segera berhenti sambil cengengesan tanpa merasa bersalah. Terlihat air susu Sarah mengalir keluar dari sela bibirnya. Luki mengusapnya hingga bersih.

Kamu itu dikasih hati minta jantung ya? Ujar Sarah ketus.

Tejo berdehem hingga Sarah dan Luki menyadari kehadirannya. Luki hanya mesam mesem mesum sementara Tantenya kelihatan salah tingkah.

Kok lama Jo? Doni buang air ya? Tanyanya.

Yang lain kemana Tante? Tejo tidak menjawab malah balik bertanya.

Yang lain pada coli tuh di kamar mandi! Celetuk Luki vulgar. Sarah mencubitnya gemas, Kamu juga coli sana! Ujarnya.

Luki meringis namun tidak juga beranjak meski adik kecilnya sudah cenat cenut sejak tadi.

Udah Ga ada lagi acara sama buah dada Tante lagi hari ini. Ini udah tinggal buat Tejo aja Ucap Sarah lagi sambil melirik Tejo.

Duh yang keponakan tersayang Beruntung banget kamu Jo punya Tante seksi begini! Ucap Luki nakal.

Sarah bersiap mencubitnya lagi, tapi Luki keburu bangkit menghindar. Dia pun beranjak ke kamar mandi sambil masih cengengesan. Tinggalah Tejo dan Sarah sendiri di ruang tengah. Keduanya saling curicuri pandang canggung. Tak satupun yang memulai bicara. Mustinya kali ini Tejo mendapat giliran menyusu namun hal itu tidak memungkinkan dengan keberadaan Doni. Tak lama kemudian Beni Boim, Eno dan yadi kembali di tengahtengah mereka. Sulit melukiskan apa yang terpancar dari wajah mereka. Yang jelas mereka baru saja mendapatkan pengalaman istimewa yang tak terlupakan. Sarah tersenyum manis menatapi mereka satu persatu.

Sudah? Tanyanya lembut sambil tersenyum menggoda.

Sudah Tante Jawab mereka serempak.

Disiram bersih kan? Kerling Sarah.

Iya pasti Tante Sahut mereka meyakinkan.

Tak lama kemudian Luki kembali dengan masih cengar cengir. Sarah gemas sekali melihatnya. Kalo yang satu ini sih ga tau malu, muka mesum abis Pikirnya gemas.

Kalian ga akan bilang siapasiapa kan tentang pengalaman hari ini? Tanya Sarah kepada semua.

Kelima remaja tanggung itu mengiyakan serempak. Sarah tersenyum percaya.

Bagus, memang tidak lazim remaja seusia kalian masih mau minum ASI. Kalo orang tahu pasti akan menganggap kalian mencabuli Tante Lagian emang bener kan kalian pada terangsang dengan buah dada Tante? Ucap Sarah panjang lebar.

Semua terdiam manggut manggut mendengarnya. Hal itu tak terelakkan, Tante maklum dan nggak marah Lanjut Sarah. Kalau kalian bisa kontrol diri seperti tadi, besokbesok kalau kalian mau lagi Tante nggak keberatan Kerlingnya. Para remaja itu jelas girang mendengarnya. Mereka masih saja terpesona dengan keayuan Sarah yang saat itu sama sekali tidak merasa perlu mengenakan pakaiannya kembali. Walau beban muatan para remaja itu sudah dibuang, tetap saja payudara Sarah yang menggantung indah itu menyilaukan mata mereka. Sarah tersenyum menyadari hal itu. Justru karena itulah dia tidak ambil pusing untuk buruburu mengenakan pakaiannya. Dia juga masih menikmati kegiatan eksibisionisnya itu.

Udah sana kalian segera pulang, sudah hampir sore loh! Ujar Sarah membuyarkan fantasi mereka.

Iya Tante Kami sudah harus pulang Jawab mereka.

Bilang apa sama Tante? Goda Sarah.

Te Terima kasih Tante! Sahut mereka tergagap karena malu lupa mengucap itu sebelumnya.

Sarah tertawa kecil sambil gelenggeleng kepala. Dasar ABG Gumamnya. Dia dan Tejo melepas kepulangan mereka dari teras rumah. Sungguh berani Sarah yang masih telanjang dada itu keluar hingga ke teras. Padahal halamannya sama sekali tidak luas. Posisinya begitu dekat dengan jalan, pun pagar rumahnya juga tidak tinggi atau rapat. Jika ada orang lewat dengan jelas dia dapat melirik ketelanjangan Sarah. Temanteman Tejo pamit dengan menyalami dan mencium tangan Sarah seperti biasa.



Pamit Tante,

Makasih Tante Ucap mereka.

Sarah menyalami mereka dengan tidak konsentrasi. Dirinya berdebar mengamati jalan, takuttakut ada orang lewat dan melihatnya. Ya, hal ini adalah bagian dari pelampiasan eksibisionisnya. Sementara Tejo sendiri terdiam dengan perasaan menggantung. Sarah agak kecewa jalanan begitu sepi siang itu tanpa ada yang lewat walau seekor kucing pun. Padahal kalaupun ada yang lewat tentu Sarah akan merunduk ngumpet atau malah lari masuk ke dalam rumah. Tapi, yah itu adalah bagian dari sensasi eksibisionisme yang bisa memberinya kepuasan lebih.

Ee Jo? Gumamnya lirih setelah tinggal mereka berdua.

Ya Tante? Jawab Tejo.

Belikan Tante jagung doong? Pinta Sarah mengerling.

Muka Tejo langsung memerah mendengarnya.

B Baik Tante

Malamnya

Tejo berjalan mondar mandir di depan pintu kamar Sarah. Hatinya bimbang, sudah hampir setengah jam dia mondarmandir di situ tanpa mengetuk pintu. Tejo menghela napas. Akhirnya dia menghempaskan diri di kursi. Sambil celingak celinguk dia mengeluarkan batang penisnya dari celana kolor yang dipakainya. Batang itu telah mengeras sejak tadi. Dielus dan diurutnya pelan kejantanannya itu. Tejo tak tahu ukuran normal kejantanan pria pada umumnya. Dikiranya batangnya itu normalnormal saja. Padahal untuk anak seusia dia, ukurannya bisa dibilang super. Sarah pun menganggapnya begitu. Kalau saja Tejo tahu, tentu dirinya akan bangga dan percaya diri sekali dibuatnya. Tejo terus mengurut kejantanannya itu namun tidak kebablasan menjadi onani. Batangnya itu begitu merindukan sentuhan dan kenikmatan. Sebenarnya itu adalah gejolak yang tidak terlalu dia mengerti. Usianya yang beranjak dewasa merupakan masa peralihan, organorgan seksualnya baru saja mematang dan itu merupakan masa yang tidak nyaman baginya. Sejak kepulangan temantemannya menjelang sore tadi, Tantenya langsung pergi mandi (dengan membawa jagung yang dibelikannya). Hati Tejo galau sekali saat itu. Setelah mandi (yang sangat lama) Sarah mengambil alih Doni darinya. Dia pun harus memulai mengerjakan kebersihan rumah yang merupakan tugasnya. Sepanjang sore mereka pun sibuk dengan tugasnya masingmasing. Setelah senja menyingsing, Sarah kemudian sibuk di dapur menyiapkan makan malam, dan Tejo disuruhnya belajar lagi di kamar. Memang tadi siang temantemannya menyampaikan PR dari gurunya. Sarah mengatakan bahwa besok Tejo sudah harus berangkat sekolah lagi. Jadi PRnya musti diselesaikan. Saat Tejo tengah mengerjakan PR, Sarah masuk ke kamarnya dan berdiri di belakangnya. Tangan Sarah memijitmijit pundaknya dari belakang dan terkadang membelai lembut kepala Tejo. Sarah menanyakan apakah dia mengalami kesulitan dalam mengerjakan PRnya. Tejo mengatakan sejujurnya bahwa dia sulit konsentrasi. Sarah tersenyum mendengarnya. Dibelaibelainya terus kepala Tejo dengan penuh perasaan sayang seperti Ibu kepada anaknya.

Seperti biasa Sarah memberikan wejanganwejangan berkaitan masa pubernya. Sarah meminta Tejo supaya tetap fokus dan tidak terbebani dengan pikiranpikiran negatif. Sarah tidak meminta Tejo melupakan peristiwa tadi siang. Sarah bahkan meyakinkan bahwa dia tidak lupa terhadapnya dan jatahnya pasti akan diberikannya. Tapi Sarah kemudian meminta Tejo bisa mengontrol perasaan dan membagi waktu. Bahwa saat itu Tejo musti konsentrasi dulu terhadap PR dan pelajaran sekolahnya. Sarah kemudian membawakan Tejo makan malam yang masih mengepul hangat. Keramahan Sarah itu membuat perasaan Tejo sedikit rileks. Diadiam hatinya tidak tega juga jika terus memikirkan halhal yang kotor mengenai Tantenya itu.

Akan tetapi dasar binal, sebelum meninggalkan Tejo, Sarah malah berbisik, Kalo PRnya udah selesai, Tante tunggu di kamar Tejo terkesiap mendengarnya. Perasaannya mulai melambung lagi. Tapi dia pun kemudian bertekad konsentrasi penuh menyelesaikan PRnya demi hadiah yang Sarah janjikan.

Sampailah kini Tejo dalam posisinya yang sekarang. Duduk di luar kamar Sarah sambil mengelus penisnya yang terus menegang. Walau tadi dia sudah begitu tak sabar, kini dia malah grogi dan takut untuk mengetuk pintu kamar Tantenya itu. Akhirnya, Tejo meyakinkan diri bahwa Tantenya pun sedang menunggunya di dalam kamar. Dia mengumpulkan keberanian dan beranjak. Diketuknya pintu kamar Sarah pelan.

T Tante? Panggilnya tercekat.

Masuk Jo Sahut Sarah dari dalam.

Tejo pun membuka pintu kamar Sarah dan melangkah masuk. Dia terkesiap melihat Sarah sudah dalam keadaan telanjang dada duduk di atas ranjang. Dari pusar hingga kakinya tertutup selimut sehingga memunculkan kesan Sarah sudah telanjang bulat di balik selimut itu. Jantung Tejo berdebar keras melihat pemandangan itu. Sarah mengerling dan tersenyum manis padanya.

Sini Jo Panggilnya.

Dengan berbinar Tejo duduk di atas ranjang menghadap Tantenya.

Udah selesai PRnya? Tanya Sarah lembut. Tejo menjawabnya dengan anggukan. Sarah meraih kedua tangan Tejo dan diletakkan di atas dadanya. Kok masih aja grogigrogi begitu sama Tante? Goda Sarah. Tejo jelas gelagepan, tapi tak urung diremasnya juga kedua buah dada Sarah dengan gemas. Sarah melenguh pelan. Dibelainya pipi Tejo dengan lembut. Kamu minum susu dulu ya sebelum tidur, tapi janji nanti langsung tidur Besok kamu musti sekolah loh Ucapnya.

Iya Tante Tejo mengiyakan.

Perlahan kepalanya didekatkan ke dada Sarah. Puting Sarah yang mungil itu mengacung menantang. Dengan gemas Tejo mencaploknya dan mulai menyedot. Saking gemasnya Tejo tak mau tahu masalah peraturan tadi siang. Dia menyedot buah dada Sarah sambil meremasremas sejadijadinya. Sarah menggelinjanggelinjang tapi sama sekali tidak memprotesnya. Tejo juga memeluk tubuh Sarah dengan erat. Tangannya mulai mengelus seluruh punggung hingga pinggul Sarah. Rasanya tangannya tak ingin lepas dari kulit Sarah yang halus itu. Bahkan baru sebentar saja Tejo sudah menghentikan sedotannya. Hanya sedikit air susu Sarah yang diminumnya dia merasa sudah kenyang. Tapi tak ingin dilepasnya begitu saja buah dada tantenya itu. Kini dikecupinya seluruh permukaan kulit buah dada Sarah yang seputih salju. Lidahnya mulai berani menyapu, dan bibirnya terkadang mencucupi puting susu Sarah, menggigit dan menariknya. Dirinya kini mencumbu Tantenya dalam arti yang sebenarnya. Persetan dengan minum susu, pikirnya. Sarah menyadari ponakannya itu mulai ngaco dan liar. Namun dia membiarkannya untuk beberapa saat. Barulah dia menghentikan Tejo saat dia mulai tak bisa menahan desahan dan gelinjang tubuhnya. Dia takut Tejo akan berani berbuat lebih jauh lagi kalo tahu dirinya juga terangsang dan menikmatinya.

Udahan Jo minum susunya? Tanya Sarah sambil mendorong Tejo pelan.

Tejo mengambil napas panjang dan menghelanya. Matanya yang menatap Sarah dengan sayu berbicara bahwa dirinya masih belum puas. Tangannya juga enggan melepas pelukannya pada tubuh telanjang Sarah.

Ya udah kamu lanjutin tapi minum susu bener ya? Seolah mengerti isi hati Tejo, Sarah mengijinkannya meneruskan.

Tapi Tejo tak kunjung memulai kembali. Tangannya kini beralih mengeluselus buah dada Sarah. Dirinya sudah tak ingin minum susu lagi, tapi juga belum puas menikmati tubuh Sarah. Tejo memang tidak pernah suka minum susu. Sarah kembali membelaibelai pipi keponakannya yang mulai ngelunjak itu. Sejenak mereka bertatapan. Sarah menghela napas pelan,

Tejo kamu udah ga mau minum susu ya? Tanyanya.

Tejo mengangguk pelan. Tante, Tejo tidur sama Tante malam ini ya? Plisss Pintanya sebelum Sarah sempat berkata kembali.

Sarah agak terkejut mendengar permintaan Tejo yang berani itu.

Tejo udah kenyang minum susunya tapi Tejo masih pingin sama Tante Ucap Tejo lagi polos. Matanya terus menatap dengan nanar. Sarah pun luluh dibuatnya.

Ya udah, tapi kamu janji ga bakal macammacam sama Tante ya? Sarah mewantiwanti.

Tejo mengiyakan saja, wajahnya terlihat girang. Seketika dipeluknya lagi tubuh Tantenya itu. Pipinyanya dibenamkan pada buah dada yang kenyal dan empuk. Dengan gemas dikecupnya buah dada menggemaskan itu.

Sarah tertawa, Nah lo, baru aja janji ga macemmacem Ujarnya.

Tejo meringis, Masa meluk aja dibilang macemmacem Tante Sahutnya nakal.

Meluk sih meluk, bibirnya itu loh kemanamana Ujar Sarah.

Walau purapura protes tapi wajahnya sama sekali tidak menampakkan kekesalan. Dirinya pun rebah, tangannya mengisyaratkan pada Tejo untuk merebahkan diri di pelukannya. Tejo menurut. Direbahkan kepalanya di dada Sarah. Tangannya mulai membelaibelai lagi dada Sarah. Sarah tidak protes, dibelaibelainya rambut Tejo dengan lembut. Benarbenar seperti sepasang kekasih saja mereka itu.

Udah Jo, ga usah diliatin terus buah dada Tante, ga bakal ilang kok! Sarah menggoda Tejo yang terus terpaku pada buah dadanya.

Dengan gemas Tejo malah makin merapatkan kepalanya pada buah dada Sarah. Tangannya juga mulai meremasremasnya. Sarah meraih tangannya yang nakal itu dan mengalihkan untuk memeluk pinggulnya.

Udah sayang Bobo Bisiknya.

Sarah mulai memejamkan mata. Dibiarkan Tejo yang masih melek melampiaskan rasa penasarannya pada tubuhnya. Dirasakannya Tejo masih saja menciumi buah dadanya. Tangannya yang tadi sudah disingikirkan mulai naik lagi dan mengeluselus buah dadanya. Jarinya malah kadang memijitmijit puting susunya. Sarah membiarkan saja semua itu, sentuhansentuhan Tejo pada kulitnya justru membuatnya nyaman dan rileks hingga tertidur. Tejo yang masih jauh dari ngantuk terus mengeksplorasi tubuh Sarah.

I dont wanna close my eyes

I dont wanna fall asleep

Cause i miss you babe

And i dont wanna miss a thing

Mungkin lagu Aerosmith itu paling cocok untuk mewakili perasaan Tejo saat itu. Tejo memejamkan matanya tanpa bermaksud untuk tidur sama sekali. Dia memejamkan matanya untuk meresapi keindahan yang sedang dia alami saat ini. Harumnya tubuh Sarah, lembut kulitnya, dan semuanya. Tangannya mulai berani meraba di bawah pinggul Sarah, menyelinap ke balik selimutnya. Betapa terkejutnya mendapati bahwa ternyata Tantenya itu memang telanjang bulat di balik selimutnya. Dengan gemetar tangan Tejo mengarah ke bawah pusar. Dirasakannya telapak tangannya menyentuh bulubulu halus di sana. Benarbenar sensasi yang luar biasa bagi dirinya. Ingin sekali dia menyibakkan selimut Sarah dan mengeksplorasi lebih jauh bagian itu.

Ooh Tante gumamnya dalam hati.

Tejo tak tahan lagi, makin hidung, bibir, dan tangannya menggerayang kemanamana bukannya kepuasan yang didapat melainkan malah makin tersiksa dan kerontang dia dibuatnya. Puncak pelampiasan nafsu seksual tentu hanya dengan stimulus di kelaminnya hingga orgasme. Itulah yang dia rasakan sedari tadi berontak dari dalam dadanya. Dengan hatihati Tejo memelorotkan celana kolornya dan mulai mengocok batang penisnya. Dia melakukan dengan perlahan supaya Sarah tak terbangun. Namun sepelanpelannya onani, tetap saja mengusik Sarah dan membuatnya terjaga.

Ya ampun Tejo nekat banget onani di sebelah Tante Gumam Sarah dalam hati.

Dia berpurapura masih tidur sehingga Tejo meneruskan onaninya. Gemas juga Sarah dibuatnya. Ingin rasanya dia bangun dan memergokinya. Tapi hal itu urung dilakukannya. Dia tak tega. Atau bagaimana kalau bangun lalu membantu Tejo mengocokkan batangnya? Pikirnya nakal. Sarah merasa geli dengan pikiranpikirannya itu. Tapi hal itu juga urung dilakukannya. Dia malu. Akhirnya Sarah terus berlagak tidur sementara Tejo makin hampir mencapai puncak. Tibatiba Tejo bangkit. Dia perlu mengocok batangnya dengan cepat. Kalau dia tetap melakukannya sambil tiduran pasti ranjang Sarah yang empuk akan tergoncang karenanya dan Tantenya itu pasti bakal terbangun. Begitu pikir Tejo. Sambil berdiri di samping ranjang Sarah Tejo pun makin menggencarkan onaninya sambil mengagumi keindahan dada telanjang Sarah.



Oooohhh Tante Desahnya lirih. Ingin rasanya dia menyingkap selimut yang menutupi bagian bawah tubuh Sarah. Tapi lagilagi dia khawatir Sarah akan terbangun karenanya.

Sarah membuka mata sedikitsedikit berusaha mengintip apa yang dilakukan Tejo. Dirinya ikut berdebardebar menyaksikan Tejo beronani dengan dirinya sebagai obyek pemandangan seksualnya. Parahnya lagi, Tejo beronani tepat menghadap dirinya. Batang penisnya yang besar dikocokkocoknya tepat di atas tubuhnya seakan dia hendak melakukan bukkake terhadap dirinya. Sarah makin berdebar dibuatnya. Dia bertekad akan berpurapura terbangun sebelum tejo mencapai orgasmenya.

Ouuughhhh Tibatiba Tejo melenguh panjang.

Takut terlambat, Sarah segera membuka matanya.

Tejooo.? Ujarnya purapura terkejut.

Tapi jelas Tejolah yang benarbenar terkejut saat itu. Apa daya laharnya sudah di pucuk senjatanya tak mungkin dihambat lagi. Craaatzzzz! Lahar Tejo menyembur dengan dahsyat dan tak ayal lagi mengenai seluruh dada Sarah.

Aahh! Sarah menjerit pelan. Akan tetapi, Tejo bukannya memalingkan diri, Kepalang tanggung, Tejo malah meraih tengkuk Sarah dengan tangan kirinya, sementara tangan kananya masih tetap mengocok. Seakanakan dia tak mau Tantenya menghindari muntahan spermanya. Craattzzz.! Craattzzz! Semburan kedua dan seterusnya dengan mulus mendarat di wajah Sarah. Walau sudah terbiasa dengan Anton, Sarah kini spontan menutup matanya.

Mmhhhh. Joo! Desahnya gelagapan.

Benarbenar di luar dugaan dirinya, Tejo akan nekat mengcum shot wajahnya. Melihat wajah cantik Sarah berlumuran spermanya membuat perasaan tejo melambung. Sensasi orgasmenya makin bertambah dahsyat. Inilah orgasme terhebat yang pernah dia alami sepanjang hidupnya! Yeaahh.! Ingin rasanya dia berteriak girang saat itu. Setelah orgasmenya reda Tejo melepas genggamannya pada tengkuk Sarah. Dia pun terduduk lemas. Sarah menjatuhkan kepalanya di atas bantalnya lagi, dia terdiam, pandangannya menerawang ke langitlangit. Dirasakannya hangat sperma Tejo melelehi pipinya namun dia enggan buruburu menyekanya.

Ah Tejo Tejo Apa yang udah kamu lakukan pada Tantemu ini? Desahnya dalam hati.

Perasaannya benarbenar campur aduk saat itu. Dia bingung bagaimana meski bersikap. Haruskah dia meledak dan mendamprat Tejo? Bagaimana reaksi Tejo nanti? Ah, dia benarbenar bingung. Sementara Tejo sendiri juga diam terpaku. Ada sedikit penyesalan di dalam dadanya atas apa yang baru saja dia lakukan. Dia seperti tak percaya dirinya bakal bertindak senekat itu. Sebenarnya dia tadi sama sekali tak berniat menghujani Sarah dengan spermanya. Tadinya dia berniat berpaling saat mencapai orgasme, atau paling tidak menadahi spermanya dengan tangan kirinya. Tapi Sarah yang tibatiba terbangun membuatnya panik dan Ah, yang terjadi biarlah terjadi Pikirnya. Kini dia siap didamprat habishabisan oleh Tantenya. Akan tetapi Tantenya yang tidak kunjung mengucap sepatah kata pun membuat dirinya juga galau.

Jo Akhirnya Sarah bersuara.

Y Yaa Tannte Jawab Tejo gagap.

Sarah bangkit dan duduk bersandar. Ambilkan tisunya Jo Pintanya.

Tejo segera menurutinya. Diulurkannya kotak tisu pada Sarah. Sarah mengambil beberapa lembar dan mulai menyeka wajahnya. Tejo tidak tinggal diam. Dia juga mengambil beberapa lembar dan membantu membersihkan sperma yang membasahi dada Sarah. Ditatapnya wajah Tantenya. Entah apa yang tercermin dari raut mukanya yang sayu itu. Apakah sedih? Merasa dilecehkan? Marahkah? Entahlah. Perasaan Tejo makin galau.

T Tante, maaf Tejo tadi nggak sengaja H Habisnya Tejo kaget Tante tautau bangun Dengan gagap Tejo berusaha menjelaskan.

Sarah tidak menjawab. Mukanya merengut. Dicubitnya Tejo dengan gemas.

Aduduuh! Tejo mengaduh.

Cubitan Sarah agak serius dan terasa sedikit sakit. Terang saja Sarah kesal, bagaimana bisa dibilang tidak sengaja sedangkan Tejo tadi terangterangan memegangi tengkuknya dan menembakkan sperma ke wajahnya.

Dasar kamuu Ujar Sarah gemas. Udah Bobo! Lanjutnya sambil mengacakacak rambut Tejo.

Sarah memilih untuk tidak membicarakan peristiwa barusan karna dia sendiri pun tak tahu harus berkata apa. Dia segera rebah setelah semua sperma Tejo diseka hingga kering tak bersisa. Ditariknya selimut sebatas bahu hingga menutupi tubuhnya. Dilihatnya Tejo masih saja duduk terdiam. Gemas dia dibuatnya.

Jo Jangan nakal ya Udah malam, tidur, besok sekolah! Ujarnya tegas.

Ta Tante, Tejo masih boleh tidur sama Tante kan? Jawab Tejo terbata.

Sarah menghela napas. Dia sama sekali tak berniat mengusir Tejo. Dibukanya selimutnya, mengisyaratkan Tejo untuk masuk berbaring di sampingnya. Tejo pun meringis senang. Serta merta dia berbaring memeluk Sarah.

Makasih Tante Gumamnya.

Sarah tersenyum melihat polah Tejo. Ditutupkan lagi selimutnya menutupi mereka berdua. Betapa senangnya tejo tidur satu selimut bersama Tantenya yang selama ini dipujapujanya. Terlebih lagi Tantenya itu dalam keadaan telanjang. Dipeluknya tubuh Sarah rapat. Sarah juga melingkarkan tangannya di atas kepala Tejo dan membelaibelai rambutnya. Tejo sempat merasa kecewa, harusnya tadi dia bertelanjang dada supaya kini kulitnya bisa bersentuhan langsung dengan kemulusan kulit Sarah. Dia jelas tak mungkin melepas bajunya sekarang, bisabisa Sarah mendampratnya.

Tante bisik Tejo lirih.

Ada apa lagi Jo? Jawab Sarah lembut.

Tejo sayang sama Tante Ucap Tejo polos.

Sarah terdiam tanpa menjawab. Tak percaya dengan apa yang didengarnya. Apakah keponakannya itu baru saja menyatakan perasaan cinta kepadanya? Ah gila. Pertanyaan itu mengusik batinnya. Tapi dia tak mau ambil pusing lebih jauh. Dia sudah sangat mengantuk. Tejo sendiri tampaknya langsung terlelap kelelahan.



Sarah menghela napas. Baru 2 hari Heru pergi. Masih 4 hari lagi sebelum suaminya itu pulang. Entah apa lagi yang akan terjadi nanti Sarah pun terlelap.